Siap-siap warga Sukabumi, Menteri ESDM akan ganti LPG dengan DME dan jargas rumah tangga

- Redaksi

Sabtu, 29 Maret 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia - Istimewa

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia - Istimewa

sukabumiheadline.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan jaringan gas bumi (jargas) rumah tangga merupakan salah satu strategi utama pemerintah dalam mengurangi impor Liquefied Petroleum Gas (LPG).

Hal itu dikemukakan Bahlil saat mengecek pasokan energi jelang Lebaran di Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Selasa (25/3/2025) lalu.

Salah satu lokasi yang dikunjungi adalah distribusi jargas rumah tangga di Rumah Susun (Rusun) Grudo, yang telah menggunakan jargas selama beberapa tahun terakhir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Pemerintah akan lakukan program (jargas) yang masif ini untuk menurunkan impor LPG. Selain menggunakan jargas, ada juga substitusi LPG ke Dimethyl Ether (DME),” terang Bahlil dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (29/3/2025).

Menurut Bahlil pemanfaatan jargas di Indonesia masih tergolong kecil, meskipun penggunaannya lebih hemat hingga 40% dibandingkan LPG.

Saat ini, jargas baru tersedia di 86 kota/kabupaten, sementara di Jawa Timur sendiri, baru sekitar 6% dari total potensi pasar yang memanfaatkannya.

Baca Juga :  Belum satupun investor asing di IKN, Bahlil: Selama ini pakai APBN
Tabung gas LPG 3 kg
Tabung gas elpiji 3 kg – Istimewa

Sementara itu, Hendi Suhendi (45), salah seorang pemilik warung nasi di Kampung Pamatutan, Desa/Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mengaku bingung dengan rencana tersebut.

Ia menyebut pemerintah kerap gonta-ganti kebijakan, namun terkesan tidak memerhatikan kondisi masyarakat di bawah seperti dirinya.

“Harusnya wacana itu juga disampaikan terperinci. Apakah akan dihapus semua atau bagaimana?” keluhnya saat diminta pendapat oleh sukabumiheadline.com, Sabtu pagi.

“Kalau dihapus semua nantinya, lalu bagaimana dengan pedagang gorengan keliling? Jangan seperti kemarin, pengecer LPG 3 kilogram dilarang, eh taunya dibolehkan lagi. Kita masyarakat kadung antri,” sesal dia.

Untuk informasi, menurut Neraca Gas Indonesia 2022-2030, rata-rata pasokan gas bumi nasional mencapai 15.087 mmscfd, sedangkan kebutuhan hanya sekitar 11.615 mmscfd. Dengan surplus tersebut, potensi pemanfaatan gas bumi untuk kebutuhan rumah tangga masih sangat besar.

Baca Juga :  Siap-siap, Kini Giliran Tarif Listrik Bakal Naik

Pemerintah pun terus berupaya memperluas jaringan gas dengan membangun integrasi pipa gas dari Sumatera hingga Jawa. Investasi pembangunan pipa gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem) dan Duri-Sei Mangkei (Dusem) menjadi langkah strategis untuk menyalurkan gas dari Wilayah Kerja (WK) Agung dan WK Andaman. Gas tersebut nantinya akan disalurkan ke industri maupun langsung ke rumah tangga melalui jargas.

Jika proyek ini selesai, diperkirakan sebanyak 300 ribu rumah tangga di sepanjang pipa gas Cisem dan 600 ribu di wilayah Dusem akan mendapatkan sambungan jargas. Pemerintah menargetkan pengembangan jargas hingga 5,5 juta sambungan pada 2030. Dengan pencapaian tersebut, impor LPG diproyeksikan turun sebesar 550 kilotons per annum (ktpa), yang berpotensi menghemat subsidi LPG hingga Rp5,6 triliun per tahun.

Hingga 2024, total sambungan jargas rumah tangga yang telah terpasang mencapai 703 ribu melalui pendanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), serta 240 ribu sambungan dari sumber non-APBN.

Berita Terkait

Jika KDM setuju, mulai Juni 2025 jalanan Sukabumi bebas ODOL
Minum kopi di Sukabumi bakal dipajaki 5 persen
Ratusan Koperasi Desa Merah Putih didirikan di Sukabumi, ini sumber duitnya
Intip besar kenaikan UMR Kabupaten Sukabumi 15 tahun terakhir, pernah cuma Rp671 ribu
Bupati Sukabumi sebut 337 Koperasi Desa Merah Putih sudah terbentuk
Mobil Lexus milik Dedi Mulyadi nunggak pajak Rp42 juta
Mengenal definisi, logo, prinsip, tujuan dan jenis koperasi
Dikeluhkan warga Sukabumi, ternyata segini tarif listrik PLN per KWh setelah program diskon 50%

Berita Terkait

Jumat, 9 Mei 2025 - 06:39 WIB

Jika KDM setuju, mulai Juni 2025 jalanan Sukabumi bebas ODOL

Kamis, 8 Mei 2025 - 22:22 WIB

Minum kopi di Sukabumi bakal dipajaki 5 persen

Rabu, 30 April 2025 - 21:48 WIB

Ratusan Koperasi Desa Merah Putih didirikan di Sukabumi, ini sumber duitnya

Jumat, 25 April 2025 - 13:16 WIB

Intip besar kenaikan UMR Kabupaten Sukabumi 15 tahun terakhir, pernah cuma Rp671 ribu

Kamis, 24 April 2025 - 04:47 WIB

Bupati Sukabumi sebut 337 Koperasi Desa Merah Putih sudah terbentuk

Berita Terbaru

Pelepasan calhaj asal Kabupaten Sukabumi 2025 - Humas Pemkab Sukabumi

Sukabumi

Jemaah haji asal Palabuhanratu Sukabumi meninggal dunia

Rabu, 14 Mei 2025 - 01:21 WIB

Peristiwa

Wah bikin malu, ngaku wartawan kok memeras pejabat Sukabumi

Selasa, 13 Mei 2025 - 18:28 WIB