Startup didirikan mojang Sukabumi ini terkam perusahaan Malaysia

- Redaksi

Rabu, 15 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Biodata, karier dan suami Tessa Wijaya, Wanita Sukabumi pendiri unicorn Xendit bernilai Rp12 triliun - @tessawijaya

Biodata, karier dan suami Tessa Wijaya, Wanita Sukabumi pendiri unicorn Xendit bernilai Rp12 triliun - @tessawijaya

sukabumiheadline.comStartup yang didirikan Wanita Sukabumi, Jawa Barat, Xendit merupakan perusahaan infrastruktur pembayaran asal Indonesia, tengah mengembangkan bisnis di Malaysia.

Xendit juga membangun operasionalnya melalui investasi strategis di gateway pembayaran Malaysia, Payex, pada 2023.
Setelah dua tahun, Xendit menyelesaikan akuisisi penuh dan integrasi platform tahun ini. Baca selengkapnya: Mengenal Xendit, payment gateway didirikan mojang Sukabumi bernilai Rp14 triliun

Perusahaan itu membangun infrastruktur pembayaran dan menyesuaikan dengan lokal, serta membentuk tim ahli dengan keahlian regional yang paham pasar lokal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam periode tersebut, Xendit bisa menggandeng lebih dari 4.500 bisnis Malaysia dan total volume pembayaran lebih dari RM 5 miliar (Rp19,6 triliun).

Country Manager Xendit Malaysia Jayson Poon mengatakan pihaknya akan berperan untuk menghilangkan hambatan pada operasional. Yakni terkait pembayaran yang kompleks dan fragmentasi.

“Bisnis Malaysia memiliki inovasi dan dorongan menjadi juara regional, namun sistem pembayaran yang kompleks dan terfragmentasi sering menjadi hambatan,” kata Poon, dikutip Rabu (15/10/2025).

“Xendit berperan untuk meruntuhkan hambatan-hambatan ini. Kami menyediakan infrastruktur pembayaran yang terpercaya dan handal untuk mengubah ambisi nasional menjadi hasil bisnis yang nyata, menjadi partisipasi yang seamless untuk ekonomi digital Asean,” kata dia.

Baca Juga :  Wanita asal Lengkong Sukabumi Jadi Tersangka Pelaku Investasi Bodong, Korban Rugi Miliaran Rupiah
Xendit
Payment gateway Xendit – Xendit

Xendit juga menyiapkan bisnis untuk mempercepat digitalisasi UMKM. Platform memanfaatkan transfer bank utama, e-wallets seperti Boost dan Touch n Go serta kartu kredit untuk menurunkan hambatan teknis dan operasional UMKM dalam memasuki pasar digital.

Selain itu untuk memungkinkan terjadinya ekspnais lintas batas. Hal tersebut membuat bisnis bisa mengakses jaringan Xendit dan menerima pembayaran dari berbagai negara seperti Indonesia dan Fillipina.

Xendit memiliki uptime platform 99,55 dan menyediakan keandalan untuk bisnis dan ekosistem keuangan. Salah satu mitra Xendit adalah Easy Store.

Didirikan mojang Sukabumi

COO dan Co-Founder Xendit, Tessa Wijaya. l Istimewa
COO dan Co-Founder Xendit, Tessa Wijaya. l Istimewa

Diberitakan sukabumiheadline.com sebelumnya, Tessa Wijaya, sosok Wanita Sukabumi yang inspiratif setelah sukses mendirikan perusahaan financial technology (fintech) Xendit. Xendit merupakan gerbang pembayaran atau payment gateway untuk berbagai usaha.

Tessa sendiri lahir di Kota Sukabumi, Jawa Barat, pada 21 September 1981, dari keluarga yang inspiratif. Neneknya sempat menjadi tulang punggung keluarga yang memberikan teladan ketekunan kepada Tessa. Baca selengkapnya: Biodata, karier dan suami Tessa Wijaya, Wanita Sukabumi pendiri unicorn Xendit bernilai Rp14 triliun

Memasuki tahun 2013, Tessa bekerja di Mizuho Asia Partner, perusahaan investasi di Singapura, sampai tahun 2016.

Baca Juga :  Kronologi artis asal Sukabumi meninggal dunia karena kanker payudara, kenali gejalanya

Barulah di tahun 2016, tepatnya pada bulan September, Tessa bersama rekan lainnya, yakni Moses Lo, Bo Chen, dan Juan Gonzales, mulai membangun Xendit untuk mengubah proses pembayaran dan peredaran uang di lingkup bisnis Indonesia.

Dalam hal ini, Xendit berkembang sebagai perusahaan rintisan atau startup di sektor teknologi finansial (fintech).

Berita Terkait:

Xendit membantu berbagai perusahaan untuk memproses pembayaran, menjalankan bisnis, memberikan pinjaman, mendistribusikan gaji, hingga mendeteksi penipuan.

Tessa mengaku, pada tahun-tahun pertamanya, Xendit sempat mengalami kegagalan hingga membuat Tessa bersama rekannya harus mengubah strategi sebanyak dua kali.

Hingga akhirnya, Xendit pun sukses meraih pendanaan dengan nilai valuasi sekitar US$1 miliar atau Rp16,24 miliar (kurs US$1 = Rp16.245) pada tahun 2021 lalu.

Tak hanya itu, Xendit juga berhasil mengumpulkan pendanaan seri D senilai US$300 juta atau sekitar Rp4,8 miliar yang dipimpin oleh Coatue serta Insight Partners, dengan total pendanaan menyentuh US$538 juta atau Rp8,73 miliar pada bulan Mei 2022.

Kini, Xendit telah memperlebar cakupan bisnisnya dengan melayani infrastruktur pembayaran di Indonesia serta Filipina. Perusahaan besutan Tessa ini pun sudah memiliki lebih dari 600 karyawan yang tersebar di berbagai negara Asia Tenggara.

Berita Terkait

Mengenal dua raksasa EPCIC bangun PLTP Salak Unit 7 Sukabumi
Kapasitas, profil perusahaan dan pemilik saham Star Energy Geothermal Salak Sukabumi
6 bulan pertama 2025 Whoosh bikin KAI bonyok Rp1 triliun, 2024 rugi Rp2,69 T
Penjelasan Metland terkait pemilik Hotel Horison Sukabumi
Profil dan sejarah singkat Kelme, apparel asal Spanyol berebut kerjasama dengan Persib
Profil dan sejarah Adidas, brand asal Jerman dikabarkan jadi apparel Persib
Pemilik Hotel Horison Sukabumi 7 konglomerat properti Indonesia
Permintaan tinggi dari Jepang, petani Sukabumi ramai-ramai tanam spilanthes acmella

Berita Terkait

Rabu, 15 Oktober 2025 - 00:46 WIB

Startup didirikan mojang Sukabumi ini terkam perusahaan Malaysia

Senin, 22 September 2025 - 00:23 WIB

Mengenal dua raksasa EPCIC bangun PLTP Salak Unit 7 Sukabumi

Kamis, 28 Agustus 2025 - 04:08 WIB

Kapasitas, profil perusahaan dan pemilik saham Star Energy Geothermal Salak Sukabumi

Rabu, 20 Agustus 2025 - 12:04 WIB

6 bulan pertama 2025 Whoosh bikin KAI bonyok Rp1 triliun, 2024 rugi Rp2,69 T

Senin, 28 Juli 2025 - 02:30 WIB

Penjelasan Metland terkait pemilik Hotel Horison Sukabumi

Berita Terbaru

Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Sukabumi tentang Pertanggungjawaban APBD 2024 dan Dana Cadangan Pilbup 2029 - Humas Setwan DPRD Kabupaten Sukabumi

Legislatif

DPRD Kabupaten Sukabumi tetapkan Raperda Penataan Toko Swalayan

Selasa, 14 Okt 2025 - 19:29 WIB

Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S Deyang - Dok. Pribadi

Nasional

BGN: Mitra dapur jangan kurangi kualitas MBG demi untung besar

Selasa, 14 Okt 2025 - 18:54 WIB