Mengenal Lely Koentratih, Wanita Sukabumi yang Jadi Sniper Putri Pertama di Asia

- Redaksi

Selasa, 9 Agustus 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lely Sampoerno. l @Lely Sampoerno New

Lely Sampoerno. l @Lely Sampoerno New

SUKABUMIHEADLINE.com l Tak hanya dalam dunia olah raga sepak bola, wanita Sukabumi juga pernah mencatatkan namanya dalam olah raga menembak.

Meskipun sama-sama identik dengan Kaum Adam, tapi dalam olah raga sepak bola dan menembak, wanita Sukabumi telah menyerahkan Srikandi-srikandi yang mampu mengharumkan nama bangsa kepada Tanah Airnya.

Jika dalam olah raga sepak bola ada nama Hanipa Halimatusyadiah Suandi, pemain Timnas Indonesia yang kini bermain untuk klub Liga 1, Persis Women.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sedangkan, dalam olah raga menembak, ada nama Lely Koentratih atau populer dengan nama Lely Sampoerno. Ia putri seorang purnawirawan Polri yang lahir di Sukabumi pada 2 Desember 1935.

IMG 20220809 030026
Lely Sampoerno di Instana Negara. l @Lely Sampoerno New

Dilansir sukabumixyz.com, pada tahun 1949 ia bersekolah di SD Mardi Yuana, Kota Sukabumi, kemudian melanjutkan ke SMP Mardi Yuana pada 1952, dan SMA Mardi Yuana, tahun 1956.

Setelah itu sempat menjadi guru SD Mardi Yuana hingga 1958. Lely, yang berkaca mata minus 1,75 ini mulai belajar menembak pada 1960.

Ketika itu, ia ikut kejuaraan menembak antara PIA Ardyagarini, Persit, dan Bhayangkari, dan Lely mendadak merasa cocok dengan olah raga ini.

Baca Juga :  Pesta Miras di Tegalbuleud Sukabumi, Siswi SMP asal Cianjur Tewas

Saat tinggal di Bandung, ia juga dilatih oleh Komandan Pangkalan Husein Sastranegara, Wiriadinata. Tahun 1962, ia masuk Pelatnas Asian Games IV di bawah bimbingan pelatih asal Yugoslavia, Milon Stefanovic.

Di arena Asian Games IV, ia mengumpulkan nilai 527, dan berhak mendapat medali Perak. Sayangnya, pada 1964 dia batal mengikuti Olimpiade Tokyo karena masalah politis.

Nama Sampoerno dia sematkan dari suaminya, seorang perwira TNI AU yang gemar berburu, yang juga mengajarkan menembak. Lely menjadi atlet wanita penembak pertama di Indonesia.

 

Bahkan, ketika Asian Games 1962 di Jakarta, Lely menjadi satu-satunya atlet wanita penembak dan berhasil merebut medali Perak.

Padahal, saat itu baru sekitar dua tahun belajar menembak. Sejak itulah namanya merajai cabang menembak di tingkat nasional, termasuk PON yang telah tujuh kali ia ikuti.

Emas pertama dari gelanggang internasional ia peroleh dari Kejuaraan Menembak Wanita Yunior Asia tahun 1977 di Seoul, Korea Selatan. Pada ajang tersebut, Lely dengan mudah mencapai posisi teratas. Di kejuaraan itu ia mendapat medali Emas pertama di pentas internasional.

Baca Juga :  Buntut Perusakan Toll Gate Wisata Ujunggenteng Sukabumi, Polisi Periksa 4 Saksi

Pada kejuaraan dunia 1978, masih di Korea Selatan, ibu tiga anak ini berhasil masuk peringkat lima pada nomor Free Pistol (capaian yang berhasil dipertahankannya selama 12 tahun).

Sejak itu, emas demi emas diraihnya dari berbagai kejuaraan antarbangsa. Dengan prestasinya itu, tak heran Lely dipercaya menjadi juri pertandingan menembak di Olimpiade Barcelona 1992 dan Olimpiade Atlanta 1996.

Keberhasilannya yang lain adalah masuk peringkat empat untuk nomor Air Pistol Putri pada kejuaraan di Zurich, Swiss, tahun 1984. Prestasinya tercatat di hampir 50 kejuaraan nasional dan internasional, sehingga Lely kemudian dikirim ke Olimpiade Los Angeles pada 1984.

Pada kejuaraan Asia 1983 di Jakarta, ia berhasil mengumpulkan nilai 586, padahal, selisih satu poin dengan penembak Kanada yang berhasil meraih Medali Emas di LA, Linda Thom, ang meraih nilai 585.

Tahun 2012, Pemerintah RI memberi penghargaan Tanda Jasa Nararya kepada Lely Sampurno. Namanya diabadikan pada ajang kejuaraan nasional menembak khusus putri dan junior yaitu Lely Sampoerno Cup.

Disarikan dari: Ini dia 5 tokoh olah raga dari Sukabumi, dari wasit FIFA, sniper, hingga Zorro

Berita Terkait

Artis Fanny Sabila rayakan Seren Taun di Gelaralam Sukabumi: Mulang
Momen hijabers asal Sukabumi temani Willie Salim santap kunafa di Arab Saudi
Bahan mudah didapat, ini 5 resep jus buah untuk turunkan kolesterol dan cara bikinnya
Sandal Bolong untuk Hamdani, film perjuangan buruh garapan sutradara asal Sukabumi
Si independen! Kenali perbedaan pribadi outrovert dengan introvert dan ekstrovert
Danone, Wings dan Indofood: Penyumbang sampah plastik terbanyak di RI
Intip interior dan tarif Hotel Santika Premiere Hills Resort Cibadak Sukabumi
Syuting di Sukabumi: Sinopsis dan bintang film Tenung, cerita teror gaib mematikan

Berita Terkait

Selasa, 7 Oktober 2025 - 19:24 WIB

Momen hijabers asal Sukabumi temani Willie Salim santap kunafa di Arab Saudi

Selasa, 7 Oktober 2025 - 09:00 WIB

Bahan mudah didapat, ini 5 resep jus buah untuk turunkan kolesterol dan cara bikinnya

Selasa, 7 Oktober 2025 - 01:36 WIB

Sandal Bolong untuk Hamdani, film perjuangan buruh garapan sutradara asal Sukabumi

Minggu, 5 Oktober 2025 - 21:34 WIB

Si independen! Kenali perbedaan pribadi outrovert dengan introvert dan ekstrovert

Kamis, 2 Oktober 2025 - 02:44 WIB

Danone, Wings dan Indofood: Penyumbang sampah plastik terbanyak di RI

Berita Terbaru

Hikmah

Keselamatan dan kesehatan kerja menurut Islam

Rabu, 8 Okt 2025 - 02:30 WIB

SDN Suradita Kabupaten Sukabumi - sukabumiheadline.com

Headline

Ribuan ruang kelas SD di Kabupaten Sukabumi rusak

Rabu, 8 Okt 2025 - 01:19 WIB