Peluang untuk petani Sukabumi, ekspor gambir 80 persen dari RI, kenali manfaatnya

- Redaksi

Jumat, 10 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tanaman gambir - Ist

Tanaman gambir - Ist

sukabumiheadline.com – Bagi petani di Sukabumi, Jawa Barat, yang sudah mulai jenuh dengan potensi pasar yang tidak pernahengalami peningkatan, mungkin menanam gambir bisa menjadi pilihan.

Pasalnya, Indonesia saat ini memegang peran sebagai eksportir utama gambir (Uncaria gambir Roxb) di dunia. Bahkan, sekura 80 persen pasar global dikirim dari negeri ini. Adapun tujuan ekspor terbesar ke India, diikuti oleh Jepang, Tiongkok, Pakistan, Bangladesh, dan sejumlah negara Eropa.

Dengan demikian, Indonesia telah mengukuhkan posisinya sebagai penguasa komoditas ini. Di pasar India saja, Indonesia mendominasi hingga 50 persen, dengan total nilai ekspor mencapai USD 90 juta pada 2022.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Angka ini terus meningkat, seiring peningkatan kualitas dan perluasan pasar ekspor. Saat ini, harga gambir di pasar internasional berkisar antara USD 7.500 hingga 10.000 Dolar Amerika Serikat per ton.

Destry Anna Sari, Asisten Deputi Pembaharuan dan Kemitraan Perkoperasian dari Kementerian Koperasi dan UKM, menekankan bahwa potensi besar gambir ini harus dimanfaatkan oleh Indonesia untuk semakin memperluas pasokannya di pasar global. Gambir memiliki banyak manfaat untuk berbagai industri, termasuk farmasi, penyamakan kulit, hingga pengobatan tradisional.

“Gambir adalah komoditas yang sangat dibutuhkan di pasar internasional karena kegunaannya yang luas dalam berbagai industri,” ujar Destry dikutip sukabumiheadline.com dari laman Kementerian Pertanian RI, Jumat (10/10/2020).

Sebagian besar ekspor gambir Indonesia berasal dari Sumatera Barat, wilayah yang terkenal sebagai penghasil gambir terbesar di Indonesia. Hal ini didukung oleh kondisi geografis dan iklim yang sangat mendukung, serta tradisi panjang dalam budidaya tanaman ini.

Tak heran, Sumatera Barat menjadi sentra utama produksi gambir, dan koperasi memainkan peran penting dalam memaksimalkan potensi ini. Salah satu koperasi yang terdepan dalam bidang ini adalah Koperasi Serba Usaha (KSU) Bangkit Mandiri di Kabupaten Pesisir Selatan.

Mereka tidak hanya bekerja sama dalam budidaya, tetapi juga dalam peningkatan kualitas pengolahan dan pemasaran gambir. Dengan kadar katekin hingga 90 persen, gambir yang dihasilkan telah memenuhi standar kualitas tinggi yang dibutuhkan oleh industri global.

Koperasi ini menghasilkan empat jenis gambir, yaitu gambir bootch A dengan kadar katekin 90 persen, bootch B 70-80 persen, bootch C 60-70 persen, dan bootch D 40-50 persen, dengan kapasitas produksi bervariasi dari 2 hingga 10 ton per minggu. Hasil produksi ini kemudian diekspor ke negara-negara seperti India dan Jepang, melalui kerja sama dengan beberapa perusahaan pengolahan gambir di Sumatera Barat.

Indonesia memiliki peluang besar untuk memperkuat posisinya di pasar global dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas ekspor gambir. Seiring meningkatnya permintaan akan produk alami yang ramah lingkungan, Indonesia dapat memanfaatkan momentum ini untuk mengoptimalkan potensi gambir, tidak hanya untuk memperluas pangsa pasar internasional, tetapi juga untuk mendukung ekonomi lokal yang berkelanjutan.

Gambir dari Pasar Anyar, Bogor

Tanaman gambir
Tanaman gambir – Ist

Gambir adalah ekstrak air panas dari daun dan ranting tanaman gambir yang diendapkan dan kemudian dicetak dan dikeringkan, yang berfungsi sebagai astringen.

Hampir 95% produksi dibuat menjadi produk ini, yang dinamakan betel bite atau plan masala. Bentuk cetakan biasanya silinder, menyerupai gula merah. Warnanya coklat kehitaman atau kekuningan. Gambir (dalam perdagangan antarnegara dikenal sebagai gambier) biasanya dikirim dalam kemasan 50 kg.

Baca Juga :  Deretan Karya Siauw Tik Kwie, Komikus dan Pelukis Realis Masa Perjuangan Pernah Menetap di Cicurug Sukabumi

Bentuk lainnya adalah bubuk atau “biskuit”. Nama lainnya adalah catechu, gutta gambir, catechu pallidum (pale catechu).

Gambir di Banda Aceh

Fungsi yang tengah dikembangkan juga adalah sebagai perekat kayu lapis atau papan partikel. Produk ini masih harus bersaing dengan sumber perekat kayu lain, seperti kulit kayu Acacia mearnsii, kayu Schinopsis balansa, serta kulit polong Caesalpinia spinosa yang dihasilkan negara lain.

Kegunaan gambir 

Kegunaan utama gambir adalah sebagai komponen menyirih, yang sudah dikenal masyarakat kepulauan Nusantara, dari Sumatera hingga Papua sejak paling tidak 2.500 tahun yang lalu.

Diketahui, gambir merangsang keluarnya getah empedu sehingga membantu kelancaran proses pencernaan di perut dan usus. Fungsi lain adalah sebagai campuran obat, seperti sebagai luka bakar, obat sakit kepala, obat diare, obat disentri,[1] obat kumur-kumur, obat sariawan, serta obat sakit kulit (dibalurkan). Gambir digunakan pula sebagai bahan penyamak kulit dan bahan pewarna tekstil.

Sifat astringen gambir ditemukan pula pada kayu Acacia catechu (Leguminosae), yang bisa ditemukan di India dan Semenanjung Malaya.

Kandungan dalam gambir 

Kandungan yang utama dan juga dikandung oleh banyak anggota Uncaria lainnya adalah flavonoid (terutama gambiriin), katekin (sampai 51%), zat penyamak (22-50%), serta sejumlah alkaloid (seperti gambirtannin) dan turunan dihidro- dan okso-nya.[7]

Sediaan gambir termuat dalam Ekstra Farmakope Indonesia 1974 sebagai Catechu EFI (Gambir EFI), dengan kandungan isi d-katekin 7-33% dan asam katekutanat (sejenis tanin) 22-50%. Pemakaian utamanya sebagai astringensia.

Gambir juga mengandung katekin (catechin, cyanidol-3) digunakan sebagai anti-histamin yang bisa digunakan dengan anti-alergi. Bisa digunakan sebagai hepatitis dan luka pada hati, yang bisa digunakan sebagai obat di sana.

Manfaat gambir

Gambir yang sudah diolah
Gambir yang sudah diolah untuk ekspor – Ist

Manfaat gambir beragam, mulai dari kesehatan pencernaan (mengatasi diare, radang usus) berkat sifat astringen dan anti-inflamasinya, kesehatan kulit (mengobati jerawat, mempercepat penyembuhan luka) karena sifat antiseptik dan antibakterinya, hingga kesehatan gigi dan mulut (menguatkan gigi, mengatasi radang gusi).

Selain itu, gambir juga berpotensi menjaga kesehatan jantung, meningkatkan kekebalan tubuh, serta digunakan sebagai bahan industri seperti pewarna dan penyamak kulit alami.

Manfaat gambir untuk kesehatan

  1. Pencernaan: Tanin dalam gambir mengencangkan jaringan usus sehingga efektif mengobati diare dan mengurangi sakit perut.
  2. Kulit: Kandungan antiseptik dan anti-inflamasinya membantu menyembuhkan luka, mengurangi jerawat, dan mengatasi iritasi kulit.
  3. Mulut dan Gigi: Sifat antibakteri dan menguatkan gusi membantu mengatasi radang gusi dan mencegah gigi berlubang.
  4. Jantung: Polifenol dalam gambir dapat merelaksasi pembuluh darah untuk menurunkan tekanan darah dan mengurangi kolesterol jahat.
  5. Imunitas: Vitamin C dan antioksidan dalam gambir dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melindungi sel dari kerusakan radikal bebas.
  6. Pernapasan: Daun gambir juga memiliki khasiat meredakan masalah saluran pernapasan.
    Manfaat Lain
  7. Industri: Gambir dapat digunakan sebagai pengawet makanan, pewarna alami, serta bahan penyamak kulit yang lebih ramah lingkungan.
  8. Kesehatan wanita: Ekstrak gambir digunakan untuk memelihara kesehatan wanita, berdasarkan catatan Badan POM.
Baca Juga :  Kasepuhan Adat Banten Kidul: Dari Lebak ke Sukabumi, Aki Buyut Bao Rosa hingga Abah Asep Nugraha
Butterfly cut
Model rambut sebahu wanita, butterfly cut – Pinterest

Cara menggunakan gambir

  1. Obat tradisional: Bisa dikonsumsi dengan direbus dalam air panas untuk membuat teh atau disajikan dalam bentuk kapsul dan tablet.
  2. Masker wajah: Parutan gambir dapat dicampur dengan air mawar untuk dijadikan masker wajah, yang dipercaya dapat mencegah penuaan dini.
  3. Perawatan rambut: Getah gambir dapat digunakan sebagai bahan dalam produk perawatan rambut, seperti sampo dan kondisioner, untuk mengatasi ketombe.

Mengenal tumbuhan gambir

Gambir atau dalam nama latin disebut genus Uncaria, adalah genus tumbuhan yang termasuk suku rubiaceae. Di Indonesia gambir pada umumnya digunakan untuk menyirih. Kegunaan yang lebih penting adalah sebagai bahan penyamak kulit dan pewarna.

Gambir juga mengandung katekin (catechin), suatu bahan alami yang bersifat antioksidan. India mengimpor 68% gambir dari Indonesia, dan menggunakannya sebagai bahan campuran menyirih.

Gambir masuk dalam kerajaan Plantae, klad Tracheophyta, Angiospermae, Eudikotil, dan Asteridae. Tumbuhan ini masuk dalam ordo Gentianales, famili Rubiaceae, dengan subfamili Cinchonoideae. Untuk tribus Naucleeae, genus Uncaria, dan spesies tipe Uncaria guianensis.

Uncaria gambir berupa tumbuhan perdu setengah merambat/atau memanjat dengan percabangan memanjang dan mendatar; batang menyegi empat—terutama ketika muda—dan dipersenjatai dengan duri-duri yang melengkung seperti kait.

Gambir memiliki daun-daun tunggal, berhadapan, agak seperti kulit, oval hingga jorong lebar, (6-) 9-12 (-15) cm x (3.5-) 5-7 (-8) cm, pangkalnya membundar atau bentuk jantung, ujungnya meruncing, permukaan tidak berbulu (licin), dengan tangkai daun pendek.

Bunganya tersusun majemuk dalam bongkol dengan diameter (3.5-)4–5 cm; mahkota berwarna merah muda atau hijau; kelopak bunga pendek, mahkota bunga berbentuk corong (seperti bunga kopi), benang sari lima.

Buah berupa kapsula dengan dua ruang, panjang 14–18 mm, berbiji banyak, bersayap, dan bertangkai hingga 20 mm.

Ekologi dan budidaya gambir 

Gambir sejak lama telah dibudidayakan di Semenanjung Malaya, Singapura, dan Indonesia (Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan, dan Maluku). Asal-usulnya diperkirakan dari Sumatra dan Kalimantan, di mana jenis-jenis liarnya didapati tumbuh di alam.

Rumphius melaporkan bahwa tumbuhan ini telah ditanam orang di Maluku pada pertengahan abad ke-18, namun sumber lain meyakini bahwa perdagangannya di kawasan Malaya telah berlangsung sejak abad ke-17.

Gambir liar kerap didapati di hutan sekunder. Ia tidak tumbuh di wilayah yang kering, tetapi juga tidak tahan dengan penggenangan. Tumbuh baik hingga ketinggian 200 m, gambir bisa hidup hingga elevasi 1.000 m dpl. Gambir ditanam juga di dataran rendah.

Iklim yang cocok untuk budidaya gambir adalah iklim tipe B2 menurut klasifikasi Schmidt dan Ferguson. Gambir berproduksi dengan baik pada jenis tanah podsolik merah kuning sampai merah kecoklatan. Ketinggian tempat yang sesuai antara 100–500 m dpl dengan curah hujan sekitar 3.000 – 3.353 mm pertahun (Anonim, 2000 dalam Noor Roufiq dkk, tt.).

Pada masa lalu gambir dihasilkan dari Sumatera Barat, Riau, Bangka, Belitung dan Kalimantan Barat (Heyne, 1987), namun kini utamanya diproduksi oleh Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu dengan sekitar 90% produksi gambir Indonesia dihasilkan dari Provinsi Sumatera Barat dan Riau (Roswita, 1998). Negara tujuan utama ekspor gambir Indonesia adalah India dan Singapura.

Berita Terkait

Artis Fanny Sabila rayakan Seren Taun di Gelaralam Sukabumi: Mulang
Cerita Prabu Siliwangi dan Wagra Syailendra dirikan kerajaan jin di Curug Sawer Sukabumi
Wakil dari Sukabumi gagal total, ini daftar lengkap pemenang Mojang Jajaka Jawa Barat 2025
Intip prestasi Elvan dan Nadzifa, wakil Kota Sukabumi di Pasanggiri Moka Jabar 2025
Kisah Neng Solihat, gadis asal Sukabumi yang bersinar di Indramayu, kangen kampung halaman
Dedi Mulyadi akan rekonstruksi Situs Gunung Padang, Menbud undang ahli luar negeri
Sejarah Kampung Sunda di Bali: Promosikan budaya, dipererat Wanita Sukabumi
Jampang Creative Camp, kemah edutainment dan kegelisahan generasi muda Sukabumi selatan

Berita Terkait

Jumat, 10 Oktober 2025 - 01:30 WIB

Peluang untuk petani Sukabumi, ekspor gambir 80 persen dari RI, kenali manfaatnya

Selasa, 7 Oktober 2025 - 21:22 WIB

Artis Fanny Sabila rayakan Seren Taun di Gelaralam Sukabumi: Mulang

Minggu, 17 Agustus 2025 - 00:39 WIB

Cerita Prabu Siliwangi dan Wagra Syailendra dirikan kerajaan jin di Curug Sawer Sukabumi

Selasa, 22 Juli 2025 - 02:26 WIB

Wakil dari Sukabumi gagal total, ini daftar lengkap pemenang Mojang Jajaka Jawa Barat 2025

Kamis, 19 Juni 2025 - 00:29 WIB

Intip prestasi Elvan dan Nadzifa, wakil Kota Sukabumi di Pasanggiri Moka Jabar 2025

Berita Terbaru