sukabumiheadline.com – Islam sangat menekankan menjaga lingkungan sebagai bagian dari iman dan amanah sebagai khalifah, dengan dalil spesifik seperti QS. Al-A’raf ayat 56 (larangan berbuat kerusakan setelah diperbaiki).
Kemudian QS. Hud ayat 61 yang menjelaskan keberadaan manusia sebagai pemakmur bumi, serta hadits tentang menanam pohon (shadaqah) sebagaimana diriwayatkan Bukhari dan Muslim, larangan berlebih-lebihan dalam wudhu sekaligus menekan pentingnya berhemat air, dan berbuat baik pada semua makhluk, termasuk hewan.
Berita Terkait: 4 masalah lingkungan di Sukabumi yang tidak pernah selesai
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT

Sebagai khalifah di muka bumi, manusia diberi amanah untuk mengelola dan memakmurkan bumi, bukan merusaknya. Ini mencakup konsep rahmatan lil ‘alamin dan larangan merusak fasilitas publik.
Karenanya, Islam yang membawa rahmat bagi seluruh alam, termasuk lingkungan dan makhluk hidup, maka AlQuran melarang keras setiap perbuatan yang merusak di bumi, karena pada gilirannya akan mendatangkan bencana alam.
Dalil dalam AlQuran

“Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diperbaiki)nya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” QS. Al-A’raf (7): 56.
Kemudian firmanNya: “Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya…” QS. Hud (11): 61.
Ayat AlQuran di atas menekankan bahwa tugas manusia adalah memakmurkan bumi, bukan merusaknya.
Selanjutnya firman Allah SWT: “…siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya.” QS. Al-Maidah (5): 32.
Dalil dalam hadits

Hadis tentang Menanam Pohon: “Tidak ada seorang Muslim pun yang menanam tanaman, lalu dimakan oleh burung, manusia, atau binatang, melainkan akan menjadi sedekah baginya.” (HR. Bukhari & Muslim).
Hadis tentang Hak Jalan: “Hindarilah duduk-duduk di jalanan.” Sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, kami tidak bisa menghindarinya untuk berbincang-bincang.” Beliau bersabda, “Jika kalian enggan, maka tunaikanlah hak jalan.”
Hadits di atas menekankan pentingnya menjaga kebersihan dan kenyamanan fasilitas umum.
Hadis tentang Hemat Air: Nabi SAW menegur Sahabat yang boros air saat wudhu, “Jangan berlebihan!”

Hadis tentang Konservasi (Hima): Nabi SAW menetapkan kawasan lindung (hima) untuk menjaga padang rumput dan hewan, menunjukkan konsep konservasi alam.
Hadis tentang Perlindungan Hewan: Nabi SAW mengelus unta yang menangis, “Tidakkah engkau takut kepada Allah dalam urusan hewan yang telah dianugerahkan-Nya kepadamu?” (HR. Abu Daud).









