26.6 C
Sukabumi
Selasa, April 30, 2024

Cek Harga Vivo V30 Pro, Mirip iPhone Versi Murah dengan Fitur Menarik

sukabumiheadline.com l Pemberitaan tentang kehadiran Vivo V30...

Keluh Kesah Darimi, Petani dengan 2 Anak Masih Sekolah Huni Rutilahu di Cicurug Sukabumi

LIPSUSKeluh Kesah Darimi, Petani dengan 2 Anak Masih Sekolah Huni Rutilahu di Cicurug Sukabumi

SUKABUMIHEADLINES.com l CICURUG – Sebuah rumah tidak layak huni (rutilahu) berdiri nyaris roboh di Kampung Cikurutug RT 03/04, Desa Tenjolaya, Kecamatan Cicurug.

Semua bagian rumah tampak sudah lapuk, dinding berlumut dan sebagian sudah roboh, rangka atap sebagian juga sudah rapuh dan roboh. Sehingga, terlihat boling di banyak bagian atap bangunan.

Dikatakan Darimi, pria berusia 60 tahun si pemilik rumah, ia sudah menghuni rumah tersebut selama puluhan tahun lamanya bersama istri Esih Sukaesih (54) dan dua anaknya. “Ya beginilah kondisinya, terlihat kumuh serta dinding dan lantai sudah rusak,” kepada sukabumiheadlines.com, Senin (21/2/2022).

Rutilahu milik Darimi. l Istimewa

Ditambahkannya, bagian atap rumah sudah rusak dan gentengnya sudah tidak rapih, sehingga kalau hujan air masuk ke dalam rumah dari banyak titik bocor.

“Kalau hujan ya pada bocor. Tengah rumah digenangi air hujan. Gak bisa ke mana-mana karena ruangan sebelah sudah tidak bisa dihuni lagi karena memang sudak rusak parah,” urai Darimi.

Seraya menunjuk ke ruangan sebelah tempat tinggalnya, ia menjelaskan jika ruangan tersebut sudah tidak bisa digunakan karena sudah tidak ada gentengnya.

“Jadi sebenarnya sekarang kami tidur di ruang tamu yang kami pakai untuk istirahat tidur,” aku Darimi.

Hal itu dilakukan Darimi bersama anak istrinya karena tidak ada pilihan lain, mengingat ruangan kamar mereka sudah hancur. “Tidak ada tempat lagi yang mesti kami huni,” ucap Darimi.

Rutilahu milik Darimi. l Istimewa

Lebih jauh, ia mengatakan jika rumah lapuk yang ia huni berdiri di atas lahan miliknya sendiri. Namun, penghasilannya dari bertani tidak cukup untuk merenovasi rumahnya itu.

“Tanahnya milik sendiri, tapi apalah daya saya hanya petani bibit tanaman. Boro-boro untuk merenovasi rumah penghasilan saja hanya 50 ribu Rupiah per hari. Itupun tidak menentu,” jelas dia.

Namun, karena kedua anaknya masih duduk di bangku sekolah, diakuinya, penghasilannya yang tak menentu itu harus berbagi antara memenuhi kebutuhan makan dan biaya anak-anaknya sekolah.

Adapun, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, ia mengaku terbantu dengan program keluarga harapan (PKH). Namun, ia berharap ada pihak yang bersedia membantunya merenovasi rumah.

“Kadang suka kasihan sama anak dan istri. Saya suka merasa telah membawa mereka hidup susah,” Darimi mengakhiri perbincangan.

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer