Sungai Cimandiri Sukabumi Masuk Kategori Sangat Kritis

- Redaksi

Kamis, 26 Agustus 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sungai Cimandiri. l Istimewa

Sungai Cimandiri. l Istimewa

sukabumiheadline.com l Apa jadinya jika sungai sudah rusak dan tercemar? Akibatnya, bisa kehidupan manusia dan ekosistem lainnya terganggu, dan pada puncaknya kehidupan akan berakhir dengan tragis.

Nah, di Kabupaten Sukabumi, salah satu yang paling tercemar adalah Sungai Cimandiri. Sungai utama di Sukabumi ini diberitakan banyak media dalam kondisi yang mengenaskan.

Berikut catatan mengenai kondisi kritis Sungai Cimandiri dikutip dari sukabumiXYZ.com.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sungai Cimandiri mengalir dari timur ke barat sepanjang 69,50 km. Hulu sungai Cimandiri berada di Gunung Pasir Caringin, Desa Sukamanah, Kecamatan Gegerbitung dan bermuara ke Samudra Hindia, Pelabuhanratu. Selain itu, anak sungai Cimandiri juga berhulu dari Gunung Gede, Gunung Pangrango, Gunung Salak dan Gunung Halimun.

Anak Sungai Cimandiri memiliki panjang lebih dari 10 Km, dimulai dari hilir: Sungai Cidadap, Sungai Citarik, Sungai Cigadung, Sungai Cicareuh, Sungai Cicatih, Sungai Cibojong, Sungai Cibatu, Sungai Citalahab, Sungai Cipelang, Sungai Cibeureum, Sungai Cijuray, Sungai Cimuncang, Sungai Cikole, dan Sungai Cikupa.

Sungai Cimandiri Sangat Kritis

Baca Juga :  5 Kuliner Tradisional Sukabumi Pas Buat Bernostalgia

Sukabumi, baik kota dan kabupaten, dibelah oleh sungai Cimandiri. Sungai yang membelah pemukiman warga di Kota dan Kabupaten Sukabumi, serta Kabupaten Bogor itu, kini dalam kondisi sangat kritis. Kondisi air sungai keruh karena limbah. Selain itu bantaran sungai juga rawan bencana longsor.

Pegiat lingkungan hidup Sukabumi, Herman mengatakan dari data BP DAS Citarum-Ciliwung 2009 lalu, laju sedimen DAS Cimandiri mencapai 97,1 ton/ha/th.

cimandiri
Pembabatan hutan di Bukit Bongas, huluanak Sungai Cimandiri, untuk peternakan ayam. l Istimewa

Herman menambahkan, dari data wilayah sungai Cisandane-Cibareno dari sepuluh sungai, sungai Cimandiri salah satu yang memiliki rasio kebutuhan dan ketersedian air mencapai 173,12, masuk kategori sangat kritis.

“Kondisi itu, sembilan tahun lalu. Tapi seiring alih fungsi lahan di hulu Cimandiri kondisi kategori sangat kritis. Apalagi dua tahun lalu, hutan belantara sudah berubah banyak. Dan kini tidak hanya puluhan hektar jadi kandang ayam, tapi berubah menjadi lahan pertanian semusim. Maka kondisi diperkirakan semakin kritis,” kata Herman yang dikutip dari pikiran-rakyat.com.

Penebangan Hutan di Hulu Cimandiri

Keberadaan hutan di sekitar sungai Cimandiri berfungsi menjadi areal serapan dan penyimpanan air. Sayangnya, kini di kawasan hulu Cimandiri sudah mulai rusak. Akibatnya, mengancam kesinambungan kelestarian kawasan hulu.

Baca Juga :  Mengenal 10 PLTP terbesar di dunia, satu di Sukabumi dan Tapanuli Utara

Terakhir, jagat media sosial Sukabumi pernah diramaikan oleh foto-foto dengan narasi yang menyebutkan Hulu Waton, mata air Sungai Cimandiri di Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi mengering.

Kabar tersebut mengejutkan, lantaran Cimandiri adalah salah satu sungai besar di Sukabumi yang jadi sumber kebutuhan air masyarakat.

Menurut warga, salah satu titik hulu sungai atau mata air Cimandiri berada di bawah Bukit Bongas, perbatasan antara desa Sukamanah dan Gegerbitung, yang sudah tidak mengeluarkan air.

Terbaru, kondisi hutan di Bukit Bongas telah dibabat untuk pembangunan peternakan ayam seluas 40 hektare.

Selain itu, para pegiat lingkungan pun mengkritisi pihak Perhutani Sukabumi yang menjadi penanggung jawab areal hulu Cimandiri.

Namun, Kritikan para pegiat lingkungan Sukabumi tersebut dibantah Humas Perum Perhutani KPH Sukabumi, Taufik. Ia membantah telah terjadi penebangan hutan yang dilakukan secara sporadis di hulu Cimandiri.

Menurut Taufik, penebangan yang ada dilakukan secara terencana dan terprogram. Bahkan penebangan yang di lakukan di beberapa wilayah dikawasan KPH Sukabumi itu, disertai penanaman pohon kembali.

Jika demikian, mengapa kondisi sungai Cimandiri kritis?

Berita Terkait

Gunung Padang Cianjur dipugar awal bulan ini
Pernyataan sikap DPC GMNI Sukabumi Raya soal dualisme kepengurusan: Fragmentasi bukan jalan juang!
Hadiah Rp7,5 miliar, Gubernur Jawa Barat gelar Lomba Pembangunan Desa dan Kelurahan 2025
Tragis, anggota DPR: Kami dengar amplop kondangan akan dipajak pemerintah
Usai dilantik jadi ASN, guru PPPK ramai-ramai gugat cerai suami
Mulai 2026 Kemenag tak lagi urusi ibadah haji
Alhamdulillah, tunjangan guru Pendidikan Agama Islam naik Rp500 ribu
Mulai 14 Juli 2025, ini rincian jam masuk sekolah di Jabar untuk PAUD, SD, SMP dan SMA

Berita Terkait

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 10:00 WIB

Gunung Padang Cianjur dipugar awal bulan ini

Kamis, 31 Juli 2025 - 00:19 WIB

Pernyataan sikap DPC GMNI Sukabumi Raya soal dualisme kepengurusan: Fragmentasi bukan jalan juang!

Senin, 28 Juli 2025 - 11:57 WIB

Hadiah Rp7,5 miliar, Gubernur Jawa Barat gelar Lomba Pembangunan Desa dan Kelurahan 2025

Rabu, 23 Juli 2025 - 22:43 WIB

Tragis, anggota DPR: Kami dengar amplop kondangan akan dipajak pemerintah

Selasa, 22 Juli 2025 - 22:19 WIB

Usai dilantik jadi ASN, guru PPPK ramai-ramai gugat cerai suami

Berita Terbaru

Situs megalitikum Gunung Padang, Kabupaten Cianjur. l Istimewa

Jawa Barat

Gunung Padang Cianjur dipugar awal bulan ini

Sabtu, 2 Agu 2025 - 10:00 WIB

Prabowo Subianto - Istimewa

Politik

Golkar: Prabowo ingin Pilkada dipilih DPRD

Sabtu, 2 Agu 2025 - 04:38 WIB

Vivo T4R resmi meluncur, spesifikasi wow harga terjangkau - Vivo

Gadget

Vivo T4R resmi meluncur, spesifikasi wow harga terjangkau

Sabtu, 2 Agu 2025 - 02:14 WIB