sukabumiheadline.com – Jaksa Agung Republik Indonesia (RI) adalah pejabat negara yang memimpin, mengendalikan pelaksanaan tugas, dan wewenang Kejaksaan. Jaksa Agung diangkat dan diberhentikan oleh Presiden.
Dalam menjalankan tugasnya, Jaksa Agung dibantu oleh seorang Wakil Jaksa Agung dan tujuh Jaksa Agung Muda yaitu Jaksa Agung Muda Pembinaan, Jaksa Agung Muda Intelijen, Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum, Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus, Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara, Jaksa Agung Tindak Pidana Militer, dan Jaksa Agung Muda Pengawasan. Jaksa Agung dan Wakil Jaksa Agung merupakan satu kesatuan unsur pimpinan. Baca selengkapnya: Sejarah, tugas dan daftar Jaksa Agung RI dari masa ke masa, pertama tokoh antikorupsi asal Sukabumi
Jaksa Agung RI
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut catatan sukabumiheadline.com, Jaksa Agung RI yang pertama dijabat oleh seorang pria asal Sukabumi, Jawa Barat, Gatot Taroenamihardja. Sedangkan, petahana juga masih dari etnis Sunda, yakni Sanitiar Burhanuddin asal Majalengka. Baca selengkapnya: Mengenang Gatot Taroenamihardja, Jaksa Agung RI pertama tokoh antikorupsi dari Sukabumi
Namun, selain Gatot dan Burhanuddin, masih ada sejumlah orang Sunda yang juga pernah menjabat sebagai Jaksa Agung. Berikut adalah daftar orang yang pernah menduduki jabatan Jaksa Agung Indonesia.
- Gatot Taroenamihardja: 12 Agustus 1945 – 22 Oktober 1945. Baca selengkapnya: Kisah Jaksa Agung RI pertama asal Sukabumi, berselisih dengan Syahrir dan ditawan DI/TII
- Kasman Singodimedjo: 8 November 1945 – 6 Mei 1946
- Tirtawinata: 22 Juli 1946 – 1951
- R. Soeprapto: 1951 – 1959
— Gatot Taroenamihardja:
(Pejabat sementara) 1 April 1959 – 22 September 1959 - R. Goenawan: 31 Desember 1959 – 1962
- R. Kadaroesman: 1962 – 1964
- Agustinus Sutardhio: 1964 – 1966
- Sugih Arto: 1966 – 1973
- Ali Said: 4 April 1973 – 18 Februari 1981
- Ismail Saleh: 18 Februari 1981 – 30 Mei 1984
- Hari Suharto: 4 Juni 1984 – 19 Maret 1988
- Sukarton Marmosujono: 19 Maret 1988 – 29 Juni 1990
- Singgih: 3 Agustus 1990 – 14 Maret 1998
- Soedjono C. Atmonegoro: 20 Maret 1998 – 15 Juni 1998
- Andi Muhammad Ghalib: 17 Juni 1998 – 14 Juni 1999
— Ismudjoko:
(Pelaksana tugas) 14 Juni 1999 – 20 Oktober 1999 - Marzuki Darusman: 29 Oktober 1999 – 1 Juni 2001
- Baharuddin Lopa: 6 Juni 2001 – 3 Juli 2001
— Suparman:
(Pelaksana tugas) 4 Juli 2001 – 9 Juli 2001 - Marsillam Simanjuntak: 10 Juli 2001 – 9 Agustus 2001
— Suparman:
(Pelaksana tugas) 10 Agustus 2001 – 14 Agustus 2001 - M.A. Rachman: 15 Agustus 2001 – 21 Oktober 2004
- Abdul Rahman Saleh: 21 Oktober 2004 – 9 Mei 2007
- Hendarman Supandji: 9 Mei 2007 – 24 September 2010
— Darmono:
(Pelaksana tugas) 24 September 2010 – 26 November 2010 - Basrief Arief: 26 November 2010 – 20 Oktober 2014
— - Andhi Nirwanto:
(Pelaksana tugas) 21 Oktober 2014 – 20 November 2014 - Muhammad Prasetyo: 20 November 2014 21 – Oktober 2019
— Arminsyah: (Pelaksana tugas) 21 Oktober 2019 – 23 Oktober 2019 - Sanitiar Burhanuddin: 23 Oktober 2019 – sekarang (Petahana).
Profil Sanitiar Burhanuddin
MmmSanitiar Burhanuddin lahir di Majalengka pada 17 Juli 1954, adalah Jaksa Agung pada Kejaksaan Agung Republik Indonesia dan Guru Besar tidak tetap Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman.
Burhanuddin terakhir menjabat sebagai Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun).
Pada 23 Oktober 2019 ia dilantik oleh Presiden Joko Widodo menjadi Jaksa Agung dan masih menjabat hingga saat ini.