Lapor polisi pelaku masih berkeliaran, 5 fakta Siti Ulfa asal Sukabumi disiksa majikan di Arab Saudi

- Redaksi

Selasa, 11 Maret 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

sukabumiheadline.com – Siti Ulfa atau Siti Ulfah, seorang TKW asal Kota Sukabumi, Jawa Barat, mengaku ingin segera pulang karena dianiaya majikan. Video wanita asal warga Kelurahan Cikundul, Kecamatan Lembursitu, itu viral di media sosial.

Dalam video yang beredar, Siti Ulfah mengatakan ingin pulang ke Indonesia setelah tiga tahun menjadi TKW di Arab Saudi, karena sering disiksa dan tidak dikasih makan oleh majikannya. Bahkan, ia mengaku sempat mengeluarkan darah dari telinga.

Siapa dan bagaimana kronologi kepergian Siti Ulfah yang diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO)?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berikut adalah 5 fakta tentang Siti Ulfah berdasarkan hasil wawancara sukabumiheadline.com.

1. Istri dan ibu tiga anak

Siti Ulfah tercatat sebagai warga Kampung Cikundul Hilir RT 002/004, Kelurahan Cikundul, Kecamatan Lembursitu, Jawa Barat, pada Sabtu (8/3/2025).

Ia adalah istri sekaligus ibu kandung bagi tiga anaknya. Siti Ulfah menikah pada 27 Januari 2013 dengan Abdul Aziz Ramdani. Dari pernikahan keduanya dikaruniai 3 anak, yakni Jihan Naiffa Ramdani, M Azzam Arsenio Ramdani, dan Muhammad Azhar Baihaqi Ramdani.

Keluarga Siti Ulfah tinggal di Kampung Cikundul Hilir RT 002/004, Kelurahan Cikundul, Kecamatan Lembursitu, Jawa Barat.

2. Diduga berangkat dengan Bisa Umrah

Wakil Ketua DPRD Kota Sukabumi, Rojab Asyari (kedua dari kiri) saat mengunjungi kediaman Siti Ulfah di Lembursitu
Wakil Ketua DPRD Kota Sukabumi, Rojab Asyari (kedua dari kiri) saat mengunjungi kediaman Siti Ulfah di Lembursitu – sukabumiheadline.com

Menurut informasi dari ayah Siti Ulfah, Cecep Zaelani, anaknya tersebut  berangkat ke Saudi Arabia sekira Maret 2022 silam. Proses keberangkatannya dibantu 2 warga Sukabumi yang bekerjasama dengan PT Johara Perdana yang beralamat di Jakarta. Ulfah diduga berangkat dengan menggunakan Visa Umrah.

“Sudah tiga tahun Ulfah berada di Saudi Arabia. Pada tahun kedua semestinya dia sudah bisa pulang, namun tidak diizinkan oleh majikannya,” jelas Cecep saat bertemu dengan pihak Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Sukabumi serta aparat Kelurahan Cikundul.

Baca Juga :  Jabatan dan komposisi jenis kelamin 4 ribu PPPK di Kabupaten Sukabumi, terbanyak guru

Sementara, Wakil Ketua DPRD Kota Sukabumi, Rojab Asyari menyatakan prihatin atas kejadian yang menimpa Siti Ulfah yang mengalami penyiksaan oleh majikannya di Arab Saudi.

“Harapan agar Ulfah segera pulang ke Tanah Air juga disampaikan kedua orang tuanya, saat saya mengunjungi kediamannya,” kata Rojab kepada sukabumiheadline.com, Selasa (11/3/2025).

Rojab menduga Siti Ulfah menjadi korban kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) atau human traficking.

“Indikasi Ulfah sebagai korban human traficking terbukti dengan tidak bertanggungjawabnya pihak perusahaan yang memberangkatkan Ulfah ke Timur Tengah. Saya pastikan Ulfah sebagai korban human traficking. Aparat perlu segera turun tangan mencari sindikat kasus perdagangan orang ini,” papar Rojab.

3. Disiksa majikan hingga tidak diberi makan

Dalam video berbedar, Siti Ulfah mengaku kerap disiksa majikan dengan cara dijambak rambutnya dan dipukuli. Bahkan, ia mengaku telinganya sempat sampai mengeluarkan darah.

Selain penyiksaan secara fisik, Siti Ulfah juga mengaku sering tidak diberi makan oleh majikan. Baca selengkapnya: Siti Ulfa, TKW asal Lembursitu Sukabumi ingin pulang karena dianiaya majikan

5. Sudah lapor polisi, pelaku belum ditangkap

Laporan polisi kasus TPPO Siti Ulfah
Laporan polisi kasus TPPO Siti Ulfah – sukabumiheadline.com

Ditambahkan Cecep, pihak keluarga Ulfah secara resmi sudah melaporkan kasus ini ke Polres Sukabumi Kota. Laporan dilakukan karena pihak yang memberangkatkan Ulfa ke Arab Saudi, wanita berinisial MN, sampai saat ini lepas tanggung jawab.

“Jaringan sindikat ini melibatkan juga orang Sukabumi. Identitasnya jelas dan sampai saat ini masih berkeliaran,” katanya.

Baca Juga :  Lagi dan lagi, nasib malang Wanita Sukabumi, berangkat ilegal dan dianiaya majikan

Untuk itu, Rojab Asyari menyebut kasus yang menimpa Siti Ulfah sudah masuk dalam kategori TPPO. Sehingga, ia mendesak aparat kepolisian segera bertindak untuk melakukan pemeriksaan terhadap para pelaku, termasuk pihak perusahaan penempatan TKI.

“Jika terbukti perusahaannya ilegal atau proses pemberangkatannya dilakukan secara ilegal, maka perlu diberikan tindakan sesuai aturan hukum yang berlaku,” tegas Rojab.

5. Ingin pulang sejak Juni 2024

TKW asal Sukabumi, Siti Ulfa dan Wakil Ketua DPRD Kota Sukabumi, Rojab Asyari
TKW asal Sukabumi, Siti Ulfa dan Wakil Ketua DPRD Kota Sukabumi, Rojab Asyari – Istimewa

Menurut dokumen yang diterima sukabumiheadline.com, pihak keluarga Ulfah sempat meminta bantuan DPC Gerhana Pro, sebuah Lembaga Advokasi Perlundungan Pekerja Migran Indonesia di Sukabumi sekira Juni 2024 lalu.

Namun upaya itu belum membuahkan hasil meski DPC Gerhana Pro sudah melayangkan dua kali somasi kepada pihak terkait.

”Saya merasa sedih melihat video yang viral di Facebook. Ulfah masih memakai baju yang tiga tahun lalu dibawa dari Sukabumi,” kata Cecep dengan nada sedih.

Sementara, Rojab Asyari langsung menghubungi Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, agar segera memroses pemulangan Siti Ulfa ke Tanah Air. Baca selengkapnya: Rojab Asyari bantu pulangkan Siti Ulfa, TKW asal Sukabumi disiksa majikan di Arab Saudi

“Upaya pemulangan Ulfa ini kan sudah dilakukan kedua orang tuanya sejak Juni 2024 lalu, tapi masih belum berhasil. Makanya saya langsung menghubungi Wali Kota Sukabumi untuk segera memroses pemulangan Siti Ulfa,” ungkap politikus PDI Perjuangan itu.

Ditambahkannya, proses pemulangan Siti Ulfa sedang diupayakan Disnaker Kota Sukabumi dengan meminta bantuan pihak Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) termasuk pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).

“Saya sudah sampaikan persoalan ini kepada Wali Kota Sukabumi, dan wali kota langsung meminta Dinas Tenaga Kerja untuk segera berkoordinasi dengan pihak terkait,” pungkasnya.


Dilarang republikasi artikel Rubrik Headline tanpa seizin Redaksi sukabumiheadline.com

Berita Terkait

Membanding volume panen tanaman perkebunan di Sukabumi, teh tak lagi juara dunia
Membanding jumlah Wanita Sukabumi menurut jenis pekerjaan
Ini lho daftar kecamatan juara nyampah di Kabupaten Sukabumi
Kasepuhan Adat Banten Kidul: Dari Lebak ke Sukabumi, Aki Buyut Bao Rosa hingga Abah Asep Nugraha
Profil Lauw Lanny Farida dan PT GPI: Tambang emas di Sukabumi picu banjir lumpur dan gagal panen
Kecamatan mana terbanyak? Membanding penderita kusta dengan jumlah penduduk Kabupaten Sukabumi
Membanding jumlah investor asing dan dalam negeri menurut jenis usaha di Kabupaten Sukabumi
5 kota/kabupaten berpenduduk terbanyak 2025 dibanding 2024, Sukabumi nambah berapa?

Berita Terkait

Selasa, 22 April 2025 - 00:33 WIB

Membanding jumlah Wanita Sukabumi menurut jenis pekerjaan

Senin, 21 April 2025 - 03:02 WIB

Ini lho daftar kecamatan juara nyampah di Kabupaten Sukabumi

Kamis, 17 April 2025 - 00:49 WIB

Kasepuhan Adat Banten Kidul: Dari Lebak ke Sukabumi, Aki Buyut Bao Rosa hingga Abah Asep Nugraha

Jumat, 11 April 2025 - 15:08 WIB

Profil Lauw Lanny Farida dan PT GPI: Tambang emas di Sukabumi picu banjir lumpur dan gagal panen

Kamis, 10 April 2025 - 03:30 WIB

Kecamatan mana terbanyak? Membanding penderita kusta dengan jumlah penduduk Kabupaten Sukabumi

Berita Terbaru

Gubernur Jawa Barat, Dedy Mulyadi - Facebook

Jawa Barat

Dedi Mulyadi diancam akan dibunuh, Polda Jabar pantau

Rabu, 23 Apr 2025 - 19:06 WIB