Curhat Mekanik Bengkel Pinggiran Kota Sukabumi Sejak Diberlakukan PPKM Darurat

- Redaksi

Senin, 12 Juli 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bengkel di Jalan Merdeka, Lembursitu, Kota Sukabumi sepi pengunjung. Foto: Istimewa

Bengkel di Jalan Merdeka, Lembursitu, Kota Sukabumi sepi pengunjung. Foto: Istimewa

SUKABUMIHEADLINES.com – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat telah berlangsung selama 10 hari di Sukabumi. Banyak pelaku usaha kecil di Kota Sukabumi yang terdampak akibat PPKM.

Bengkel sepeda motor menjadi salah satu yang terdampak. Yogi Pratama (25 tahun) salah satu pemilik bengkel di Jalan Merdeka, Lembursitu, Kota Sukabumi mengaku sejak diberlakukannya PPKM Darurat, ia harus merubah pola kerja agar mencegah kerumunan.

“Kan sering ada yang kayak patroli keliling-keliling gitu buat mantau, jadi maksimal yang masuk bengkel cuma dua motor. Kalau ada sisa, ya harus tunggu di luar, tunggu kosong,” ujar Yogi kepada sukabumiheadlines.com, Senin, 12 Juli 2021.

Selain itu, lanjut Yogi, karena pembatasan kegiatan masyarakat ini pula pendapatan hariannya ikut menurun. Bengkel kerap sepi dan kadang ia harus pasrah menutup bengkel sebelum jam operasional yang ditentukan sampai pukul 20.00 WIB

“Aturan soal jam bengkel saya juga ikut. Sebelum PPKM biasa tutup lebih dari jam 8 malam. Sekarang mah susah, kadang kehitung yang masuk juga,”

katanya.

“Pendapatan sekarang drastis banget beda sama kemarin-kemarin sebelum PPKM. Paling cuma dapat 25 persen dari biasanya.”

Senada diungkapkan mekanik bengkel lainnya, Yuda Ramdhani (23 tahun) pemilik bengkel di Jalan Lio Santa, Citamiang, Kota Sukabumi.

“Saya perhatikan konsumen setiap hari semakin berkurang sejak PPKM jalan. Jam buka-tutup bengkel juga mau enggak mau ikut aturan aja,” ucap Yuda.

Berita Terkait

Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Sukabumi tentang APBD Perubahan 2025
Arul asal Gunungguruh Sukabumi ditemukan tewas tergantung, warga Nyalindung geger
Warga Sukabumi kritik pedas Abdi Nagri Nganjang ka Warga Dedi Mulyadi
DPRD Kabupaten Sukabumi gelar Rapat Paripurna Pertanggungjawaban APBD 2024, ini hasilnya
Tak terima diputus cinta, pria culik balita di Bojonggenteng Sukabumi dibawa kabur ke Lamongan
Puluhan pelajar asal Cisaat Sukabumi hendak tawuran di Bogor diamankan polisi
Jual Posyandu rugikan negara Rp500 juta, Kades Cikujang Sukabumi: Halo, doakan saya
Agus Supriatna, pria asal Sukabumi ditemukan tewas di Denpasar Bali, ini penyebabnya

Berita Terkait

Senin, 4 Agustus 2025 - 18:35 WIB

Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Sukabumi tentang APBD Perubahan 2025

Minggu, 3 Agustus 2025 - 01:28 WIB

Arul asal Gunungguruh Sukabumi ditemukan tewas tergantung, warga Nyalindung geger

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 02:59 WIB

Warga Sukabumi kritik pedas Abdi Nagri Nganjang ka Warga Dedi Mulyadi

Jumat, 1 Agustus 2025 - 10:00 WIB

DPRD Kabupaten Sukabumi gelar Rapat Paripurna Pertanggungjawaban APBD 2024, ini hasilnya

Kamis, 31 Juli 2025 - 23:31 WIB

Tak terima diputus cinta, pria culik balita di Bojonggenteng Sukabumi dibawa kabur ke Lamongan

Berita Terbaru

Bendera Partai Gerindra. l Istimewa

Politik

Susunan Pengurus DPP Gerindra Periode 2025-2030

Minggu, 3 Agu 2025 - 19:21 WIB