Mengenal KOMPAS, Komunitas yang Mempersatukan Perantau asal Sukabumi

- Redaksi

Minggu, 17 Maret 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

sukabumiheadline.com – Tinggal di perantauan memang tidak selalu mudah dan enak. Berusaha beradaptasi dengan lingkungan hidup dan kerja yang baru, sekaligus memahami dan beradaptasi dengan budaya setempat.

Banyak yang berhasil beradaptasi dengan lingkungan baru, namun tidak sedikit pula yang harus menderita hingga pulang nama karena banyak di antara para perantau itu gagal beradaptasi.

Penduduk Sukabumi, Jawa Barat sendiri, terutama kaum pria, dikenal sebagai warga yang malas untuk merantau. Karenanya, tak heran jika penduduk Sukabumi surplus jumlah laki-laki.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Padahal, untuk Anda perantau yang berasal dari Sukabumi dan sekarang sedang di tempat perantauan, jangan khawatir kekurangan teman dari kampung halaman, karena sekarang ada KOMPAS atau Komunitas Perantau Asal Sukabumi.

KOMPAS merupakan wadah komunitas para perantau yang berasal dari Sukabumi, yang mempunyai visi dan Misi guna saling merajut dan memperkokoh tali silaturahmi sesama Perantau, dengan tujuan untuk mempererat tali persaudaraan diantara sesama Perantau.

KOMPAS pertama kali digagas oleh Saudara Dede Rika (Dede Rico) pada 9 Juni 2014 di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Pada mulanya komunitas ini berupa perkumpulan kecil antara sesama perantau yang bekerja di Daerah Cikarang, Kawasan Jababeka dan sekitarnya. Mereka berinisiatif membuat suatu komunitas di media Sosial (Facebook) dengan nama >>KOMPAS<< (Komunitas Perantau Asal Sukabumi).

Dan di luar dugaan, ternyata respon dari sesama perantau dari daerah lain pun memberikan respon yang positif, sehingga seiring berjalannya waktu anggota dari komunitas pun semakin bertambah, bukan hanya dari daerah Bekasi.

Bahkan, tidak ketinggalan para perantau dari Jakarta, Tangerang, Bogor, Bantar Gebang, Depok, Bandung, Karawang, Dan yang lainnya, bahkan di luar pulau Jawa dan luar negeri pun ada.

Untuk anggota dari luar negeri, datang dari Brunei Darussalam, Jepang, Saudi Arabia, dll. Hingga saat ini, keanggotaan di komunitas ini di media sosial sudah mencapai 26.619 orang, data per Ahad (17/3/2024).

Komunitas Perantau asal Sukabumi atau KOMPAS. l KOMPAS
Komunitas Perantau asal Sukabumi atau KOMPAS. l KOMPAS

Visi KOMPAS

Menjadikan para lulusan/perantau Sukabumi lebih baik dan bermartabat yang mengharumkan nama baik Sukabumi lebih baik lagi.

Misi KOMPAS

  1. Menjadikan komunitas ini sebagai wadah untuk menjalin Silaturahmi di perantauan
  2. Membantu menginformasikan kepada lulusan Sukabumi untuk mempermudah dalam mencari pekerjaan, tempat tinggal dan kondisi di perantauan
  3. Menjadikan para perantau asal Sukabumi yang mempunyai nilai positif di lingkungan perusahaan dan di perantauan.

Anggota Aktif 

Anggota aktif KOMPAS yang tersebar di seluruh Indonesia dan luar negeri mendirikan komunitas lokal dengan istilah Distrik. Mereka memiliki pengurus sendiri dan tempat kopi darat atau kopdar tersendiri.

Distrik/wilayah Jakarta: Tiap malam Kamis di kota tua jakarta, dari jam 19.00 sampai 23.00 WIB.

Distrik Tangerang: tiap malam Ahad di Jatake Tangerang dari jam 19.00 sampai 23.00 WIB.

Distrik Bekasi: tiap malam Ahad di Bulan-bulan (dekat Stasiun Bekasi) Tangerang dari jam 19.00 sampai 23.00 WIB.

Distrik BGB (Bantar Gebang & Bogor): tiap malam Ahad di Air mancur Bogor untuk area Bogor Barat, dan di Depan RS Merri untuk Bogor Timur dari jam 19.00 sampai 23.00 WIB.

Distrik Bandung tiap malam Ahad di Alun-alun Bandung, dari jam 19.00 sampai 23.00 WIB.

Distrik Cikarang setiap malam Ahad di Komplek Cifest Cikarang Bekasi, dari jam 19.00 sampai 23.00 WIB.

Adapun agenda rutin lainnya yang dilakukan bersama yaitu bakti sosial di wilayah Sukabumi yang rutin digelar setiap 6 bulan sekali. Selain itu, mereka juga kerap mengadakan bakti sosial untuk warga yang terkena bencana alam.

Berita Terkait

Siti Rifqotunnada, content creator humanis asal Sukabumi yang hobi travelling
BPKH dan DT Peduli gelar pelatihan UMKM warga Kampung Haji Sukabumi
Profil OCCRP, visi dan misi organisasi yang masukkan Jokowi ke daftar Presiden Terkorup 2024
Peduli owa melalui cinetalk “The Gibbons Calling of Hope, Swing for Freedom” di Sukabumi
Sukarelawan Sosial Kemanusiaan di Sukabumi gelar peringatan HUT ke-79 PMI
Mengenal cara peduli lingkungan ala Komunitas Ngobrol Manfaat Sukabumi
Intip keunggulan dan fasilitas BLK Komunitas Daarul Muttaqien Bojonggenteng Sukabumi
Jaringan internet berbasis komunitas untuk desa tangguh bencana di Sukabumi

Berita Terkait

Selasa, 18 Maret 2025 - 00:01 WIB

Siti Rifqotunnada, content creator humanis asal Sukabumi yang hobi travelling

Rabu, 12 Maret 2025 - 11:00 WIB

BPKH dan DT Peduli gelar pelatihan UMKM warga Kampung Haji Sukabumi

Rabu, 1 Januari 2025 - 17:35 WIB

Profil OCCRP, visi dan misi organisasi yang masukkan Jokowi ke daftar Presiden Terkorup 2024

Minggu, 1 Desember 2024 - 18:42 WIB

Peduli owa melalui cinetalk “The Gibbons Calling of Hope, Swing for Freedom” di Sukabumi

Minggu, 22 September 2024 - 12:02 WIB

Sukarelawan Sosial Kemanusiaan di Sukabumi gelar peringatan HUT ke-79 PMI

Berita Terbaru