25 C
Sukabumi
Sabtu, Juli 27, 2024

Smartphone dengan Peforma Mewah, Spesifikasi Xiaomi 13T Dilengkapi Kamera Leica

sukabumiheadline.com - Xiaomi selalu menjadi incaran bagi...

Yamaha Zuma 125 meluncur, intip harga dan penampakan detail motor matic trail

sukabumiheadline.com - Yamaha resmi memperkenalkan Zuma 125...

Upgrade Gahar Yamaha Mio 155 2024 Siap Rajai Jalanan, Harga Terjangkau

sukabumiheadline.com - Yamaha Mio 155 2024 bukan...

Calon PM Belanda keturunan Sukabumi dikenal anti-Islam, biodata dan agama Geert Wilders

InternasionalCalon PM Belanda keturunan Sukabumi dikenal anti-Islam, biodata dan agama Geert Wilders

sukabumiheadline.com – Nama Geert Wilders sedang ramai diperbincangkan. Nama Politisi Belanda itu kembali mencuat setelah partai pimpinannya, PVV, memenangkan pemilu pada Rabu (22/11/2023).

Namun meskipun menjadi pemenang, Wilders belum dapat mengamankan kursi mayoritas agar dapat menjadi Perdana Menteri (PM) Belanda. Hal itu karena Wilders memiliki sikap yang dinilai menghambat, yakni sikapnya yang anti-Islam.

Wilders sendiri merupakan tokoh yang anti dengan Islam dan imigrasi yang dilakukan warga Timur Tengah ke Belanda. Ia kerap kali membuat aksi-aksi yang kontroversial seperti ingin mengusir Umat Islam yang tidak menerima prinsip Belanda untuk hengkang dari Negeri Kincir Angin.

Terbaru, ia memberikan peringatan terhadap kebijakan imigrasi yang diteken pendahulu dan rivalnya, Mark Rutte, yang akan ia kurangi saat menjabat sebagai PM.

“Kita harus menemukan cara untuk memenuhi harapan para pemilih kita, untuk mengembalikan Belanda sebagai nomor satu. Belanda akan dikembalikan ke Belanda, tsunami suaka dan migrasi akan dibatasi,” kata Wilders.

Ia juga pernah tersandung kasus rasisme terhadap etnis Maroko. Pada tahun 2016, Wilders dihukum karena melakukan diskriminasi setelah ia menyebut warga Maroko sebagai “sampah” pada kampanyenya.

Karena sikapnya itu, ia yang berada di bawah perlindungan polisi sejak tahun 2004. Ia juga telah mendapatkan pertentangan keras dengan fatwa dari ulama Pakistan.

Keturunan Sukabumi

Sikap Geert yang anti-Islam dan imigran Timur Tengah nyatanya juga mendapatkan perlawanan dari keluarganya. Salah satunya adalah saudara laki-lakinya, Paul Wilders, yang menyebut mereka sebenarnya memiliki latar belakang imigran.

“Akar keluarga dan nama belakang kami berasal dari Jerman. Nenek kami adalah orang Indonesia dan istri Geert adalah orang Hongaria keturunan Turki. Kami semua adalah migran,” tegas Paul pada tiga tahun lalu.

Dalam laporan media Belanda, Groene, kakek dari Geert Wilders disebutkan sebagai Johan Ording, yang pernah menjadi wakil inspektur keuangan publik di Jawa Timur.

Johan kemudian menikah dengan seorang gadis bernama Anie Meijer. Namun kemudian ia dipulangkan dari Indonesia setelah diketahui terlibat dalam penipuan dan korupsi yang meluas di lembaga tersebut.

Namun, setahun sebelum pemecatan resmi diturunkan, Ording pindah menetap di Nice, Prancis, di mana ia berhasil memperoleh uang muka dalam jumlah besar dari konsulat Belanda.

Ia kemudian menerima keputusan pemecatan melalui telegram saat ia tinggal di wilayah miskin dan terisolasi di Provinsi Limburg Utara, Belanda.

Sementara itu, unsur Indonesia dalam diri Geert juga juga didapatkan dari neneknya yang juga istri Johan, Annie Meijer.

Dalam situasi penelusuran Geneanet, Annie yang bernama lengkap Johanna Magdalena Meijer lahir di Jakarta, 21 April 1902.

Sementara, ibu Geert Wilders yang bernama Maria Anne Ourding, lahir di Sukabumi, Jawa Barat, pada 23 Mei 1933.

Biodata Geert Wilder

Geert Wilders adalah politikus sayap kanan Belanda dan pendiri dan pemimpin Partai untuk Kebebasan, partai politik terbesar keempat di Belanda.

Sebagai politikus, Geert Wilders tergolong mapan, hal itu bisa dilihat dari posisinya yang terbilang aman menduduki kursi adalah anggota Parlemen Belanda sejak 1998 silam.

Informasi dihimpun, Geert lahir pada 6 September 1963 di Kota Venlo dari ibu bernama Maria Anne Ording. Diketahui, Maria yang lahir di Sukabumi itu merupakan anak dari pasangan Johanna Magdalena Meijer dan Johannes Henricus Ording.

Geert Wilders yang memeluk Katholik Roma ini memiliki saudara kandung yang bernama Paul Wilders.

Ia menikah dengan Krisztina Wilders pada tahun 1992 lalu.

Perjalanan Hidup Geert Wilders

Geert Wilders adalah seorang politikus Belanda yang memimpin partai yang didirikannya pada 2006 lalu, Partai untuk Kebebasan (PVV) sejak ia mendirikannya pada tahun 2006.

Ia juga merupakan pemimpin partai di Dewan Perwakilan Rakyat , yang telah menduduki kursi parlemen sejak tahun 1998.

Wilders secara aktif berpartisipasi dalam negosiasi, sehingga menghasilkan “perjanjian toleransi”.

Geert Wilders terkenal karena populis, anti-imigrasi dan kritiknya terhadap Islam dan Euroscepticism (UE), dan karena hubungannya dengan Kremlin.

Pandangannya itu menjadikannya tokoh kontroversial di Belanda dan luar negeri. Karenanya, sejak 2004, ia selalu dilindungi oleh polisi bersenjata ke manapun ia pergi.

Dibesarkan sebagai seorang Katolik Roma, Wilders meninggalkan gereja pada usia dewasanya. Perjalanannya ke Israel dan Timur Tengah saat remaja membantu membentuk pandangan politiknya.

Ia sempat bekerja sebagai penulis pidato untuk VVD konservatif-liberal, kemudian menjabat sebagai asisten parlemen untuk pemimpin partai Frits Bolkestein dari tahun 1990 hingga 1998.

Dia masuk dewan kota Utrecht pada 1997. Tahun berikutnya dia masuk Dewan Perwakilan Rakyat.

Wilders telah berkampanye untuk menghentikan apa yang dia pandang sebagai “Islamisasi Belanda”. Dia membandingkan AlQuran dengan Mein Kampf karya Adolf Hitler dan berkampanye agar buku tersebut dilarang di Belanda.

Dia juga menganjurkan diakhirinya imigrasi dari negara-negara Muslim, dan melarang pembangunan masjid baru.

Wilders adalah pembicara pada Konferensi Menghadapi Jihad yang diadakan di Israel pada tahun 2008, yang membahas bahaya jihad, dan menyerukan tindakan keras terhadap apa yang disebutnya “teror jalanan” yang dilakukan oleh kelompok minoritas di kota-kota di Belanda.

Film kontroversialnya pada tahun 2008 yang menampilkan pandangannya tentang Islam, Fitna, mendapat perhatian internasional dan kritik ekstrem. Hal itu karena Wilders juga digugat karena konten dalam filmnya digunakan tanpa izin.

Namun demikian, Wilders menolak dicap sebagai sayap kanan dan memandang dirinya sebagai seorang liberal sayap kanan, sambil mengatakan dia tidak ingin “dikaitkan dengan kelompok fasis kanan yang salah”.

Namun baru-baru ini, Wilders terciduk bekerja sama dengan Marine Le Pen dari Front Nasional Prancis, serta Partai Kebebasan Austria, Lega Nord Italia , dan Vlaams Belang dari Belgia yang semuanya dikenal sebagai anti-Islam.

Tak hanya itu, Wilders juga diketahui telah beberapa kali didakwa terkait penghasutan.

Ia pertama kali dituduh melakukan tindakan kriminal yang menghina kelompok agama dan etnis serta menghasut kebencian dan diskriminasi. Dia dinyatakan tidak bersalah pada tahun 2011.

Pada 2016, dia diadili lagi dan dinyatakan bersalah melakukan penghasutan dan mendorong diskriminasi terhadap imigran Maroko ke Belanda, tetapi tidak menghadapi hukuman. Vonis tersebut kemudian dibatalkan.

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer