sukabumiheadline.com – Publik nasional, khususnya warga Bogor kini tengah dihangatkan fakta sebagai kabupaten termiskin di Indonesia. Data diungkap Menteri Perumahan dan Permukiman, Maruarar Sirait.
Lantas, benarkah Bogor jadi daerah termiskin?
Untuk informasi, penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan (GK). Sedangkan, garis kemiskinan adalah nilai pengeluaran minimum yang harus dipenuhi agar tidak dikategorikan miskin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Berita Terkait: Sukabumi termiskin di Jawa Barat menurut Produk Domestik Regional Bruto, ini pengertian dan cara hitung PDRB
Mengutip dari laman resmi Badan Pusat Statistik (BPS), ciri-ciri penduduk miskin terdiri dari empat, yakni:
- Tidak memiliki tempat tinggal yang layak
- Kepala keluarga atau pengurus keluarga tidak bekerja atau tidak memiliki penghasilan tetap
- Pernah mengalami kekhawatiran tidak makan atau tidak makan sama sekali dalam setahun terakhir
- Tidak mampu memperoleh makanan yang cukup untuk mempertahankan kesehatan
Rekomendasi Redaksi: Bak kamar mayat, angka kematian di Kota Sukabumi 3 kali lipat dari kelahiran
Ranking kota dan kabupaten di Jawa Barat dengan penduduk miskin terbanyak, 2024
Mengutip data BPS 2025, dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) di Kabupaten/Kota, penduduk miskin di Jawa Barat berjumlah 3.920,23 ribu jiwa (2020), lalu naik pada 2021 menjadi 4.195,34 ribu jiwa.
Kemudian, pada 2022 turun menjadi 4.070,98 ribu jiwa, dan turun lagi menjadi 3.883,79 ribu jiwa pada (2023), dan turun lagi pada 2024 menjadi 3.848,67 ribu jiwa.
Baca Juga: 5 tahun terakhir penduduk miskin Kabupaten Sukabumi hanya turun 0.22%
Jumlah penduduk miskin Kota dan Kabupaten Sukabumi
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) 2025, berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Sukabumi adalah 175,10 ribu jiwa (2020), 194,35 ribu jiwa (2021), 186,28 ribu jiwa (2022), 178,71 ribu jiwa (2023), dan 175,93 ribu jiwa pada 2024.
Sedangkan, jumlah penduduk miskin di Kota Sukabumi sebanyak 25,42 ribu jiwa (2020), 27,19 ribu jiwa (2021), 26,59 ribu jiwa (2022), 23,10 ribu jiwa (2023), 24,10 ribu jiwa (2024).
Kota dan kabupaten lainnya dengan penduduk miskin terbanyak di Jawa Barat
Untuk informasi, menurut data yang sama, Jawa Barat terdiri dari 18 kabupaten dan 9 kota. Berikut jumlah penduduk miskin menurut kota dan kabupaten lainnya di Jawa Barat, dikutip sukabumiheadline.com, Jumat (21/11/2025).
- Kabupaten Bogor
465,67 ribu jiwa (2020)
491,24 ribu jiwa (2021)
474,74 ribu jiwa (2022)
453,76 ribu jiwa (2023)
446,79 ribu jiwa (2024) - Kota Bogor
75,04 ribu jiwa (2020)
80,09 ribu jiwa (2021)
79,15 ribu jiwa (2022)
74,95 ribu jiwa (2023)
73,93 ribu jiwa (2024) - Kota Depok
60,43 ribu jiwa (2020)
63,86 ribu jiwa (2021)
64,36 ribu jiwa (2022)
61,95 ribu jiwa (2023)
62,60 ribu jiwa (2024) - Kabupaten Cianjur
234,47 ribu jiwa (2020)
260,02 ribu jiwa (2021)
246,81 ribu jiwa (2022)
240,06 ribu jiwa (2023)
239,30 ribu jiwa (2024) - Kabupaten Bandung Barat
179,46 ribu jiwa (2020)
190,77 ribu jiwa (2021)
183,67 ribu jiwa (2022)
179,43 ribu jiwa (2023)
179,70 ribu jiwa (2024) - Kabupaten Bandung
263,60 ribu jiwa (2020)
269,18 ribu jiwa (2021)
258,61 ribu jiwa (2022)
245,49 ribu jiwa (2023)
239,87 ribu jiwa (2024) - Kota Bandung
100,02 ribu jiwa (2020)
112,50 ribu jiwa (2021)
109,82 ribu jiwa (2022)
102,80 ribu jiwa (2023)
101,10 ribu jiwa (2024) - Kota Cimahi
31,64 ribu jiwa (2020)
32,48 ribu jiwa (2021)
31,16 ribu jiwa (2022)
28,56 ribu jiwa (2023)
27,00 ribu jiwa (2024) - Kabupaten Garut
262,78 ribu jiwa (2020)
281,36 ribu jiwa (2021)
276,67 ribu jiwa (2022)
260,48 ribu jiwa (2023)
259,32 ribu jiwa (2024) - Kabupaten Tasikmalaya
181,52 ribu jiwa (2020)
200,59 ribu jiwa (2021)
194,10 ribu jiwa (2022)
186,87 ribu jiwa (2023)
186,75 ribu jiwa (2024) - Kota Tasikmalaya
86,13 ribu jiwa (2020)
89,46 ribu jiwa (2021)
87,13 ribu jiwa (2022)
79,37 ribu jiwa (2023)
76,71 ribu jiwa (2024) - Kota Banjar
11,16 ribu jiwa (2020)
13,37 ribu jiwa (2021)
12,73 ribu jiwa (2022)
10,10 ribu jiwa (2023)
11,16 ribu jiwa (2024) - Kabupaten Ciamis
91,39 ribu jiwa (2020)
96,60 ribu jiwa (2021)
93,96 ribu jiwa (2022)
90,84 ribu jiwa (2023)
90,79 ribu jiwa (2024) - Kabupaten Pangandaran
36,05 ribu jiwa (2020)
39,07 ribu jiwa (2021)
37,91 ribu jiwa (2022)
36,70 ribu jiwa (2023)
35,95 ribu jiwa (2024) - Kabupaten Kuningan
139,20 ribu jiwa (2020)
143,35 ribu jiwa (2021)
140,25 ribu jiwa (2022)
133,88 ribu jiwa (2023)
131,83 ribu jiwa (2024) - Kabupaten Cirebon
247,94 ribu jiwa (2020)
271,02 ribu jiwa (2021)
266,10 ribu jiwa (2022)
249,18 ribu jiwa (2023)
245,92 ribu jiwa (2024) - Kota Cirebon
30,61 ribu jiwa (2020)
31,98 ribu jiwa (2021)
31,47 ribu jiwa (2022)
28,10 ribu jiwa (2023)
29,17 ribu jiwa (2024) - Kabupaten Majalengka
138,21 ribu jiwa (2020)
151,14 ribu jiwa (2021)
147,12 ribu jiwa (2022)
138,74 ribu jiwa (2023)
134,58 ribu jiwa (2024) - Kabupaten Sumedang
118,38 ribu jiwa (2020)
126,28 ribu jiwa (2021)
120,12 ribu jiwa (2022)
111,39 ribu jiwa (2023)
108,89 ribu jiwa (2024) - Kabupaten Indramayu
220,31 ribu jiwa (2020)
228,59 ribu jiwa (2021)
225,04 ribu jiwa (2022)
214,74 ribu jiwa (2023)
212,14 ribu jiwa (2024) - Kabupaten Subang
149,81 ribu jiwa (2020)
158,97 ribu jiwa (2021)
155,34 ribu jiwa (2022)
152,33 ribu jiwa (2023)
152,56 ribu jiwa (2024) - Kabupaten Purwakarta
80,17 ribu jiwa (2020)
84,27 ribu jiwa (2021)
83,44 ribu jiwa (2022)
81,54 ribu jiwa (2023)
81,44 ribu jiwa (2024) - Kabupaten Karawang
195,41 ribu jiwa (2020)
210,78 ribu jiwa (2021)
199,91 ribu jiwa (2022)
187,23 ribu jiwa (2023)
187,77 ribu jiwa (2024) - Kabupaten Bekasi
186,30 ribu jiwa (2020)
202,73 ribu jiwa (2021)
201,14 ribu jiwa (2022)
204,09 ribu jiwa (2023)
204,54 ribu jiwa (2024) - Kota Bekasi
134,01 ribu jiwa (2020)
144,12 ribu jiwa (2021)
137,39 ribu jiwa (2022)
129,40 ribu jiwa (2023)
128,84 ribu jiwa (2024)
Dengan demikian, total jumlah penduduk miskin di Jawa Barat, adalah 3.920,23 ribu jiwa (2020), 4.195,34 ribu jiwa (2021), 4.070,98 ribu jiwa (2022), 3.883,79 ribu jiwa (2023), dan 3.848,67 ribu jiwa (2024).
Penduduk miskin Kota Sukabumi naik
Seperti diberitakan sukabumiheadline.com sebelumnya, jumlah penduduk Kota Sukabumi, adalah 350,80 ribu (2021), 355,42 ribu (2022), 360,64 ribu (2023), 365,74 ribu (2024), dan diprediksi sebanyak 370,68 ribu pada 2025.
Membanding jumlah total penduduk dengan jumlah penduduk miskin di Kota Sukabumi pada 2024, adalah dari 365,74 ribu jiwa penduduk kota ini, 24.10 ribu jiwa di antaranya berstatus miskin, atau hampir 7% dari jumlah total penduduk.
Jumlah tersebut naik jika dibandingkan 2023 sebanyak 23,10 ribu jiwa. Namun, angkanya turun jika dibandingkan dengan 2020 yang sebanyak 25,42 ribu jiwa.
Baca Juga: Hanya 22% orang mampu di Kabupaten Sukabumi, sisanya hidup pas-pasan
Penyebab kemiskinan
Masih menurut BPS, penyebab kemiskinan ada 3, yakni:
- Kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar
- Sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan
- Ketidakberdayaan seseorang atau sekelompok masyarakat tertentu terhadap sistem atau tatanan sosial yang tidak adil
Jenis kemiskinan
Sedangkan, jenis kemiskinan, juga terdiri dari 3, sebagai berikut:
- Kemiskinan absolut: yaitu kondisi ketika pendapatan seseorang berada di bawah garis kemiskinan
- Kemiskinan relatif: yaitu kondisi masyarakat karena kebijakan pembangunan yang belum mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat
Kemiskinan struktural: yaitu kemiskinan yang terjadi karena ketidakberdayaan terhadap sistem atau tatanan sosial yang tidak adil.









