sukabumiheadline.com – Bupati Majalengka, Jawa Barat, Eman Suherman, pada Kamis (24/4/2025), melakukan kegiatan bersih-bersih lokasi wisata sejarah Goa Jepang yang terletak di Jalan Raya KH Abdul Halim, Kelurahan Tonjong, Kabupaten Majalengka, tepatnya di samping Mako Kodim 0617/Majalengka.
“Lokasi ini akan kami tata kembali sebagai destinasi wisata sejarah untuk meningkatkan PAD (pendapatan asli daerah – red),” kata Eman dikutip sukabumiheadline.com, Jumat (25/4/2025).
Bicara soal Goa Jepang, di Kabupaten Sukabumi juga ada, lho. Sebuah goa yang yang terletak di Kampung Karawanggirang, Desa Karawang, Kecamatan Sukabumi, atau terletak di utara perbatasan Kota Sukabumi dengan Kabupaten Sukabumi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lokasi goa ini tidak jauh dari areal Nagrok, sebuah pusat perkebunan bunga di masa kolonial. Meski bisa dilalui kendaraan roda empat, namun agak sulit berpapasan karena lebarnya hanya cukup satu mobil saja.
Warga kampung di sekitar lokasi yang populer disebut Goa Coblong ini mengandalkan hidup dari hasil pertanian karena dialiri air dari irigasi yang melimpah dari sungai Cisalada.
Jalur irigasi yang juga mengalir ke sekolah polisi ini seolah mengelilingi punggung bukit dengan jalan setapak yang bisa dilalui warga. Jalan setapak inilah yang membawa para pengunjung menuju Goa Coblong, sebuah goa buatan untuk mengalirkan air ke kampung di seberang bukit.
Mengutip dari jejaring sukabumiheadline.com, Goa Coblong merupakan saluran irigasi buatan Jepang.
Memasuki goa ini, pengunjung akan melihat berbagai coretan tulisan di dinding goa. Dari konstruksinya, tidak menunjukan tembok khas infrastruktur Belanda, namun seperti batu cadas alam yang dilubangi hingga tembus sekitar 100 meter lebih melewati bukit.
Konon goa ini dibangun oleh masyarakat atas perintah penjajah Jepang sehingga irigasi dapat mengaliri Kampung Undrus Winangun dan Kampung Tenjolaya. Baca selengkapnya: Mengintip bekas persembunyian DI/TII di Goa Coblong, 5 fakta gen XYZ mesti tahu

Goa Coblong, destinasi wisata lokal yang potensial
Saat ini Goa Coblong sudah aman dan menjadi tempat wisata lokal yang potensial bagi masyarakat. Nampak di mulut keluar goa sudah dilengkapi warga dengan fasilitas-fasilitas sederhana dari bambu.
Namun sepertinya potensi gua yang bersejarah ini belum dimaksimalkan oleh Pemerintah Kabupaten Sukabumi. Akses yang cukup sulit serta faktor keselamatan di dalam gua patut menjadi perhatian.
Untuk menjadi tempat wisata besar mau tidak mau harus ada pembangunan infrastruktur jalan yang baik sehingga akses pengunjung lebih mudah.
Selain itu perlu juga dikaji untuk menyangga goa dengan tembok mengingat batuan kapur tanpa penyangga buatan sangat berisiko runtuh.
Goa Coblong menanti perhatian dari Pemkab Sukabumi untuk ditata sebagai destinasi wisata sejarah. Lokasi di sekitar goa potensial menari pengunjung jika tersedia berbagai fasilitas tambahan berupa camping ground, serta infrastruktur jalan untuk lintas alam atau napak tilas jejak sejarah.