Keluh Kesah Sopir Angkot 09 di Sukabumi, 5 Rit Habis untuk Makan dan Rokok

- Redaksi

Rabu, 19 Juli 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Angkot 09 trayek Cibadak - Cicurug, Kabupaten Sukabumi. l Istimewa

Angkot 09 trayek Cibadak - Cicurug, Kabupaten Sukabumi. l Istimewa

sukabumiheadline.com l PARUNGKUDA – Jika sekira 10 tahun lalu menjadi sopir angkutan kota (angkot) bisa menjadi pilihan bagi pria Sukabumi, Jawa Barat yang belum memiliki pekerjaan tetap, sepertinya kini tak lagi menjanjikan.

Selain para penumpangnya kini mulai direbut ojek dan taksi online, para pelanggan setianya pun, seperti butuh pabrik dan pelajar, kini banyak yang memilih jemputan atau membawa kendaraan sendiri.

Salah seorang sopir angkot 09 trayek Cibadak-Benda, Junaedi mengatakan kondisi saat ini memaksanya untuk narik hingga lima rit, agar bisa bawa uang untuk anak istrinya di rumah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Mirisnya, kata pria asal Cikidang, Kabupaten Sukabumi berusia 30 tahun itu, kadang narik sampai lima rit pun, uang habis untuk beli bensin, makan dan rokok.

Baca Juga :  Kontainer Melintang di Ciutara, Jalan Nasional Sukabumi-Bogor Macet

“Berat sekarang mah. Kemarin aja saya narik sampai lima rit cuma kebagian 70 ribu. Itu blm makan dan rokok saya,” kata pria yang biasa dipanggil Edi itu kepada sukabumiheadline.com, Rabu (19/7/2023).

“Apalagi kalau sudah macet, seperti waktu Tol Bocimi Seksi 2 dibuka atau pawai anak sekolah. Berat,” imbuhnya.

Ditambahkannya, anak dan istrinya tinggal di Nyomplong, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi.

Nah, istri saya tinggal di Nyomplong, Kota Sukabumi. Kalau saya pulang pergi ke rumah, udah pasti habis di jalan,” keluhnya.

Baca Juga :  Miris, Beras BPNT untuk Warga Cidolog Sukabumi Mirip Pakan Burung

“Apalagi sekarang anak sudah masuk sekolah. Makanya kebutuhan sehari-hari juga jadi nambah lagi,” kata Edi.

Untuk menyiasati agar lebih hemat, Edi lebih memilih tidur di dalam angkotnya yang diparkir di daerah Sundawenang , Kecamatan Parungkuda, ketimbang pulang ke rumah orang tuanya di Cikidang.

Bermodalkan sehelai selimut berwarna merah, Edi biasa tidur jam 24.00 WIB, usai mencuci bersih angkotnya agar nyaman digunakan keesokan harinya.

“Saya pulang tiga hari sekali ke Nyomplong. Kalau setiap hari pasti yang di rumah gak kebagian,” kata dia.

“Sebenarnya, kalau ada kerjaan tukang bangunan saya mau. Saya punya keahlian tukang dan sering garap bangunan rumah di Jakarta,” akunya.

“Cuma walaupun di Sukabumi banyak proyek, kalau gak ada yang bawa tetap susah,” pungkasnya.

Berita Terkait

Pengakuan Ramdani, pria asal Simpenan Sukabumi dibekuk polisi di Sulawesi Selatan
Innalillahi, rumah ustadz di Surade Sukabumi ludes terbakar
Miris, sebab jalan rusak parah, warga Sukabumi sakit harus ditandu
Masa depan Sukabumi Utara menurut Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi dan Wamendagri
Disentil Dedi Mulyadi, DPRD Kabupaten Sukabumi tetapkan Perubahan APBD 2025
4 pejabat DLH Kabupaten Sukabumi ditahan di Rutan Kebonwaru dan Lapas Sukamiskin
Banjir rusak bangunan dan fasilitas Ponpes Al-Masthuriyah Sukabumi
KDM kritik pedas postur anggaran Kabupaten Sukabumi: Nepi ka kiamat moal anggeus!

Berita Terkait

Rabu, 17 September 2025 - 01:30 WIB

Pengakuan Ramdani, pria asal Simpenan Sukabumi dibekuk polisi di Sulawesi Selatan

Senin, 15 September 2025 - 14:32 WIB

Innalillahi, rumah ustadz di Surade Sukabumi ludes terbakar

Minggu, 14 September 2025 - 00:52 WIB

Miris, sebab jalan rusak parah, warga Sukabumi sakit harus ditandu

Sabtu, 13 September 2025 - 00:16 WIB

Masa depan Sukabumi Utara menurut Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi dan Wamendagri

Jumat, 12 September 2025 - 18:42 WIB

Disentil Dedi Mulyadi, DPRD Kabupaten Sukabumi tetapkan Perubahan APBD 2025

Berita Terbaru