sukabumiheadline.com – Sebanyak 381 Desa dan 5 kelurahan di Kabupaten Sukabumi mengikuti pengarahan pembentukan Koperasi Desa Merah Putih, di Aula Sekretariat Daerah Kabupaten Sukabumi, Rabu (23/4/2025).
Bupati Sukabumi, Asep Japar menyampaikan apresiasinya atas partisipasi aktif para kepala desa dan perangkatnya dalam mewujudkan koperasi desa merah putih sebagai tindak lanjut program Asta Cita ke-6 yang berbunyi ‘membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
“Sampai hari ini, sudah ada 337 laporan pembentukan koperasi yang masuk. Sisanya, ditargetkan rampung sebelum 30 April 2025,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kabupaten Sukabumi sendiri ditargetkan membentuk 386 koperasi, dengan skema satu koperasi per desa dan lima untuk wilayah kelurahan. Hingga Rabu malam, sebanyak 337 desa telah menyelesaikan musyawarah desa khusus (musdesus) dan menyerahkan laporan pembentukan koperasi.
Untuk diketahui, pembentukan Koperasi Desa Merah Putih merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Menteri Koperasi Nomor 1 Tahun 2025.
Lantas, siapa yang boleh menjadi pengurus Koperasi Desa Merah Putih?
Struktur organisasi Koperasi Desa Merah Putih
Struktur organisasi koperasi bukan sekadar formalitas. Ia adalah penjaga kepercayaan. Dalam Koperasi Desa Merah Putih, peran Kepala Desa sebagai pengawas bisa menjadi kekuatan jika dijalankan secara transparan, terbuka, dan berlandaskan semangat gotong royong.
Melalui program Koperasi Desa Merah Putih, pemerintah sudah mengatur struktur organisasi koperasi dengan pendekatan yang khas desa yang berbasis musyawarah dan melibatkan kepala desa secara langsung.
Secara umum, koperasi memiliki tiga struktur utama, yakni:
1. Rapat Anggota
Rapat Anggota tahunan (RAT) adalah forum tertinggi yang memutuskan Laporan Tahunan, dan melakukan Pemilihan Pengurus dan Pengawas serta membuat Rencana Usaha ke depan
2. Pengurus
Diangkat oleh rapat anggota, biasanya 3-5 orang. Mereka yang mengelola koperasi sehari-hari: belanja barang, mencatat kas, menyusun laporan.
3. Pengawas
Inilah posisi yang penting, tapi sering dilupakan. Pengawas bertugas memastikan pengurus tidak menyimpang.
Kepala Desa Sebagai Pengawas Ex-Officio
Dalam program Kopdes Merah Putih, posisi Ketua Pengawas dijabat oleh Kepala Desa secara ex-officio, alias otomatis menjabat karena posisinya.
Meningkatkan pengawasan langsung
Mencegah penyalahgunaan koperasi
Mengintegrasikan koperasi dalam perencanaan desa
Apa yang harus diperhatikan dalam mendirikan Koperasi Desa Merah Putih?
- Hindari Nepotisme atau Hubungan Semenda Program Merah Putih melarang pengurus dan pengawas memiliki hubungan keluarga langsung. Ini penting agar koperasi tidak jadi “keluarga enterprise”.
- Transparansi & Akuntabilitas Semua anggota berhak tahu berapa saldo koperasi, siapa yang meminjam, berapa margin laba, dll.
- Profesionalisme Pengelolaan Koperasi tidak boleh dijalankan asal-asalan. Pelatihan, pendampingan, dan sistem administrasi harus diperkuat.