sukabumiheadline.com – Istilah outrovert mengacu pada konsep kepribadian baru yang dipopulerkan oleh psikiater Dr. Rami Kaminski, yang mendeskripsikan seseorang yang tidak memiliki orientasi kuat ke dalam diri (seperti introvert) maupun ke luar (seperti ekstrovert), melainkan lebih cenderung independen dan tidak memiliki hasrat untuk masuk ke kelompok manapun.
Konsep ini berbeda dari kepribadian introvert dan ekstrovert. Introvert dan ekstrovert adalah dua tipe kepribadian yang dibedakan dari cara mereka mendapatkan energi. Introvert mendapatkan energi dari waktu sendiri dan suasana tenang, sementara ekstrovert mendapatkan energi dari interaksi sosial dan lingkungan yang ramai.
Teori ini, introvert dan ekstrovert, pertama kali diperkenalkan oleh Carl Jung, dan kedua tipe kepribadian ini sama-sama normal dan valid.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lantas, bagaimana dengan outrovert?
Ciri-ciri outrovert
Tidak berorientasi ke dalam maupun ke luar: Mereka tidak memiliki dorongan kuat untuk menyendiri di dalam diri atau berinteraksi secara sosial.
Tidak memiliki hasrat untuk bergabung dengan kelompok: Orang outrovert tidak memiliki ketertarikan untuk menjadi bagian dari kelompok manapun, baik itu kelompok besar maupun kecil.
Keseimbangan: Konsep ini memposisikan outrovert di antara introvert dan ekstrovert, menunjukkan adanya keseimbangan dalam orientasi kepribadiannya.
Perbedaan outrovert dengan introvert dan ekstrovert
Introvert: Orang yang mendapatkan energi dari menghabiskan waktu sendiri dan cenderung lebih tertutup.
Ekstrovert: Orang yang mendapatkan energi dari interaksi sosial dan berada di sekitar orang lain.
Outrovert: Individu yang cenderung tidak memiliki preferensi yang kuat untuk menyendiri maupun berinteraksi, tidak terikat kuat pada satu kutub kepribadian tersebut.