sukabumiheadline.com – Indonesia memiliki lebih dari 1.300 suku bangsa, dengan data Sensus Penduduk (SP) 2010 mencatat ada 1.340 suku, meskipun ada juga yang menyebut angka sekitar 1.331 atau lebih dari 300 kelompok etnik utama, karena adanya pengelompokan yang beragam dan dinamis, dengan suku Jawa sebagai yang terbesar.
Angka ini terus berkembang karena pencampuran budaya dan perpindahan penduduk, namun data Badan Pusat Statistik (BPS) 2010 tentunya menjadi referensi utama.
Baca Juga: Debt Collector KB Bank Bukopin hina Suku Sunda akhirnya ciut dan minta maaf
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
SP 2010 mencatat 1.340 suku bangsa atau 1.331 kelompok etnis. Sementara BPS juga mengelompokkan menjadi 633 kelompok suku besar berdasarkan literatur, yang berbeda dari angka sensus mentah. Adapun Suku Jawa adalah kelompok etnik terbesar, diikuti oleh Sunda, Melayu, dan Batak.
Suku Sunda sebagian besar mendiami wilayah Jawa bagian barat, seperti Jawa Barat, Banten, dan Jakarta. Kemudian, dalam kelompok-kelompok lebih kecil juga tinggal di Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi hingga Bali dan Papua.
Berikut adalah 5 fakta dan keunikan mengenai suku Sunda:
1. Asal-usul suku Sunda
Kata “Sunda” berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti “terang,” “bersinar,” atau “putih.” Dalam bahasa Bali dan Jawa Kuno, artinya “bersih” atau “murni”.
Etnis Sunda berasal dari keturunan bangsa Austronesia yang bermigrasi dari Taiwan hingga ke Jawa sekitar 1.500 hingga 1.000 Sebelum Masehi. Baca selengkapnya: Mengenal asal-usul suku Sunda: dikenal memiliki sifat optimistis, ramah, sopan, riang, dan bersahaja
2. Karakter suku Sunda
Suku Sunda dikenal dengan keramahan atau dalam istilah Sunda disebut someah, sopan santun, dan memiliki sifat optimistis. Someah, dalam filosofi Sunda berarti someah\ h\ hade\ ka\ semah\ (ramah, baik hati, menjaga, menjamu, dan membahagiakan tamu).
3. Tradisi yang masih dirawat
Suku ini memiliki tradisi kuat seperti makan bersama (\(bancakan\), \(botram\), \(papahare\)) dan religiositas yang tinggi. Selain itu, melakukan tradisi Ruwatan untuk menghalau penyakit atau malapetaka dengan membaca mantra dan sesajen khusus. Baca selengkapnya: Mengenal asal-usul, populasi dan agama Suku Sunda
Hal religiusitas tinggi terbukti banyak berdiri pondok pesantren dan masjid sebagai pusat pembelajaran agama, seperti di Sukabumi, Tasikmalaya, dan Cianjur. Baca selengkapnya: Sukabumi nomor 10, ini daftar daerah yang di juluki Kota Santri di Pulau Jawa
4. Optimis dan mawas diri
Berdasarkan catatan Portugis dalam Suma Oriental, orang Sunda digambarkan memiliki sifat optimistis, jujur, dan pemberani.
Orang Sunda juga dikenal teliti dan mawas diri. Menerapkan etos mawas diri yang berarti cermat dalam bekerja dan mengutamakan orang lain.
Baca Juga: Termasuk Sunda dan Rejang, Ini 5 Suku yang Dikenal Sakti Mandraguna
5. Keunikan suku Sunda
Secara linguistik, ada keunikan dalam pelafalan, di mana huruf “f” sering diganti dengan “p” karena tidak ada dalam aksara Sunda lama (Cacarakan).
Orang Sunda juga sering membuat akronim, terutama untuk nama makanan, contohnya Cilok (Aci Dicolok) dan Cireng (Aci Digoreng).









