Pupuk Langka, Petani di Kabandungan Sukabumi Menjerit

- Redaksi

Sabtu, 11 November 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pertanian cabai rawit petani di Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi. l Feryawi Heryadi

Pertanian cabai rawit petani di Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi. l Feryawi Heryadi

sukabumiheadline.com l Kelangkaan pupuk untuk pertanian membuat para petani di Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menjerit karena hingga kini tidak memiliki solusi untuk mengatasinya.

Kelangkaan pupuk juga mengakibatkan petani mengalami kerugian karena anjloknya penghasilan mereka dari hasil panen akibat tanaman mereka menjadi rentan diserang hama.

Menurut salah seorang petani di Desa/Kecamatan Kabandungan, Bedi (46), kelangkaan pupuk terjadi cukup lama, terutama untuk jenis Urea. Akibatnya, ia dan petani lain di Kabandungan harus mengalami kerugian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Sudah cukup lama. Kami sampai sekarang masih kesulitan mendapatkan pupuk seperti Urea,” kata Bedi kepada sukabumiheadline.com, Jumat (10/11/2023).

Baca Juga :  Innalillahi, Tiga Rumah di Cibadak Sukabumi Ludes Terbakar

Menurut Bedi, para petani juga kian dirugikan dengan kemunculan para pedagang pupuk Urea palsu. Alih-alih mendapatkan keuntungan dari hasil bertani, petani justru terancam bangkrut dan kehabisan modal.

“Ada yang memanfaatkan kelangkaan pupuk ini dengan menjual pupuk Urea palsu. Akibatnya bisa fatal. Bisa mati tumbuhannya,” kata dia.

Sedangkan, kemungkinan untuk bercocok tanam secara organik, tambah dia, bukan perkara mudah. Selain dengan cara menghindari penggunaan benih/bibit hasil rekayasa genetika (GMO = genetically modified organisms), juga harus menghindari penggunaan pestisida kimia sintetis.

Selain itu, melalui pengendalian gulma, hama dan penyakit dilakukan dengan cara mekanis, biologis, dan rotasi tanaman.

Baca Juga :  Warga Bojongasih Sukabumi Kerja Bakti Buka Jalan, Alasannya Bikin Terharu

“Enggak gampang, karena untuk mengembalikan kondisi tanah untuk mengembangkan pertanian organik, itu butuh waktu sedikitnya dua tahun,” pungkasnya.

Sementara di sisi lain, penyaluran pupuk subsidi masih menjadi masalah pelik bagi petani Indonesia. Menurut Ketua Umum GAPPERINDO Agus Pakpahan, sistem subsidi distribusi pupuk perlu disempurnakan supaya efisien, berkelanjutan serta bermanfaat bagi petani.

Agus Pakpahan menilai hingga saat ini belum ada jalan untuk pendistribusian pupuk karena masih banyak pihak-pihak yang mencari keuntungan dari pupuk subsidi hingga pengawasan yang tidak maksimal. Lantas seperti apa solusi yang diharapkan?

Selengkapnya saksikan dialog Shinta Zahara bersama Ketua Umum GAPPERINDO Agus Pakpahan dalam segmen Food Agri Insight di Program Squawk Box CNBC Indonesia, Kamis (9/11/2023).

Berita Terkait

Ini jadwal KA Pangrango terbaru 2025 relasi Bogor-Sukabumi dan harga tiketnya
Cek interior Skybridge Stasiun Paledang, penumpang KA Pangrango dari Sukabumi ke Jakarta harus lewat sini
Sukabumi hasilkan 766,14 ton biji kopi, ini 22 kecamatan penghasil
10 kecamatan dengan kebun kelapa terluas di Sukabumi, peluang ekspor ke China untuk coconut milk
Sunanda Rahmat Hidayat, YouTuber 12 juta subscriber asal Sukabumi ingin jadi terkaya di kampung
Kisah sukses food vlogger asal Sukabumi, Gerry Girianza: Dari Amerika Serikat ke Pulau Dewata
Buruh Sukabumi mau cek nama penerima BLT Subsidi Gaji 2025? Begini caranyanya
25 jenis buah dihasilkan dari Kabupaten Sukabumi, dari alpukat hingga jengkol

Berita Terkait

Sabtu, 21 Juni 2025 - 17:07 WIB

Ini jadwal KA Pangrango terbaru 2025 relasi Bogor-Sukabumi dan harga tiketnya

Sabtu, 21 Juni 2025 - 14:47 WIB

Cek interior Skybridge Stasiun Paledang, penumpang KA Pangrango dari Sukabumi ke Jakarta harus lewat sini

Jumat, 20 Juni 2025 - 15:00 WIB

Sukabumi hasilkan 766,14 ton biji kopi, ini 22 kecamatan penghasil

Kamis, 19 Juni 2025 - 14:42 WIB

10 kecamatan dengan kebun kelapa terluas di Sukabumi, peluang ekspor ke China untuk coconut milk

Kamis, 19 Juni 2025 - 01:30 WIB

Sunanda Rahmat Hidayat, YouTuber 12 juta subscriber asal Sukabumi ingin jadi terkaya di kampung

Berita Terbaru

Tel Aviv hancur dihantam rudal balistik Iran - Istimewa

Hikmah

Kapan Israel hancur? Ini penjelasan tafsir ulama

Minggu, 22 Jun 2025 - 04:40 WIB

Anies Baswedan bangun jembatan gantung di Bantargadung, Sukabumi - Facebook Anies Baswedan

Sukabumi

Anies dan Aksi Bersama bangun jembatan gantung di Sukabumi

Minggu, 22 Jun 2025 - 00:01 WIB