Mulai kapan KA Siliwangi dari Sukabumi bisa langsung ke Padalarang?

- Redaksi

Senin, 21 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KA Siliwangi Sukabumi-Padalarang - Istimewa

KA Siliwangi Sukabumi-Padalarang - Istimewa

sukabumiheadline.com – Rencana reaktivasi jalur-jalur kereta api (KA) yang saat ini mati di wilayah Jawa Barat masih digodok. Sedikitnya, ada lima ruas jalur KA di Jawa Barat yang akan direaktivasi.

Menurut Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Bandung rencana mengaktivasi kembali jalur KA tersebut akan dilakukan secara bertahap dengan mengukur skala prioritas jalur mana yang pertama dikerjakan.

“Sebelum dimulai, kami perlu menentukan dulu skala prioritas pada jalur yang akan direaktivasi,” ujar Kepala BTP Bandung Endang Setiawan, Senin (21/4/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Baca Juga: Terbaru, Jadwal KA Siliwangi Relasi Sukabumi-Bandung

Baca Juga :  Naik kereta Sukabumi-Bandung? Ini jadwal dan harga tiket KA Siliwangi terbaru

Seperti diberitakan sukabumiheadline.com sebelumnya, Reaktivasi ini menyasar lima jalur kereta api peninggalan zaman kolonial Belanda yang kini terbengkalai, yaitu:

  1. Banjar–Pangandaran–Cijulang (82 km)
  2. Cibatu–Garut–Cikajang (47,5 km)
  3. Rancaekek–Tanjungsari (11,5 km)
  4. Cikudapateuh (Bandung)–Ciwidey (37,8 km)
  5. Cipatat–Padalarang (17 km)

Jika sudah terwujud, maka tidak lama lagi rangkaian KA Siliwangi relasi Sukabumi-Bandung tidak lagi berakhir di Cipatat, namun bisa langsung hingga Stasiun KA Padalarang.

Seperti diketahui, saat ini penumpang KA Siliwangi dari Sukabumi dan Cianjur harus turun di Stasiun KA Cipatat, lalu melanjutkan dengan naik angkutan perkotaan (angkot) menuju Stasiun KA Padalarang. Baca selengkapnya: Tak lagi sampai Cipatat, KA Siliwangi dari Sukabumi langsung ke Padalarang

Baca Juga :  Terbaru, Jadwal KA Siliwangi Relasi Sukabumi-Bandung
Stasiun Padalarang - Google Maps
Stasiun Padalarang – Google Maps

Adapun untuk mengaktivasi jalur mati tersebut harus melalui beberapa tahapan karen jalur tersebut saat ini sudah dimanfaatkan masyarakat untuk permukiman permanen.

Dengan demikian, proyek reaktivasi ini mau tak mau harus membebaskan lahan di jalur tersebut.

“Saat ini, kami melakukan inventarisasi data-data studi, termasuk kebutuhan lahan sambil menunggu arahan dari Menteri Perhubungan serta dari pihak Provinsi Jawa Barat,” jelas Endang.

Selanjutnya, BTP akan menghitung skala prioritas mana yang lebih dulu direaktivasi. Skala prioritas itu mempertimbangkan dampak yang terjadi dan biaya yang dikeluarkan jika reaktivasi dilakukan.

“Untuk anggaran, kami juga belum dapat menjawab karena masih menunggu arahan,” katanya.

Berita Terkait

Sebut Luhut bohong, upah buruh 2026 versi Menaker ditolak: Ngaco!
Pengangkatan Komisaris BJB Bossman Mardigu dan Helmy Yahya dibatalkan OJK
Pemprov Jabar dan PT KAI hadirkan Kereta Petani dan Pedagang, Bandung – Sukabumi – Bogor
Redenominasi Rupiah: 2027 UMK Sukabumi Rp4,2 ribu
BAKTI Komdigi: Sosialisasi digitalisasi UMKM di Sukabumi dan Kompetisi Hidden Gem 2025
Kilang minyak modular Sukabumi dibangun tahun ini
Beban Rp11,493 miliar per hari, Prabowo: Saya tanggung jawab nanti Whoosh
Dedi Mulyadi: 2 Januari 2026, truk AMDK dan tambang wajib dua sumbu, ini solusi buat sopir

Berita Terkait

Selasa, 11 November 2025 - 10:49 WIB

Sebut Luhut bohong, upah buruh 2026 versi Menaker ditolak: Ngaco!

Senin, 10 November 2025 - 15:42 WIB

Pengangkatan Komisaris BJB Bossman Mardigu dan Helmy Yahya dibatalkan OJK

Sabtu, 8 November 2025 - 21:16 WIB

Pemprov Jabar dan PT KAI hadirkan Kereta Petani dan Pedagang, Bandung – Sukabumi – Bogor

Jumat, 7 November 2025 - 17:41 WIB

Redenominasi Rupiah: 2027 UMK Sukabumi Rp4,2 ribu

Kamis, 6 November 2025 - 08:00 WIB

BAKTI Komdigi: Sosialisasi digitalisasi UMKM di Sukabumi dan Kompetisi Hidden Gem 2025

Berita Terbaru