sukabumiheadline.com l Seperti diketahui, ajaran Islam menyebar dengan pesat di Pulau Jawa hingga seluruh Indonesia tak lepas dari peran wali songo yang berjumlah sembilan orang.
Diketahui, meskipun para wali songo membagi wilayah dakwahnya yang saat ini telah terpisah secara administratif, namun hampir semua nama nama wali songo didedikasikan menjadi nama lembaga pendidikan keislaman di berbagai daerah.
Secara konsep pendidikan, para wali songo ini dikenal sangat adaptif dan melebur dalam budaya warga setempat, di mana mereka berdakwah. Sebagai contoh, Sunan Gunung Jati mampu mengkolaborasikan antara pendidikan agama Islam dengan budaya masyarakat Sunda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal itulah yang kemudian membuat dakwah mereka menjadi mudah diterima oleh masyarakat saat itu. Bahkan, berkat perjuangan wali songo, Islam menyebar ke seluruh penjuru Pulau Jawa.
Namun demikian, berbeda dengan kondisi pondok pesantren pada umumnya seperti saat ini, ketika itu pendidikan keislaman kepada para santri, dilakukan wali songo di masjid masjid atau padepokan.
Berikut ulasan mengenai 5 pesantren yang didirikan wali songo di Pulau Jawa.
1. Pesantren Ampel Denta
Mengutip buku Sejarah Kebudayaan Islam karya Abu Achmadi dan Sungarso, Sunan Ampel memulai merintis dakwahnya dengan mendirikan Pesantren Ampel Denta di Kota Surabaya.
Sunan Ampel kemudian dikenal sebagai Pembina Pondok Pesantren di Jawa Timur. Hingga pada akhirnya, seorang keturunan Sunan Ampel menjadi penerus dakwahnya.
Namun demikian, banyak yang bertanya lokasi tepat pesantren ini karena di lokasi hanya ada bangunan masjid. Karenanya, banyak yang menduga bahwa di masjid tersebutlah Sunan Ampel mengajarkan Islam kepada para santrinya.
2. Pesantren Giri
Dalam buku Sejarah Kebudayaan Islam karya Yusak Burhanudin dan Ahmad Fida, menyabut bahwa Sunan Giri mendirikan pesantren di sebuah dataran tinggi yang terletak di Desa Sidomukti, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Menurut H. Abu Achmadi dan Sungarso dalam buku Sejarah Kebudayaan Islam, dalam berdakwah materi yang disampaikan oleh Sunan Giri adalah mengenai akidah dan ibadah dengan pendekatan fikih yang disampaikan secara lugas.
Pesantren yang didirikan Sunan Giri pada mulanya tidak hanya digunakan sebagai sarana pendidikan, tetapi juga dijadikan sebagai pusat pengembangan masyarakat.
Pesantren ini tumbuh dan berkembang sangat pesat. Hal tersebut dikarenakan banyaknya santri yang berdatangan dari berbagai daerah.
3. Pondok Pesantren Sunan Drajat
Sunan Drajat dikenal sebagai salah seorang dari wali songo yang mengajarkan kedermawanan, kerja keras, dan peningkatan kemakmuran masyarakat sebagai pengamalan Islam.
Ia kemudian mendirikan Pondok Pesantren Sunan Drajat yang dijalankan secara mandiri sebagai wilayah pendidikan yang bertempat di Desa Drajat, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
Menurut informasi, tanah di mana pondok pesantren tersebut didirikan merupakan pemberian dari Sultan Demak kepada Sunan Drajat atas jasanya menyebarkan agama Islam dan memerangi kemiskinan.
4. Pesantren Sunan Bonang
Berikutnya, Sunan Bonang juga disebut mendirikan pesantren. Hal itu dijelaskan dalam buku Cakrawala Budaya Islam yang ditulis Abdul Hadi Wiji Muthari.
Disebutkan bahwa Sunan Bonang mendirikan pesantren di sebuah desa kecil dekat Kecamatan Lasem, Jawa Tengah.
Pesantren didirikan di atas sebuah bukit gersang yang sunyi, yakni di Watu Layar. Namun demikian, sejumlah sumber menyebut bahwa di lokasi tersebut Sunan Bonang hanya membangun sebuah tempat untuk bertafakur dan zawiyah.
5. Pesantren Sunan Gunung Jati
Warga Sukabumi tentunya mengenal jika nama Sunan Gunung Jati disebut karena ia merupakan salah satu tokoh wali songo yang menyebarkan Islam di wilayah Jawa Barat.
Sosok Sunan Gunung Jati dikenal mudah berbaur dengan masyarakat, sebagaimana dijelaskan Wawan Hermawan dan Ading Kusdiana dalam buku Biografi Sunan Gunung Djati: Sang Penata Agama di Tanah Sunda.
Sunan yang namanya didedikasikan menjadi nama Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati di Kota Bandung itu, dikenal dengan keluhuran akhlaknya, terlebih dengan penguasaan berbagai masalah keagamaan.
Adapun, pendidikan yang diajarkan oleh Sunan Gunung Jati yakni mengkolaborasikan antara agama dengan seni. Hal itu diyakini membuat dakwahnya menjadi sangat mudah diterima oleh masyarakat.
Meskipun Sunan Gunung Jati menyebarkan Islam di wilayah Jawa Barat, namun konsep pendidikan dan namanya banyak digunakan oleh lembaga pendidikan keislaman hingga wilayah Jawa Tengah.
Hal itu diketahui dengan keberadaan Pesantren Sunan Gunung Jati Ba’lawy di Kota Semarang, Jawa Tengah.