Mengenal keturunan Prabu Siliwangi penguasa Kesultanan Cirebon dari masa ke masa

- Redaksi

Jumat, 16 Mei 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Keraton Kasepuhan Cirebon - Sejarah Cirebon

Keraton Kasepuhan Cirebon - Sejarah Cirebon

sukabumiheadline.com – Sejak 1479 sampai dengan 1678 Masehi, Cirebon dipimpin oleh 3 Sultan, 4 pangeran dan seorang pejabat pengganti Sultan.

Dikutip dari Sejarah Cirebon, pada 1479 hingga 1495 Kesultanan Cirebon diperintah oleh Syarif Hidayatullah yang merupakan Sultan I Cirebon, menjadi penguasa kedua Cirebon setelah Pangeran Cakrabuana.

Sultan yang juga dikenal sebagai Sunan Gunung Jati atau salah satu dari Wali Sanga, ini merupakan penyebar agama Islam di Nusantara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sunan Gunung Jati atau lebih di kenal sebagai Sayyid Al-Kamil, ini dilahirkan pada 1448 Masehi dari pasangan Syarif Abdullah Umdatuddin Sultan Pertama Kesultanan Champa dan Syarifah Mudaim (Nyai Rara Santang), putri dari Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi) dari Kerajaan Padjajaran.

Baca Juga:

Pada masanya, Kerajaan Pajajaran ditaklukan dan kemudian wilayahnya dibagi ke dalam 4 bagian yaitu Pajajaran Barat, Pajajaran Tengah, Pajajaran Timur, dan Jayakarta.

Baca Juga :  Profil Subang Larang, nama Muslimah diajukan budayawan Cirebon ke KDM gantikan Bale Jayadewata

Sunan Gunung Jati wafat pada 19 September 1568, dan dimakamkan di
Astana Gunung Sembung.

Selanjutnya pada 1495 hingga 1555, Kesultanan Cirebon diperintah oleh Pangeran Pasarean, namun ia wafat sebelum dinobatkan. Kemudian, pemerintahan diserahkan kepada Pangeran Dipati Anom Carbon I alias Pangeran Sedang Kemuning.

Namun, Pangeran Sedang Kemuning kemudian wafat sebelum dinobatkan menjadi Sultan. Ia wafat di Demak, sehingga kedudukan kepala pemerintahan pada masa kekosongan ini diwakilkan kepada pejabat pengganti Sultan, yakni Fatahillah.

Baca Juga:

Hingga pada 1552 sampai 1568, Kesultanan Cirebon tidak memiliki Sultan, sehingga negara diambil alih oleh pejabat pengganti Sultan. Keputusan tersebut diambil mengingat pewaris tahta dalam masa kekosongan ini wafat sebelum dinobatkan sementara pewaris tahta lain masih kanak-kanak.

Baca Juga :  Ketika Raja Sunda Ditaklukkan Raja Sunda, Kisah Lengkap Pajajaran Runtuh

Karenanya, pada 1568 sampai 1649, Kesultanan Cirebon diperintah oleh Sultan II Cirebon yang bergelar Panembahan Ratu atau disebut juga Pangeran Agung yang merupakan anak dari Pangeran Sedang Kemuning atau Dipati Anom Carbon 1.

Lalu pada 1649, Kesultanan Cirebon diperintah oleh Pangeran Sedang Gayam atau angeran Dipati Anom Carbon II. Akan tetapi, ia juga wafat sebelum dinobatkan.

Baca Juga:

Selanjutnya, sejak 1649 hingg 1662, Cirebon diperintah oleh Sultan III, yaitu Panembahan Girilaya atau juga disebut Pangeran Putera. Ia merupakan anak Pangeran Dipati Sedang Gayam. Ia kemudian wafat, dan dimakamkan di Giri Malaya.

Pada 1662-1678, Kesultanan Cirebon kembali mengalami kekosongan kekuasaan selama 16 tahun. Pada masa ini Cirebon dalam kendali tarik ulur Mataram dan Banten.

Hingga tepat pada 1678 Kesultanan Cirebon terpecah menjadi 2 Kerajaan dan 1 Panembahan, yaitu Kasepuhan dan Kanoman ditambah lagi Panembahan Kacirebonan yang diperintah pangeran Wangsakerta.

Berita Terkait

4 persamaan Sunni dan Syiah versi Ayatollah Khamenei dan cara Barat pecah belah Muslim
Masa kecil, kontroversi hingga gelar akademik Syahrini: Dari Sukabumi ke Festival Film Cannes 2025
Kapan Israel hancur? Ini penjelasan tafsir ulama
Profil RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang milik FK Unsri, didirikan dokter asal Sukabumi
Profil Mohammad Ali, Menkes ke-5 RI asal Sukabumi dan pencetus fakultas kedokteran
5 fakta Grand Inna Samudra Beach Sukabumi: Sejarah, biaya pembangunan, arsitek hingga kamar sakral
Mengenal keunggulan Ponpes Al Firdaus Sukabumi, tempat alumni Gontor mengabdi
Kisah Ani Adiwijaya, rahimnya anak-anak Sukabumi hingga jadi dirut BUMN dan menteri

Berita Terkait

Rabu, 25 Juni 2025 - 15:01 WIB

4 persamaan Sunni dan Syiah versi Ayatollah Khamenei dan cara Barat pecah belah Muslim

Selasa, 24 Juni 2025 - 04:03 WIB

Masa kecil, kontroversi hingga gelar akademik Syahrini: Dari Sukabumi ke Festival Film Cannes 2025

Minggu, 22 Juni 2025 - 04:40 WIB

Kapan Israel hancur? Ini penjelasan tafsir ulama

Sabtu, 21 Juni 2025 - 16:00 WIB

Profil RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang milik FK Unsri, didirikan dokter asal Sukabumi

Sabtu, 21 Juni 2025 - 12:48 WIB

Profil Mohammad Ali, Menkes ke-5 RI asal Sukabumi dan pencetus fakultas kedokteran

Berita Terbaru

Legislatif

Harapan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi di HUT ke-79 Bhayangkara

Selasa, 1 Jul 2025 - 16:30 WIB

Identitas wisatawan Bogor tewas di Pantai Sunset Sukabumi - SAR

Peristiwa

Identitas wisatawan Bogor tewas di Pantai Sunset Sukabumi

Senin, 30 Jun 2025 - 04:36 WIB