Mengenal keunggulan Ponpes Al Firdaus Sukabumi, tempat alumni Gontor mengabdi

- Redaksi

Jumat, 20 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

sukabumiheadline.com – Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Al-Firdaus Sukabumi adalah pondok alumni Gontor. Didirikan untuk mencetak generasi unggul dengan sistem pembelajaran yang memadukan antara kurikulum Pendidikan Nasional, Kemenag, KMI (Kulliyatul Mu’allimin Al-Islamiyyah), Salaf dan kontemporer, Tahsin serta Tahfidz AlQuran.

Ponpes yng dipimpin Dr. K.H. Mochammad Deddy Soe’aiddy, M.Si. ini berlokasi di Kelurahan Babakan, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi, Jawa Barat.

Visi dan Misi Ponpes Al Firdaus Sukabumi

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ponpes ini memiliki visi, yakni: “Menjadi Pesantren yang unggul dan kompetitif berbasis IMTAQ dan IPTEK  dengan landasan nilai-nilai islami”

Visi tersebut diwujudkan dalam 3 misi, yakni:

  1. Membentuk peserta didik yang cinta Allah, cinta Rasulullah, cinta Al-Qur’an dan Sunnah melalui pembelajaran formal dan non-formal, pembiasaan shalat berjama’ah, tilawah dan tahfidz Al-Qur’an serta kajian kitab.
  2. Membentuk peserta didik yang berkarakter (Akhlaq al- karimah wa al-mahmudah).
  3. Membentuk terwujudnya peserta didik yang sholeh, cerdas, kreatif dan terampil melalui pembelajaran  yang terintegrasi antara kurikulum dinas pendidikan dan kurikulum Pondok  Modern Darussalam Gontor.
Santri Ponpes Al Firdaus Sukabumi 2
KBM santri Ponpes Al Firdaus Sukabumi – Ponpes Al Firdaus Sukabumi

Pendidikan Pesantren Modern Al Firdaus Sukabumi menekankan pada pembentukan pribadi mukmin muslim yang berbudi tinggi, berbadan sehat, berpengetahuan luas dan berpikiran bebas.

Kriteria atau sifat-sifat utama ini merupakan moto pendidikan di Pondok Pesantren Modern (Ponpes) Al Firdaus Sukabumi.

Program Unggulan

Ponpes Al Firdaus Sukabumi memiliki 5 Program Unggulan, yakni:

  1. Tahsin & Tahfidz Al-Quran Metode Tilawati
  2. Keterampilan Bahasa  Arab dan Inggris
  3. Kajian Kitab Turast (Salaf) dan kontemporer
  4. Pembelajaran Tamyiz dan Amtsilati
  5. Ekspresi seni, budaya & pidato 3 bahasa

Ekstrakurikuler

Santri Ponpes Al Firdaus Sukabumi 2
Kegiatan ekstrakurikuler di Ponpes Al Firdaus Sukabumi 2
  • Pidato 3 Bahasa (Arab, Inggris & Indonesia)
  • Kepramukaan
  • Sinematografi

Selain itu, kegiatan ekstrakurikuler juga meliputi olah raga yang terdiri dari badminton, panahan, futsal, basket, silat, voli, seni, marching band, musik dan hadroh.

Baca Juga :  Bukan SMAN 1, Ini Daftar SMA Terbaik Nasional di Sukabumi 2023

Panca Jiwa

Santri Ponpes Al Firdaus Sukabumi
Santri Ponpes Al Firdaus Sukabumi – Ponpes Al Firdaus Sukabumi

Seluruh kehidupan di Ponpes Modern Al Firdaus Sukabumi didasarkan pada nilai-nilai yang dijiwai oleh suasana-suasana yang dapat disimpulkan dalam Panca Jiwa. Panca Jiwa adalah lima nilai yang mendasari kehidupan di pondok, yakni:

1. Jiwa Keikhlasan

Jiwa ini berarti sepi ing pamrih, yakni berbuat sesuatu bukan karena didorong oleh keinginan untuk mendapatkan keuntungan tertentu. Segala perbuatan dilakukan dengan niat semata-mata untuk ibadah, lillah. Kyai ikhlas medidik dan para pembantu kyai ikhlas dalam membantu menjalankan proses pendidikan serta para santri yang ikhlas dididik.

Jiwa ini menciptakan suasana kehidupan pondok yang harmonis antara kyai yang disegani dan santri yang taat, cinta dan penuh hormat. Jiwa ini menjadikan santri senantiasa siap berjuang di jalan Allah, di manapun dan kapanpun.

2. Jiwa kesederhanaan

Kehidupan di pondok diliputi oleh suasana kesederhanaan. Sederhana tidak berarti pasif atau nerimo, tidak juga berarti miskin dan melarat. Justru dalam jiwa kesederhanan itu terdapat nilai-nilai kekuatan, kesanggupan, ketabahan dan penguasaan diri dalam menghadapi perjuangan hidup.

Di balik kesederhanaan ini terpancar jiwa besar, berani maju dan pantang mundur dalam segala keadaan. Bahkan di sinilah hidup dan tumbuhnya mental dan karakter yang kuat, yang menjadi syarat bagi perjuangan dalam segala segi kehidupan.

3. Jiwa Berdikari

Berdikari atau kesanggupan menolong diri sendiri merupakan senjata ampuh yang dibekalkan pesantren kepada para santrinya. Berdikari tidak saja berarti bahwa santri sanggup belajar dan berlatih mengurus segala kepentingannya sendiri, tetapi pondok pesantren itu sendiri sebagai lembaga pendidikan juga harus sanggup berdikari sehingga tidak pernah menyandarkan kehidupannya kepada bantuan atau belas kasihan pihak lain .

Baca Juga :  Al-Mukhtari Cicurug Sukabumi Khusus Yatim dan Dhuafa, Gratis Biaya Santri

Inilah Zelp berdruiping system (sama-sama memberikan iuran dan sama-sama memakai). Dalam pada itu, Pondok tidaklah bersifat kaku, sehingga menolak orang-orang yang hendak membantu. Semua pekerjaan yang ada di dalam pondok dikerjakan oleh kyai dan para santrinya sendiri, tidak ada pegawai di dalam pondok.

4. Jiwa Ukhuwwah Islamiah

Kehidupan di pondok pesantren diliputi suasana persaudaraan yang akrab, sehingga segala suka dan duka dirasakan bersama dalam jalinan ukhuwwah Islamiah. Tidak ada dinding yang dapat memisahkan antara mereka. Ukhuwah ini bukan saja selama mereka di Pondok, tetapi juga mempengaruhi ke arah persatuan ummat dalam masyarakat setelah mereka terjun di masyarakat.

5. Jiwa Bebas

Bebas dalam berpikir dan berbuat, bebas dalam menentukan masa depan, bebas dalam memilih jalan hidup, dan bahkan bebas dari berbagai pengaruh negatif dari luar, masyarakat. Jiwa bebas ini akan menjadikan santri berjiwa besar dan optimis dalam menghadapi segala kesulitan. Hanya saja dalam kebebasan ini seringkali ditemukan unsur-unsur negatif, yaitu apabila kebebasan itu disalahgunakan, sehingga terlalu bebas (liberal) dan berakibat hilangnya arah dan tujuan atau prinsip.

Sebaliknya, ada pula yang terlalu bebas (untuk tidak mau dipengaruhi), berpegang teguh kepada tradisi yang dianggapnya sendiri telah pernah menguntungkan pada zamannya, sehingga tidak hendak menoleh ke zaman yang telah berubah. Akhirnya dia sudah tidak lagi bebas karena mengikatkan diri pada yang diketahuinya saja.

Maka kebebasan ini harus dikembalikan ke aslinya, yaitu bebas di dalam garis-garis yang positif, dengan penuh tanggungjawab; baik di dalam kehidupan pondok pesantren itu sendiri, maupun dalam kehidupan masyarakat.

Jiwa yang meliputi suasana kehidupan Pondok Pesantren itulah yang dibawa oleh santri sebagai bekal utama di dalam kehidupannya di masyarakat. Jiwa ini juga harus dipelihara dan dikembangkan dengan sebaik-baiknya.

Berita Terkait

Kisah Ustadz Nurdin Kamil, penyandang tunanetra dari Sukabumi jadi imam di Masjid Gus Dur
Sepenggal kisah Abah Didi Djajadinata, ulama humanis pendiri Miftahul Huda Sukabumi
5 + 1 Ponpes di Sukabumi, rekomendasi untuk buah hati
Santri di Sukabumi wajib tahu, Beasiswa Santri Baznas 2024 masuk PTN kuota 10 ribu awardee
KH Abdullah Mahfudz dan telaah kitab astronomi Injaazul Wa’di karya pendiri Ponpes Assalafiyah Sukabumi
Ponpes Daarut Tarmizi Sukabumi, unggulkan pendidikan bahasa dan IT siap cetak santri technopreneur
Mini biografi KH Abdurrahman: Pendiri Pondok Modern Assalam Sukabumi, pernah jadi tukang cukur dan buruh
Ada 35 ribu santri, ini jumlah ponpes dan ustadz di Kabupaten Sukabumi menurut kecamatan

Berita Terkait

Jumat, 20 Juni 2025 - 00:22 WIB

Mengenal keunggulan Ponpes Al Firdaus Sukabumi, tempat alumni Gontor mengabdi

Minggu, 23 Maret 2025 - 10:00 WIB

Kisah Ustadz Nurdin Kamil, penyandang tunanetra dari Sukabumi jadi imam di Masjid Gus Dur

Jumat, 28 Februari 2025 - 11:00 WIB

Sepenggal kisah Abah Didi Djajadinata, ulama humanis pendiri Miftahul Huda Sukabumi

Jumat, 14 Februari 2025 - 01:10 WIB

5 + 1 Ponpes di Sukabumi, rekomendasi untuk buah hati

Jumat, 18 Oktober 2024 - 16:55 WIB

Santri di Sukabumi wajib tahu, Beasiswa Santri Baznas 2024 masuk PTN kuota 10 ribu awardee

Berita Terbaru