28.7 C
Sukabumi
Kamis, Maret 28, 2024

Soal tangan buruh wanita asal Bojonggenteng Sukabumi putus, Latas: Disnaker harus proaktif

sukabumiheadline.com - Paskakecelakaan kerja yang terjadi di...

Polsek Parakansalak Sukabumi kembali hunting pocong, hasilnya?

sukabumiheadline.com - Kabar beredar di masyarakat adanya...

Dua pemuda Cikole dan Warudoyong Sukabumi terpaksa harus rayakan Lebaran di penjara

sukabumiheadline.com - Jajaran Satnarkoba Polres Sukabumi Kota,...

Inggris dan Deretan Negara Muslim Menolak Film The Lady of Heaven, Ini Alasannya

InternasionalInggris dan Deretan Negara Muslim Menolak Film The Lady of Heaven, Ini Alasannya

SUKABUMIHEADLINE.com l Film The Lady of Heaven menuai banyak penolakan dari berbagai negara, terutama negara berpenduduk mayoritas Muslim. Bahkan di Inggris, di mana film tersebut diproduksi juga sudah dilarang.

Film ini juga menyebabkan pemecatan seorang imam sebagai penasihat pemerintah untuk pemerintah Inggris. Lantas bercerita tentang apa film The Lady of Heaven ini.

Terbaru, negara Maroko pada Sabtu (11/6/2022), menyatakan bahwa mereka telah melarang film produksi Inggris tentang putri Nabi Muhammad itu, yang oleh umat Islam di sejumlah negara telah dikecam karena dianggap sebagai penghujatan.

Pusat Sinematografi Maroko (CCM) dalam sebuah pernyataan mengungkapkan, The Lady of Heaven tidak akan menerima lisensi untuk tayang di Maroko. Keputusan melarang film yang disutradarai Eli King itu tayang di Maroko baik secara komersial atau budaya di.

Drama ini disebut-sebut sebagai film pertama tentang kehidupan putri Nabi Muhammad, Fatimah, dan menarik hubungan antara kelompok Negara Islam (IS) di abad ke-21 dan tokoh-tokoh sejarah dalam Islam Sunni.

Keputusan CCM mengikuti Dewan Ulama Tertinggi Maroko, otoritas agama tertinggi kerajaan, dengan tegas mengecam film tersebut dalam sebuah pernyataan pada Sabtu.

Mereka mengatakan film itu adalah pemalsuan mencolok dari fakta-fakta sejarah Islam yang mapan.

Jaringan Bioskop Terbesar Membatalkan Penayangan The Lady of Heaven

Film The Lady of Heaven telah dirilis di Inggris pada 3 Juni lalu. Namun, setelah protes pecah di luar bioskop, jaringan bioskop terbesar kedua di dunia, Cineworld, membatalkan semua pemutaran film tersebut.

Sebelum Maroko, Mesir, Pakistan, Iran, dan Irak termasuk di antara negara-negara yang telah lebih dulu mengecam film The Lady of Heaven sebagai penghujatan.

Alasan The Lady of Heaven Diprotes Umat Muslim

The Lady of Heaven, film yang mengangkat tentang putri Nabi Muhammad, yakni Fatimah menuai banyak kontroversi di sejumlah negara. Film yang dirilis pada 3 Juni 2022 lalu ini diketahui telah ditarik di seluruh jaringan bioskop di Inggris dengan alasan kekhawatiran akan keselamatan staf dan pelanggan.

Dilansir dari laman firstpost, film ini diketahui ditulis oleh ulama muslim Syiah yakni Sheikh Yasser al-Habib dan disutradarai oleh Eli King, yang merupakan aktor Australia keturunan Mesir.

Film The Lady of Heaven ini menunjukkan dua kisah terpisah yang berlangsung selama 1.400 tahun; kisah modern mengikuti Laith, seorang bocah lelaki Irak yang diadopsi oleh Bibi Fatimah setelah ibunya terbunuh dalam perang.

Laith belajar tentang perjuangan Fatimah melalui cerita Bibi dan secara bertahap belajar untuk mengatasi tantangan dunia modernnya.

Sesuai sinopsis film, Lady Fatimah digambarkan sebagai ‘korban pertama terorisme’. Produser eksekutif The Lady of Heaven, Malik Shlibak, mengatakan kepada Sky News bahwa film tersebut menceritakan kisah hidup, perjuangannya, perjalanan yang dilaluinya Fatimah.

Salah satu dari banyak masalah dengan film ini adalah penggambaran nabi-nabi Islam. Meskipun tidak ada aktor yang memainkan peran Nabi Muhammad atau Fatimah, film ini telah menyebabkan kehebohan di kalangan komunitas Muslim, yang memandang rendah dan dalam banyak kasus menganggap penggambaran visual Nabi sebagai penghujatan.

Ada juga kritik besar-besaran terhadap film tersebut karena penggambaran beberapa karakter lain, termasuk sahabat Nabi Muhammad, Abu Bakar dan Umar bin al-Khattab, khalifah pertama Islam.

Editor Agama BBC, Aleem Maqbool, mengatakan kritik berpusat pada cara Yasser al-Habib, penulis naskah, yang menggambarkan tokoh-tokoh terkemuka yang dihormati di awal Islam Sunni, menyiratkan bahwa ada perbandingan antara tindakan mereka dengan tindakan kelompok Negara Islam di Irak.

Lantaran kontroversinya, perilisan film di Inggris disambut dengan protes besar-besaran dengan banyak yang menuntut agar bioskop tidak menayangkannya.

Sebuah petisi juga telah dibuat oleh seorang pengguna bernama Muslim UK dan sekarang ditandatangani oleh lebih dari 126.000 orang, meminta agar film tersebut dihapus dari layar lebar. Dikatakan bahwa film tersebut menyebabkan “sakit hati” dan “menyebarkan informasi palsu tentang Islam”, dan “secara langsung tidak menghormati” Nabi Muhammad.

Shahid Ali, seorang ulama yang mengorganisir protes terhadap film di Bradford, mengatakan kepada Sky News bahwa film tersebut menyajikan narasi palsu dari khalifah awal Islam … dari mereka menjadi teroris.

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer