Cerita Mak Mimit, janda huni gubuk bersama anak berkebutuhan khusus di Sukabumi

- Redaksi

Jumat, 14 November 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mak Mimit di rumahnya yang tidak layak huni - Ist

Mak Mimit di rumahnya yang tidak layak huni - Ist

sukabumiheadline.com – Mak Mimit, seorang janda dengan lima anak bertahun-tahun hidup di rumah tidak layak huni. Rumah panggung terbuat dari kayu dengan dinding bilik bambu yang sudah lapuk dan nyaris ambruk.

Mimit sejatinya memiliki lima orang anak, namun tiga di antaranya sudah menikah dan tinggal di luar kota. Sementara itu, satu anaknya yang masih lajang belum lama ini juga pergi merantau ke luar pulau akibat sulitnya mencari pekerjaan di kampung.

Mirisnya lagi, saat ini ia juga harus fokus mengurus seorang anak perempuannya yang berkebutuhan khusus. Mimit dan anak gadisnya itu tinggal di gubuk dengan lantai anyaman bambu yang juga lapuk dan bolong di banyak bagian di Kampung Cipedes Hilir RT 002/010, Desa Ridogalih, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Mak Mimit sedang menyuapi anaknya yang berkebutuhan khusus, Ulani
Mak Mimit sedang menyuapi anaknya yang berkebutuhan khusus, Ulani – Ist

“Pernah dibawa ke Bogor, ke Rumah Sakit Sekarwangi, juga ke Bunut (RSUD R. Syamsudin, SH., Kota Sukabumi – red), tapi teu aya perubahan,” kata Mimit kepada sukabumiheadline.com, Jumat (14/11/2025).

“Untuk makan aja susah, apalagi kalau harus berobat terus,” imbuh wanita 60 tahun itu.

Adapun untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Mimit setiap hari berjualan makanan ringan. Kue dibelinya di pasar, lalu dikemas ulang untuk dijual seharga Rp5.000 per bungkus.

“Terbentur biaya kalau untuk berobat. Untuk makan saja mengandalkan dari berjualan keliling. Itu juga tidak tentu dapatnya berapa, yang penting ada untuk makan, walaupun sering kekurangan,” tutur Mak Mimit.

Baca Juga :  Jumlah penduduk miskin 5 tahun terakhir, Kabupaten Sukabumi naik, kota turun

Sementara itu, ia juga tidak mau mengandalkan anak-anaknya yang sudah menikah, karena kondisinya pun tidak berlebih.

Sami wae. Emak sih yang penting semua sehat. Kalau bisa bantu alhamdulillah, kalau enggak juga yang penting mereka sehat-sehat semua,” ia bercerita.

Rumah tidak layak huni Mak Mimit
Rumah tidak layak huni Mak Mimit – Ist

Kini, Mak Mimit berharap ada yang bisa membantunya memperbaiki rumah gubuknya itu. Setidaknya ia tidak perlu khawatir lagi rumah yang ia tinggali itu ambruk sewaktu-waktu.

“Ya semoga ada yang peduli ke emak. Dari pemerintah atau dari mana saja. Bukan mau mewah, tapi paling enggak tidak takut ambruk. Apalagi kalau lagi hujan deras. Mungkin hanya menunggu waktu untuk ambruk,” pungkasnya.

Berita Terkait

Cekcok dengan pegawai, Kades Babakanjaya Sukabumi dituding arogan
Cek harga Vivo V40 5G, kamera Zeiss setara DSLR dan AMOLED 120Hz
Cek harga Vivo T4 Ultra, usung Chip Dimensity 9300 Plus dan kamera periskop
Ngeri! Jalan rusak Parungkuda-Pakuwon Sukabumi malam hari, bergelombang dan tanpa PJU
Patrick Kluivert dikritik media Amerika Latin, justru pemain anyar Persib dipuji setinggi langit
Suzuki Satria 2025 versi trail meluncur, cek segahar apa spesifikasinya?
Denny Landzaat, Asisten Pelatih Timnas Indonesia pernah Bela RMS dan tolak undangan SBY
Satu kades dari Sukabumi ikuti Benchmarking Batch 4 ke China, untuk apa?

Berita Terkait

Jumat, 14 November 2025 - 09:17 WIB

Cerita Mak Mimit, janda huni gubuk bersama anak berkebutuhan khusus di Sukabumi

Selasa, 14 Oktober 2025 - 17:28 WIB

Cekcok dengan pegawai, Kades Babakanjaya Sukabumi dituding arogan

Minggu, 29 Juni 2025 - 15:15 WIB

Cek harga Vivo V40 5G, kamera Zeiss setara DSLR dan AMOLED 120Hz

Minggu, 22 Juni 2025 - 01:00 WIB

Cek harga Vivo T4 Ultra, usung Chip Dimensity 9300 Plus dan kamera periskop

Sabtu, 26 April 2025 - 19:15 WIB

Ngeri! Jalan rusak Parungkuda-Pakuwon Sukabumi malam hari, bergelombang dan tanpa PJU

Berita Terbaru