Menengok Kampung Unik di Sukabumi, Warga Tak Makan Nasi dan 5 Kelebihannya

- Redaksi

Rabu, 14 Juni 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Warga Desa Waluran Mandiri. l Desa Wisata Hanjeli

Warga Desa Waluran Mandiri. l Desa Wisata Hanjeli

sujabumiheadline.com l WALURAN – Siapa sangka ternyata Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang wisata alamnya dikenal menarik untuk dijelajahi, ternyata juga memiliki sebuah kampung yang unik dan menarik untuk dikunjungi.

Kampung unik tersebut berada di Desa Waluran Mandiri, Kecamatan Waluran, dijamin akan membuat siapa pun ingin berkunjung berulangkali.

Berikut 5 fakta kampung unik di Sukabumi dirangkum sukabumiheadline.com dari berbagai sumber.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

1. Bentang Alam Plato

Sukabumi merupakan wilayah di Jawa Barat yang memiliki banyak pilihan tempat wisata dengan pemandangan alam yang indah dan memanjakan mata.

Salah satunya, adalah Desa Wisata Hanjeli yang merupakan bagian dari bentang alam plato Jampang yang berumur Miocene (17 – 28 juta tahun).

Wilayah ini terendapkan di dasar laut kemudian terangkat ke permukaan hingga menjadi daratan. Material endapan hasil gunung api purba ini menjadikan kondisi tanah-tanah di kawasan plato jampang cenderung kering.

2. Kampung Unik

Baca Juga :  Mengintip interior dan ratusan koleksi Museum Prabu Siliwangi Kota Sukabumi

Desa Hanjeli merupakan salah satu kampung unik yang ada di Sukabumi. Di desa ini, para pengunjung dapat belajar lebih jauh tentang tanaman hanjeli mulai dari pengenalan atraksi panen Hanjeli, numbuk hanjeli di atas lisung, nampi hanjeli di atas nampah, hingga membuat aksesori hanjeli serta menikmati hidangan nasi liwet hanjeli sebagai kekayaan kuliner lokal.

Pemandangan alam di Desa Waluran Mandiri. l Desa Wisata Hanjeli
Pemandangan alam di Desa Waluran Mandiri. l Desa Wisata Hanjeli

3. Kekhasan Desa Wisata Hanjeli 

Tak hanya itu, desa ini juga memiliki kekhasan. Karenanya, Desa Hanjeli menjadi desa eduwisata yang mengkhususkan tentang pangan lokal, serta menekankan pada prinsip keberlanjutan (sustainable).

Sesuai dengan namanya, desa ini mengenalkan tanaman “hanjeli” yang semakin hilang keberadaannya alias punah.

4. Warganya Tak Makan Nasi

Hanjeli yang bisa tumbuh di tempat kering merupakan tanaman seralia yang belum banyak dimanfaatkan di Indonesia. Tanaman ini juga biasa disebut juga jali atau jali-jali.

Selain itu, hanjeli juga sebagai sumber karbohidrat dengan kandungan gizinya yang setara dengan padi, sorgum, atau sumber pangan lainnya.

Baca Juga :  Sungai Meluap, Warung dan Rumah Milik Ustadz di Cicurug Sukabumi Kebanjiran

Tumbuhan hanjeli sebagai alternatif pangan masyarakat setempat sangat mudah untuk dibudidayakan. Hal tersebut dikarenakan, hanjeli dapat tumbuh dengan baik di tempat kering, tahan terhadap kekeringan, banjir dan tanah yang minim unsur hara.

Karenanya, wajar jika warga di sini lebih memilih menyantap nasi dari hanjeli ketimbang beras. Selain karena lebih mudah ditanam di wilayahnya, juga relatif aman dalam segala kondisi.

5. Paket Wisata di Desa Hanjeli

Dengan segala daya tariknya, desa ini menawarkan berbagai paket wisata alam bagi yang ingin menjelajahi Desa Hanjeli.

Paket wisata di Desa Waluran Mandiri. l Desa Wisata Hanjeli
Paket wisata di Desa Waluran Mandiri. l Desa Wisata Hanjeli

Terdapat beragam paket wisata, salah satunya, melukis caping, pengunjung dapat berkreasi melukis dengan media caping dan membayar Rp30.000 saja. Selain itu, Anda juga bisa melakukan Panen Terubuk, pengunjung akan diajak ke kebun terubuk dan dikenalkan dengan tumbuhan terubuk, sekaligus cara memanen terubuk. Setelah terubuk di panen, wisatawan diajak untuk mengolah terubuk tersebut dan menikmatinya.

Namun, jika Anda ingin membuat aksesori, maka harus membayar Rp30.000. Selain itu, Anda juga bisa berkreasi membuat perhiasan seperti gelang, kalung, tasbih, dengan bahan dasar hanjeli.

Berita Terkait

Peluang untuk petani Sukabumi, ekspor gambir 80 persen dari RI, kenali manfaatnya
Artis Fanny Sabila rayakan Seren Taun di Gelaralam Sukabumi: Mulang
Momen hijabers asal Sukabumi temani Willie Salim santap kunafa di Arab Saudi
Bahan mudah didapat, ini 5 resep jus buah untuk turunkan kolesterol dan cara bikinnya
Sandal Bolong untuk Hamdani, film perjuangan buruh garapan sutradara asal Sukabumi
Si independen! Kenali perbedaan pribadi outrovert dengan introvert dan ekstrovert
Danone, Wings dan Indofood: Penyumbang sampah plastik terbanyak di RI
Intip interior dan tarif Hotel Santika Premiere Hills Resort Cibadak Sukabumi

Berita Terkait

Jumat, 10 Oktober 2025 - 01:30 WIB

Peluang untuk petani Sukabumi, ekspor gambir 80 persen dari RI, kenali manfaatnya

Selasa, 7 Oktober 2025 - 21:22 WIB

Artis Fanny Sabila rayakan Seren Taun di Gelaralam Sukabumi: Mulang

Selasa, 7 Oktober 2025 - 19:24 WIB

Momen hijabers asal Sukabumi temani Willie Salim santap kunafa di Arab Saudi

Selasa, 7 Oktober 2025 - 09:00 WIB

Bahan mudah didapat, ini 5 resep jus buah untuk turunkan kolesterol dan cara bikinnya

Selasa, 7 Oktober 2025 - 01:36 WIB

Sandal Bolong untuk Hamdani, film perjuangan buruh garapan sutradara asal Sukabumi

Berita Terbaru

Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Sukabumi tentang Pertanggungjawaban APBD 2024 dan Dana Cadangan Pilbup 2029 - Humas Setwan DPRD Kabupaten Sukabumi

Legislatif

DPRD Kabupaten Sukabumi tetapkan Raperda Penataan Toko Swalayan

Selasa, 14 Okt 2025 - 19:29 WIB

Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S Deyang - Dok. Pribadi

Nasional

BGN: Mitra dapur jangan kurangi kualitas MBG demi untung besar

Selasa, 14 Okt 2025 - 18:54 WIB

Cekcok dengan warga, Kades Babakanjaya Sukabumi dituding arogan - Anry Wijaya

Tak Berkategori

Cekcok dengan pegawai, Kades Babakanjaya Sukabumi dituding arogan

Selasa, 14 Okt 2025 - 17:28 WIB

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf - Ist

Khazanah

PBNU protes keras tayangan Trans7

Selasa, 14 Okt 2025 - 13:00 WIB