22.9 C
Sukabumi
Sabtu, Mei 4, 2024

Desain Ala Skuter Retro, Intip Spesifikasi dan Harga Suzuki Saluto 125

sukabumiheadline.com l Di belahan dunia lain, Suzuki...

Yamaha Zuma 125 meluncur, intip harga dan penampakan detail motor matic trail

sukabumiheadline.com - Yamaha resmi memperkenalkan Zuma 125...

Ternyata Ini Penyebab Ledakan Tabung CNG di Cibadak Sukabumi, Kepsek SD Korban Tewas

sukabumiheadline.com l Peristiwa pilu meledaknya tabung gas...

Biodata dan kisah hidup Farid Hardja, penyanyi dan komposer rock & roll legendaris asal Sukabumi

Gaya hidupBiodata dan kisah hidup Farid Hardja, penyanyi dan komposer rock & roll legendaris asal Sukabumi

sukabumiheadline.com – Bagi Anda generasi 1970 hingga 1990-an tentu mengenal sosok penyanyi sekaligus komposer legendaris asal Sukabumi, Jawa Barat, Farid Hardja.

Pelantun lagu Karmila kelahiran 7 September 1950, ini adalah seorang penyanyi dan pencipta lagu dalam industri musik pop Indonesia. Sosoknya dikenal dengan penampilan yang mirip Elton John, berkepala agak botak dan gonta-ganti kacamata, dan pada akhir hidupnya ia berdandan bak saudagar dari daratan Afrika.

Profil dan biodata Farid Hardja 

Farid Hardja memulai karier musiknya pada tahun 1966, di saat negeri ini mengalami transisi dari era Orde Lama ke Orde Baru. Saat itu demam British Invasion masih melanda dunia.

Di Bandung, Farid menjadi bassist bergabung dengan grup band De Zieger yang beraliran rock’n roll yang antara lain menyanyikan repertoar The Beatles dan The Rolling Stones.

Tak hanya di Bandung, ia, yang saat itu memiliki rambut kribo ala Afro Look, mulai menjadi bassist bergabung dengan sejumlah band rock yang bermarkas di Jakarta, seperti Cockpit yang dibentuk Abulhayat (1974) juga bergabung dalam Brotherhood dan Brown Bear pada 1975.

Setahun berselang Farid Hardja kembali ke kampung halamannya, Sukabumi, dan membentuk grup Bani Adam yang lebih dominan memainkan warna rock and roll dan sedikit R&B.

Adapun pemilihan nama “Bani Adam” sesuai dengan filosofi bahwa kita ini semua adalah bani Adam atau keturunan Nabi Adam. Pada tahun 1977, Jackson Records & Tapes milik Jackson Arief mulai merilis debut album Farid Hardja bersama Bani Adam dengan nama Farid Bani Adam yang melejitkan “Karmila“.

Sayangnya, introduksi lagu ini menjiplak intro lagu Peace of Mind karya grup rock Boston. Bahkan kejadian yang sama berulang lagi ketika Farid Bani Adam merilis album kedua bertajuk Album Special dengan hits Ikan Laut Pun Menari di Bawah Tanganmu yang ternyata memelintir lagu Lyin’ Eyes milik grup country rock The Eagles.

Biodata dan kisah hidup Farid Hardja, penyanyi dan komposer rock & roll legendaris asal Sukabumi
Biodata dan kisah hidup Farid Hardja, penyanyi dan komposer rock & roll legendaris asal Sukabumi. – Istimewa

Merombak personel

Dalam setiap albumnya, Farid ternyata tidak pernah menggunakan pemusik yang sama. Formasi Bani Adam pun selalu berubah. Beberapa nama pun silih berganti mendukung Bani Adam, mulai dari Eddy Manalief, Nurish Iskandar, dan Max Rondonuwu. Bahkan pemusik tenar seperti Elfa Secioria, Jimmie Manoppo, Dodo Zakaria, Billy J. Budiardjo, Oetje F. Tekol pun ikut mendandani tatanan musik Farid Bani Adam.

Farid telah berduet dengan sederet penyanyi tenar dan berkarakter kuat, semisal Achmad Albar, Gito Rollies, Deddy Dores, Euis Darliah, Endang S Taurina, termasuk berduet dengan penyanyi dangdut Anis Marsella dan Merry Andani. Duet paling sukses adalah bersama Lucky Resha delam lagu Ini Rindu.

Di sela karier musiknya yang padat dan komplet, Farid pada masa hidupnya pun pernah memperlihatkan kemampuan akting di beberapa judul film layar lebar.

Farid Hardja meninggal dunia 

Farid Hardja meninggal dunia pada Ahad, 27 Desember 1998 di Rumah Sakit Dr. Tjipto Mangunkusumo, Jakarta akibat penyakit diabetes dan jantung yang sudah beberapa tahun terakhir diidapnya.

Postur tubuhnya yang semakin tambun seiring berjalannya waktu kian memperparah penyakitnya. Jenazah suamidari Lela Latifah itu dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Taman Bahagia, Jl. Taman Bahagia, Benteng, Warudoyong, Sukabumi, Jawa Barat.

Filmografi dan lagu ciptaan Farid Hardja 

Selain dikenal sebagai penyanyi dan komposer, Farid Hardja juga pernah membintangi sejumlah film, seperti Bandit Pungli (1977), Sayang Sayangku Sayang Farid Juga sebagai penulis (1978), dan Ini Rindu Juga sebagai penata musik
Diskografi (1991).

Adapun untuk lagu, saat Farid Hardja bergabung dalam Bani Adam, ia pernah menciptakan lagu Karmila – (Jackson Records) tahun 1977, kemudian pada tahun yang sama merilis Album Special – (Jackson Records).

Tahun 1978, Farid Bani Adam (Musica Studios) dan Tinggal Bersama Original Soundtrack (Musica Studios). Lalu 1979 Pohon Cinta (Nusantara Records) dan Asmara (Virgo Ramayana Record).

Selanjutnya pada tahun 1980 Tangis dalam Senyum (Virgo Ramayana Record) dan Majalah Femina – (Virgo Ramayana Record). Lalu 1981 10 Lagu Terbaik (Jackson Records), dan 1982 Terbuka Tirai Jendela Cintaku (Jackson Records).

Karier Farid Hardja tetap bersinar pada 1983 dalam lagu Bercinta di Udara – (RCA) dan Jakarta Sayang, Jakarta Malang – (WAA/Purnama Record). Lalu pada 1984 Tragedi/Korban Marihuana (RCA), 1985 17 Tahun ke Atas (RCA) dan Superstar Jagorawi (RCA). Kemudian, pada 1986 La Fender (Sokha), Irama Sofy Sofy (Sokha) dan Jangan Menangis (RCA).

Masa keemasan Farid Hardja berlanjut pada 1987 dalam lagu Kacamata Memburu Cintrak (RCA), Timur Tengah (RCA) dan Kacamata/Rockn’roll ’87 (RCA). Lalu pada 1990 S.O.S (Metrotama) dan Demam Disco (Art Record/Union Artist), dan pada 1994 Nonstop Mega Discomix (Blackboard).

Selanjutnya pada 1996 Cinta Damai (MSC Record) dan Varia Bengawan Solo (Gema Nada Pertiwi), dan pada 1997 Opera Anoman (PT Aquarius Musikindo) dan  It’s Now or Never – (Life Records).

Berlanjut pada 1998 Musik Masak (Elang Mustika), 1999 Partai Sembako (Calista 2000) dan Obat Cinta (Calista 2000), serta pada 2004 Very Best Of Farid Hardja – (Gema Nada Pertiwi).

Sebagai penyanyi, Farid Hardja juga pernah merilis album duet, seperti pada 1984 1,2,3/Tangan Baja bersama Achmad Albar (Varia Nada Utama), lalu pada 1986 dalam album Sop Dihidangkan bersama Gito Rollies (Sokha), dan 1988 Asmara Ilala bersama Euis Darliah (Blackboard).

Lalu pada 1990 dalam album Ini Rindu bersama Lucky Resha (Metrotama), Romantika D’Amour bersama Lucky Resha (Metrotama) dan Selamat Datang Asmara berrsama Endang S.Taurina (Metrotama). Lalu pada 1991 di album Ayam bersama Trio FAM (Farid Hardja, Anis Marsella, dan Merry Andani) (Metrotama), dan pada 1999 dalam album Cut Cut Cut bersama Barbie (Calista 2000).

Adapun album lainnya, adalah Album singel Nicky Astria (1988), Cinta Di Kota Tua menyanyikan lagu Jauh Dimata Dekat Dihati dan Bersama Lagi berduet dengan Freddy Tamaela.

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer