Satu kades dari Sukabumi ikuti Benchmarking Batch 4 ke China, untuk apa?

- Redaksi

Minggu, 22 September 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kades Palasari Girang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dan 11 kades se-Indonesia mengikuti Benchmarking Batch 4 ke China - Kemendes PDTT

Kades Palasari Girang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dan 11 kades se-Indonesia mengikuti Benchmarking Batch 4 ke China - Kemendes PDTT

sukabumiheadline.com – Salah seorang kepala desa (kades) dari Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mengikuti Benchmarking Batch 4 yang diadakan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).

Diketahui, Kemendes PDTT mengirim 12 kades dari berbagai wilayah Tanah Air pada 18-28 September 2024. Kegiatan tersebut merupakan kerja sama Kemendes PDTT dengan Kementerian Pertanian dan Urusan Perdesaan China (Ministry of Agricultre and Rural Affairs atau MARA).

Untuk diketahui, kegiatan “Benchmarking batch 4” tersebut berlangsung di dua kota di China yaitu Beijing dan Chengdu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Baca Juga:

Adapun, selama di China ke-12 kades melakukan audiensi dengan pejabat terkait di Kementerian Pertanian dan Urusan Perdesaan China (MARA), mengunjungi pasar grosir pertanian Xinfadi, Pusat Pengembangan Teknologi Pedesaan China, Bairong World Trade Center.

Kemudian, mengunjungi Festival Panen Tiongkok, distrik Huairou dan desa-desa di sekitarnya, mendatangi desa di Pujiang dan Pengzhou, provinsi Sichuan, Tianfu Agricultural Expo Park, Universitas Pertanian Sichuan, Tembok China hingga Pusat Penangkaran Panda Raksasa di Chengdu.

Baca Juga :  Kades di Sukabumi sudah satu dan 2 periode diuntungkan Revisi UU Desa, ini penjelasannya

Baca Juga:

Suasana di Kampung Gelar Alam, Sukabumi - Istimewa
Suasana di Kampung Gelar Alam, Sukabumi – Istimewa

Ke-12 kades asal Indonesia diminta mencontoh desa-desa di China untuk diterapkan di desa di Indonesia, dengan skema-skema kegiatan yang boleh dibiayai dana desa sesuai aturan yang berlaku. Baca selengkapnya: Kabar baik untuk Pemdes di Sukabumi, DD boleh digunakan usaha produktif

Desa-desa di China diketahui memiliki teknologi pertanian yang maju dan di dalamnya termasuk peternakan, perikanan, perkebunan hingga pemasaran hasil pertanian.

Sedangkan, desa-desa di Indonesia mendapatkan dana desa (DD) miliaran Rupiah. Untuk APBN 2024 pemerintah telah dianggarkan Dana Desa senilai Rp71 triliun, yang terdiri dari Rp68 triliun dana desa reguler, Rp1 triliun dari penganggaran pusat, dan Rp2 triliun dana desa tambahan yang dialokasikan pada tahun berjalan.

Selain DD, saat ini terdapat 34 ribu pendamping di seluruh desa di Indonesia yang bertugas untuk memberikan saran program bagi para kepala desa untuk memanfaatkan dana desa.

Baca Juga :  Wakili Jawa Barat dan Sukabumi ke China, Kades Palasari Girang akan tiru ini di desanya

Baca Juga:

Adapun, ke-12 kepala desa yang ikut dalam kegiatan tersebut yakni Desa Dabulon, Nunukan, Kalimantan Utara; Desa Krasak, Magelang, Jawa Tengah; Desa Bawangan, Jombang, Jawa Timur; Desa Banjarsari, Lebak, Banten; Desa Jeruk, Magetan, Jawa Timur; dan Desa Kateng, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Kemudian, Desa Kateng, Muna, Sulawesi Tenggara; Desa Randupitu, Pasuruan, Jawa Timur; Desa Kupa-kupa Halmahera Utara, Maluku Utara; Desa Soa Sangaji, Halmahera Timur, Maluku Utara; dan Desa Kebonagung, Magelang, Jawa Tengah.

Sedangkan, satu-satunya kades yang mewakili Kabupaten Sukabumi dan Jawa Barat, adalah Kades Desa Palasari Girang, Kecamatan Kalapanunggal, Ujang Ma’mun.

Diketahui jumlah desa di Indonesia menurut Kemendes PDTT adalah 75.250 dengan rincian desa sangat tertinggal (4.850 desa), desa tertinggal (7.154 desa), desa berkembang (28.766 desa), desa maju (23.035 desa) dan desa mandiri (11.456 desa).

Berita Terkait

Miris, sebab jalan rusak parah, warga Sukabumi sakit harus ditandu
Masa depan Sukabumi Utara menurut Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi dan Wamendagri
4 pejabat DLH Kabupaten Sukabumi ditahan di Rutan Kebonwaru dan Lapas Sukamiskin
Banjir rusak bangunan dan fasilitas Ponpes Al-Masthuriyah Sukabumi
KDM kritik pedas postur anggaran Kabupaten Sukabumi: Nepi ka kiamat moal anggeus!
Punya potensi luar biasa, ini pesan Dedi Mulyadi di Milangkala ke-155 Kabupaten Sukabumi
Pemdes, Babinsa hingga Kapolsek bantu tuna netra sebatang kara di Nyalindung Sukabumi
Eks buruh PT GSI depresi, kerja bayar Rp8,5 juta tak lama di-PHK, ini respons DPRD Kabupaten Sukabumi

Berita Terkait

Minggu, 14 September 2025 - 00:52 WIB

Miris, sebab jalan rusak parah, warga Sukabumi sakit harus ditandu

Jumat, 12 September 2025 - 04:52 WIB

4 pejabat DLH Kabupaten Sukabumi ditahan di Rutan Kebonwaru dan Lapas Sukamiskin

Kamis, 11 September 2025 - 23:14 WIB

Banjir rusak bangunan dan fasilitas Ponpes Al-Masthuriyah Sukabumi

Kamis, 11 September 2025 - 00:49 WIB

KDM kritik pedas postur anggaran Kabupaten Sukabumi: Nepi ka kiamat moal anggeus!

Rabu, 10 September 2025 - 20:56 WIB

Punya potensi luar biasa, ini pesan Dedi Mulyadi di Milangkala ke-155 Kabupaten Sukabumi

Berita Terbaru

Kantor PLTA Ubrug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat - Ist

Headline

5 pembangkit listrik tertua di Indonesia, satu di Sukabumi

Senin, 15 Sep 2025 - 11:49 WIB

Kantor PLTA Ubrug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat - Ist

Khazanah

Mengintip interior dan mengenal sejarah PLTA Ubrug Sukabumi

Senin, 15 Sep 2025 - 00:17 WIB