Masjid Besar Qubbatul Islam, Jejak Peninggalan Presiden Soeharto di Cisaat Sukabumi

- Redaksi

Jumat, 11 Februari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Masjid Besar Qubbatul Islam Cisaat. l Istimewa

Masjid Besar Qubbatul Islam Cisaat. l Istimewa

SUKABUMIHEADLINE.com l CISAAT – Tidak banyak yang mengetahui jika Masjid Besar Qubbatul Islam yang berada di Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, merupakan jejak peninggalan Presiden Indonesia ke-2 HM Soeharto. Meskipun telah mengalami beberapa kali renovasi, namun kekhasannya masih tetap terjaga hingga kini.

Kekhasan masjid yang rutin digunakan warga sekitar beribadah shalat dan syiar Islam itu, adalah pada model bagian atap tumpang tiga dan memiliki toilet dengan konsep underground. Tak hanya itu, kekhasan lainnya adalah penggunaan genteng kayu Ulin yang dikenal tahan terhadap air.

Sejatinya, masjid yang berada di kawasan Alun-alun Kecamatan Cisaat tersebut, pertama kali didirikan pada tahun 1905. Kemudian menjadi salah satu dari lima masjid di Kabupaten Sukabumi yang dibangun atas inisiatif almarhum HM Soeharto pada tahun 1982 melalui Yayasan Amal Bhakti Muslim Pancasila (YAMP).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Masjid Besar Qubbatul Islam menjadi salah satu ikon Kota Cisaat dan berada satu kompleks dengan Kantor Kecamatan, KUA, Islamic Center, Kantor UPTD Pemadam Kebakaran, dan Gedung BAZNAS Kabupaten Sukabumi.

Baca Juga :  Pohon Tumbang dan 2 Rumah Rusak di Pamuruyan Sukabumi

Masjid ini telah dilakukan pemugaran dan penambahan aksen tanpa mengubah konsep awal, hasilnya menjadi masjid yang lebih modern walaupun tidak terlalu megah.

Namun sayangnya, jika sebelumnya masjid ini memiliki taman di bagian depan, tapi kini telah berubah menjadi area parkir beraspal. Sehingga, kesan gersangpun menjadi terasa. Padahal, di bagian belakang masjid terdapat lapangan parkir luas menyatu dengan area parkir Gedung Islamic Center.

Tak hanya itu, pada malam hari, masjid ini menjadi sulit untuk dilihat karena tertutup oleh banyaknya pedagang kaki lima di bagian depan sekitar masjid.

Screenshot 2022 08 12 13 45 26 78 726cd6915a5bbed5e00093b2e2a7609b
Masjid Besar Qubbatul Islam Cisaat. l Istimewa

 

Lima Masjid Dibangun YAMP di Kabupaten Sukabumi

Ketika masih berkuasa, Presiden Indonesia ke-2 HM Suharto banyak membangun masjid di berbagai pelosok tanah air.

Sejak tahun 1982, melalui YAMP, Soeharto mengajak seluruh pegawai negeri sipil (PNS) dan TNI/Polri untuk menghimpun dan menyalurkan dana sedekah untuk membangun 999 masjid di seluruh Indonesia.

Baca Juga :  Wisata Gunung Wayang Cocok Untuk Me Time Emak-Emak

Alwi Shahab mengungkap, hal mendasar Soeharto membangun masjid melalui YAMP tidak lain sebagai sarana beribadah, sekaligus keberadaannya menjadi simbol bagi terwujudnya persatuan dan kesatuan masyarakat dalam bingkai ukhuwah Islamiyah.

Adapun, inisiatif mendirikan YAMP ketika itu, adalah karena kemampuan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan umat Islam sangat terbatas. Ajakan Pak Harto untuk memberikan sedekah tersebut kemudian ditanggapi Korpri (1982) dan anggota TNI/ABRI melalui surat Panglima ABRI Jenderal Benny Moerdani.

Besaran dana sedekah yang berasal dari PNS dan TNI/Polri yang beragama Islam berbeda-beda, Rp50 (golongan I), Rp100 (golongan II), Rp500 (golongan III), dan Rp1.000 (golongan IV), berdasarkan jenjang masing-masing pegawai.

Dari sekian banyak masjid yang dibangun, lima di antaranya ada di lima kecamatan di Kabupaten Sukabumi, yakni di Cisaat, Nagrak, Jampang Kulon, Sukaraja dan Bojonggenteng.

Adapun, kelima masjid itu adalah Masjid Agung Pesantren Daarul Mutallimin yang terletak di Kecamatan Sukaraja, Masjid Besar Qubbatul Islam di Kecamatan Cisaat, Masjid Agung Jampang Kulon di Jalan Alun-alun Desa Jampang Kulon, Masjid Agung At Taqwa di Kecamatan Nagrak, dan Masjid Agung Bojonggenteng di Desa Berkah.

Berita Terkait

Royalti lagu Tanah Airku karya wanita Sukabumi, Erick Thohir temui keluarga Ibu Sud
Pemeran dan Sinopsis La Tahzan: Cinta, Dosa, Luka serta kesan film mania Sukabumi
Profil dan biodata Laura Moane, syuting layar lebar di Sukabumi
Cerita Prabu Siliwangi dan Wagra Syailendra dirikan kerajaan jin di Curug Sawer Sukabumi
Syuting di Sukabumi, ini pemeran dan sinopsis Panggil Aku Ayah adaptasi film Korea
Dipuji netizen, Ahmad Dhani: Lagu Dewa 19 diputar di kafe bebas royalti
Pujian setinggi langit pemain Timnas Irak untuk jersey baru Persib
Rekomendasi 5 destinasi wisata kelas dunia di Sukabumi, cocok untuk libur long weekend

Berita Terkait

Minggu, 24 Agustus 2025 - 19:06 WIB

Royalti lagu Tanah Airku karya wanita Sukabumi, Erick Thohir temui keluarga Ibu Sud

Minggu, 17 Agustus 2025 - 19:49 WIB

Pemeran dan Sinopsis La Tahzan: Cinta, Dosa, Luka serta kesan film mania Sukabumi

Minggu, 17 Agustus 2025 - 13:08 WIB

Profil dan biodata Laura Moane, syuting layar lebar di Sukabumi

Minggu, 17 Agustus 2025 - 00:39 WIB

Cerita Prabu Siliwangi dan Wagra Syailendra dirikan kerajaan jin di Curug Sawer Sukabumi

Selasa, 12 Agustus 2025 - 03:59 WIB

Syuting di Sukabumi, ini pemeran dan sinopsis Panggil Aku Ayah adaptasi film Korea

Berita Terbaru

Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rosiade - Instagram

Konten

Pratama Arhan diam-diam gugat cerai Azizah Salsha

Senin, 25 Agu 2025 - 18:50 WIB