Setia Untung Arimuladi: Santri di Sukabumi, Kasi Intel Kejari Cibadak, Wakil Jaksa Agung

- Redaksi

Kamis, 13 November 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Setia Untung Arimuladi dari Ponpes Al Islamiyah Sukabumi lalu Wakil Jaksa Agung - Ist

Setia Untung Arimuladi dari Ponpes Al Islamiyah Sukabumi lalu Wakil Jaksa Agung - Ist

sukabumiheadline.com – Siapa sangka ternyata Setia Untung Arimuladi merupakan alumni pondok pesantren (ponpes) di Sukabumi, Jawa Barat. Berkah mondok, Untung di kemudian hari melesat menduduki jabatan penting di Kejaksaan Agung (Kejagung) Republik Indonesia.

Dedikasi dan pengabdiannya yang terus berlanjut pasca-purna tugas dari jabatan Wakil Jaksa Agung membuat ia diganjar anugerah bergengsi Santri Dhyaksa Inspiratif 2025.

Penghargaan tersebut diberikan dalam ajang tahunan Santri of The Year 2025 yang diselenggarakan oleh Islam Nusantara Center (INC) bekerja sama dengan MPR/DPR RI dan Majelis Pecinta Sholawat Nusantara, di Gedung Nusantara V, Kompleks DPR/MPR, Jakarta, pada Ahad (9/11/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berita Terkait: Sejarah, tugas dan daftar Jaksa Agung RI dari masa ke masa, pertama tokoh antikorupsi asal Sukabumi

Meskipun dianugerahi penghargaan, Untung —sapaan akrabnya— merasa tidak pernah mengharapkan sorak sorai atas kerja kerasnya.

“Sesungguhnya, saya tidak pernah menginginkan award (penghargaan) atas apa yang saya lakukan selama ini, bila kemudian banyak pihak menganggap baik, tentu saya menyampaikan rasa terima kasih,” kata Untung Arimuladi, dikutip sukabumiheadline.com, Kamis (13/11/2025).

Pria yang merupakan alumnus Pondok Pesantren Kalong Al Islamiyah, Sukabumi, ini menunjukkan bahwa integritas dan semangat berkarya tidak berakhir saat pensiun. Ia bahkan mengaku sebagai orang yang tidak pernah bisa diam.

“Disitu saya menikmatinya, kadang larut sampai istri sering menegur, ‘Pa, istirahat sudah larut’,” ungkapnya.

Baca Juga: Kisah Jaksa Agung RI pertama asal Sukabumi, berselisih dengan Syahrir dan ditawan DI/TII

Lulus S3 Cum Laude pasca-pensiun

Setelah mengakhiri masa jabatannya sebagai Wakil Jaksa Agung per 1 Januari 2022, Setia Untung Arimuladi memilih jalur pendidikan tinggi.

Ia langsung mengikuti program Strata 3 di Pasca Sarjana Universitas Dipenogoro (Undip) dan berhasil lulus dengan predikat Cum Laude pada November 2024. Prestasi akademik ini membuktikan ketajaman berpikirnya tidak luntur meski sudah pensiun.

Tidak berhenti di situ, pria asal Jawa yang besar di Bandung ini langsung tancap gas berkolaborasi mendirikan Pengawas Sentra Keadilan (SKI) pada tahun 2024. Bekerja sama dengan Indonesian Institute for Conflict Transformation (IICT), Untung aktif membuka pelatihan sertifikasi mediator.

Kolaborasi kedua lembaga ini sudah menghasilkan sejumlah mediator sejak awal 2025, menunjukkan dedikasinya dalam penegakan keadilan di luar institusi resmi kejaksaan.

Inovasi Jaksa Masuk Pesantren dan Artefak Kejagung yang Melegenda
Untung juga dikenal sebagai jaksa yang inovatif di mana pun ia bertugas.

Ia adalah pencetus program Jaksa Masuk Sekolah saat menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Riau pada tahun 2014. Program pencegahan hukum dan pengenalan profesi jaksa kepada anak muda ini kemudian dikembangkan menjadi program Jaksa Masuk Pesantren, yang kelak diadopsi secara nasional oleh Kejaksaan Agung hingga kini.

Baca Juga :  Ternyata Ini Alasan Celine Evangelista Panggil Jaksa Agung "Papa"

Bahkan, saat menjabat Kepala Biro Umum pada 2015, sebuah posisi yang dianggap kurang bergengsi, Untung justru melakukan inovasi yang meninggalkan jejak artistik. Ia menambahkan artefak lanskap di taman-taman kecil di Kejaksaan Agung.

Artefak sederhana dari bahan murah tersebut memuat teks-teks inspiratif yang mengajak pegawai untuk religius dan memegang teguh hati nurani. Pesan sederhana ini terus mengingatkan setiap jaksa agar amanah dalam menjalankan tugas, dan sebagian besar artefak tersebut masih tersisa hingga sekarang.

Dalam acara pemberian penghargaan tersebut, Setia Untung Arimuladi tidak hadir dan diwakilkan oleh puteranya, Ryan Anugrah. Ryan menyampaikan terima kasih kepada INC, berharap keteladanan ayahnya menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berkarya meskipun sudah tidak lagi berdinas.

Penghargaan yang diraih, bagi Untung, sekaligus membuktikan bahwa masa pensiun adalah awal dari babak baru untuk berkarya tanpa henti.

Berita Terkait: Daftar Jaksa Agung RI: Perdana dari Sukabumi, petahana asal Majalengka

Profil Setia Untung Arimuladi 

Penelusuran terkait Untung, diketahui ia lahir pada 1 Desember 1961 di Bandung. Ia merupakan Wakil Jaksa Agung RI sejak 29 April 2020 hingga pensiun pada 1 Januari 2022 berdasarkan kepres No.180/TPA Tahun 2021.

Pria yang belum lama pensiun dari Wakil Jaksa Agung RI ini juga terbilang produktif menulis buku, salah satunya berjudul Zona Integritas: Konsep Penegakan dan Penerapan Asas Umum Pemerintahan yang Baik untuk Mewujudkan Good Governance and Clean Government.

Riwayat pendidikan Setia Untung Arimuladi

Setia Untung Arimuladi menempuh pendidikan formal mulai dari pendidikan dasar di SD Kiaracondong, Bandung, yang diselesaikan pada 1969. Selanjutnya, ia melanjutkan ke jenjang menengah pertama di SMP BPI-1 Bandung dan lulus pada 1974. Pada jenjang sekolah menengah atas, diselesaikan di SMAN 10 Bandung pada 1977.

Setelah menamatkan pendidikan menengah atas, ia melanjutkan studi ke jenjang sarjana (S1) di Universitas Islam Nusantara Bandung dan meraih gelar pada 1980. Ia melanjutkan pendidikan pascasarjana (S2) di Universitas Katolik Parahyangan Bandung hingga tamat pada 2004.

Terakhir, ia menempuh pendidikan doktoral (S-3) di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang dan berhasil menyelesaikannya pada tahun 2024.

Pendidikan kedinasan

Setia Untung Arimuladi juga menempuh berbagai jenjang pendidikan kedinasan. Pada tahun 1986, ia mengikuti pendidikan pra-jabatan di Bandung sebagai tahap awal pelatihan profesionalnya.

Baca Juga :  Profil Asep Mulyana, Jaksa Viral Calon Pengganti Ridwan Kamil

Tiga tahun kemudian, pada tahun 1989, ia menyelesaikan Pendidikan Pembentukan Jaksa (PPJ) di Kejaksaan Agung, yang menjadi fondasi utama dalam kariernya sebagai jaksa.

Ia kemudian mengikuti rangkaian diklat kepemimpinan. Pada tahun 2003, ia menempuh Diklat Kepemimpinan Tingkat III (SPAMA) di Bandung. Selanjutnya, pada tahun 2007, ia mengikuti Diklat Kepemimpinan Tingkat II (SPAMEN) di LAN Bandung.

Terakhir, pada tahun 2012, ia menyelesaikan Diklat Kepemimpinan Tingkat I (SESPIM) di LAN Jakarta, yang merupakan jenjang tertinggi dalam pelatihan kepemimpinan di lingkungan aparatur sipil negara.

Pelatihan

  1. Kursus Dasar Wira Intelijen Bais ABRI Cilendek – Bogor (1991)
  2. Pelatihan Hukum Lingkungan di Diklat Kejagung RI Jakarta (1995)
  3. Diklat Teknis Fungsional Jaksa di
  4. Diklat Kejagung RI Jakarta (1997)
  5. Diklat Teknis Wira Intelijen di
  6. Diklat Kejagung RI Jakarta (2008)

Penugasan

  • CPNS di Kejari Sumedang (1 Maret 1984)
  • PNS di Kejati Jawa Barat (29 Februari 1986)
  • Kasubsi Ekmon pada Seksi Intelijen
  • Kejari Indramayu (14 Oktober 1988)
  • Kasubsi Khusus pada Seksi Intelijen
  • Kejari Indramayu (6 Nopember 1993)
  • Kasubsi Orhada pada Seksi Umum
  • Kejari Mataram (13 Agustus 1994)
  • Kepala Seksi Pidana Khusus Kejari Mataram (8 Nopember 1996)
  • Pemeriksa pada Kejari Kudus (7 Mei 1998)
  • Kepala Seksi Intelijen Kejari Cibadak (28 Juni 1999)
  • Kepala Seksi Penkum dan Humas
  • Kejati Jawa Barat (22 Maret 2001)
  • Pengkaji pada Asisten Intelijen
  • Kejati Jawa Barat (16 April 2002)
  • Kepala Bagian Anggaran Biro Keuangan pada Jaksa Agung Muda Pembinaan Kejaksaan Agung RI (31 Oktober 2003)
  • Kepala Kejaksaan Negeri Garut (6 September 2005)
  • Asisten Intelijen pada Kejati Kalimantan Barat (27 Juni 2007)
  • Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan (23 September 2008)
  • Asisten Tindak Pidana Khusus pada Kejati Jawa Tengah (30 April 2010)
  • Asisten Khusus Jaksa Agung RI di Kejagung RI (2 Agustus 2011)
  • Kapuspenkum Kejaksaan Agung RI (8 Nopember 2012)
  • Kepala Kejaksaan Tinggi Riau (28 Mei 2014)
  • Kepala Biro Umum pada Jaksa Agung Muda Pembinaan Kejaksaan Agung RI (13 Mei 2015)
  • Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Barat (2 Juni 2016)
  • Sekretaris Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen (23 Oktober 2017)
  • Kepala Badan Diklat Kejaksaan RI (15 Nopember 2017)
  • Wakil Jaksa Agung (29 April 2020)

Untuk informasi, menurut catatan sukabumiheadline.com, Jaksa Agung RI yang pertama dijabat oleh seorang pria asal Sukabumi, Jawa Barat, Gatot Taroenamihardja. Sedangkan, petahana juga masih dari etnis Sunda, yakni Sanitiar Burhanuddin asal Majalengka. Baca selengkapnya: Mengenang Gatot Taroenamihardja, Jaksa Agung RI pertama tokoh antikorupsi dari Sukabumi

Berita Terkait

Menziarahi dua makam ulama Serambi Gunung Salak di Cicurug Sukabumi
Mengenal KH Muhammad Ridwanullah, ulama Sukabumi penafsir kitab Alfiyah Ibnu Malik
Mengenal keunggulan Ponpes Al Firdaus Sukabumi, tempat alumni Gontor mengabdi
Kisah Ustadz Nurdin Kamil, penyandang tunanetra dari Sukabumi jadi imam di Masjid Gus Dur
Sepenggal kisah Abah Didi Djajadinata, ulama humanis pendiri Miftahul Huda Sukabumi
5 + 1 Ponpes di Sukabumi, rekomendasi untuk buah hati
Santri di Sukabumi wajib tahu, Beasiswa Santri Baznas 2024 masuk PTN kuota 10 ribu awardee
KH Abdullah Mahfudz dan telaah kitab astronomi Injaazul Wa’di karya pendiri Ponpes Assalafiyah Sukabumi

Berita Terkait

Kamis, 13 November 2025 - 05:58 WIB

Setia Untung Arimuladi: Santri di Sukabumi, Kasi Intel Kejari Cibadak, Wakil Jaksa Agung

Jumat, 31 Oktober 2025 - 00:01 WIB

Menziarahi dua makam ulama Serambi Gunung Salak di Cicurug Sukabumi

Jumat, 26 September 2025 - 03:54 WIB

Mengenal KH Muhammad Ridwanullah, ulama Sukabumi penafsir kitab Alfiyah Ibnu Malik

Jumat, 20 Juni 2025 - 00:22 WIB

Mengenal keunggulan Ponpes Al Firdaus Sukabumi, tempat alumni Gontor mengabdi

Minggu, 23 Maret 2025 - 10:00 WIB

Kisah Ustadz Nurdin Kamil, penyandang tunanetra dari Sukabumi jadi imam di Masjid Gus Dur

Berita Terbaru