Mengintip Proses Belajar Santri Ponpes Yatim Miftahul Hidayah Parungkuda Sukabumi

- Redaksi

Jumat, 19 Januari 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Santri Ponpes Yatim dan Dhuafa Miftahul Hidayah, Sukabumi. l Istimewa

Santri Ponpes Yatim dan Dhuafa Miftahul Hidayah, Sukabumi. l Istimewa

sukabumiheadline.com l Memuliakan anak yatim piatu dan dhuafa merupakan akhlak mulia dalam Islam. Bahkan, Islam mengelompokkan pemeluknya sebagai pendusta agamanya jika menghardik anak yatim.

Sementara di sisi lain, persoalan klasik umat Muslim, adalah kemiskinan itu sendiri. Karenanya tidak mengherankan jika banyak anak yatim dan dhuafa kemudian terlantar secara ekonomi dan gagal dalam menempuh pendidikan formal.

Ustadz Aceng Miftahurrohmatulloh atau biasa disapa Ustadz Ceceng merespons persoalan tersebut dengan mendirikan Pondok Pesantren Yatim dan Dhuafa Miftahul Hidayah di lahan pribadinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ponpes yang berada di Kampung Palasari, Desa Palasari Hilir, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, ini berdiri sejak tujuh tahun lalu, atau tepatnya 2017.

Santri Ponpes Yatim dan Dhuafa Miftahul Hidayah, Sukabumi. l Istimewa
Santi Ponpes Yatim dan Dhuafa Miftahul Hidayah, Sukabumi. l Istimewa Ponpes Yatim dan Dhuafa Miftahul Hidayah, Sukabumi. l Istimewa

Di dalam bangunan yang terdiri dari dua lantai tersebut, ia rutin mendidik para santri dan santriwatinya mempelajari ilmu agama.

“Sekarang total santrinya ada 70 orang, putra dan putri,” kata Ustadz Ceceng kepada sukabumiheadline.com, Jumat (19/1/2024).

“Selain mempelajari Kitab Kuning sebagai pelajaran wajib, kami juga rutin menggelar berbagai kegiatan keagamaan dan sosial, seperti tabligh akbar,” imbuhnya.

Baca Juga :  Mengintip Pesantren di Rusia, Santriwati Bikin Salah Fokus
Santri Ponpes Yatim dan Dhuafa Miftahul Hidayah, Sukabumi. l Istimewa
Santri Ponpes Yatim dan Dhuafa Miftahul Hidayah, Sukabumi. l Istimewa

Meskipun memiliki keterbatasan dalam fasilitas, namun antusiasme para santri tidak pernah menurun.

Usai belajar Kitab Kuning, para santri pun aktif melakukan berbagai kegiatan, seperti berolahraga meskipun di lapangan tanah.

Santri Ponpes Yatim dan Dhuafa Miftahul Hidayah, Sukabumi. l Istimewa
Santri Ponpes Yatim dan Dhuafa Miftahul Hidayah, Sukabumi. l Istimewa

Keterbatasan itupun diakui Ustadz Ceceng sebagai tantangan untuk lebih mengembangkan ponpes gratis tersebut. Karena menurutnya, yang terpenting adalah para santrinya tetap bersemangat dalam menuntut ilmu agama.

Rutin Dikunjungi Ulama Jakarta dan Pejabat 

Meskipun dengan bangunan seadanya, namun kehadiran ponpes ini cukup menarik kalangan pejabat hingga ulama dan habib dari Jakarta.

Kapolres (sebelumnya), AKBP Maruly Pardede, beserta para Pejabat Utama (PJU) Polres Sukabumi melaksanakan kegiatan Cooling System Jelang Pemilu 2024, Jumat (27/10/2023) lalu.

Kapolres Sukabumi menuturkan, bahwa kedatangannya untuk bersilaturahmi dengan Jamaah dan Pengurus Ponpes Yatim Piatu dan Dhuafa Miftahul Hidayah.

“Kami juga ingin berdiskusi tentang situasi keamanan dan ketertiban masyarakat wilayah Parungkuda bersama para kyai dan Bhabinkamtibmas setempat,” ujar Maruly ketika itu.

Screenshot 2024 01 19 18 09 12 62 726cd6915a5bbed5e00093b2e2a7609b
Mmmm

Dalam kunjungannya, Maruly juga menyerahkan 50 eksemplar AlQuran serta material bahan bangunan untuk membantu pembangunan Ponpes tersebut.

Baca Juga :  Pemuda asal Cidahu Sukabumi Maling Kotak Amal, Rambut Dipotong dan Diikat di Pohon

“Kami berharap bantuan ini dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan, menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi pertumbuhan generasi muda yang cerdas dan berakhlak mulia,” bebernya.

Selain pejabat sipil dan TNI/Polri, Ponpes Yatim dan Dhuafa Miftahul Hidayah juga ruting menggelar peringatan Hari Besar Islam, seperti Maulid dan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW.

Sejumlah ulama dan habib yang rutin hadir, adalah Habib Anis Asegaf (Bogor), Habib Hasan Alathas (Jakarta), Habib Kamil Asegaf (Ketua LDF Sukabumi), Habib Salim Jindan Baharun (Presiden Majelis Dzikir RI-1), Syekh Muhammad Novel Bamukmin (Ketua FPI Jakarta) serta Ust. Surya Abibagir (Dai Tv One).

Santri Ponpes Yatim dan Dhuafa Miftahul Hidayah, Sukabumi. l Istimewa
Santri dan santriwati Ponpes Yatim dan Dhuafa Miftahul Hidayah, Sukabumi. l Istimewa

Di akhir perbincangan, Ustadz Ceceng berharap ponpes yang dipimpinnya tersebut bisa membawa manfaat baik bagi santri maupun masyarakat.

“Sebagai pribadi dan atas nama semua santri, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah dan selalu peduli terhadap masa depan pendidikan anak yatim dan dhuafa,” kata dia.

“Semoga semua kepedulian dan doanya kepada kamu mendapatkan balasan berlipat ganda dari Allah SWT,” pungkasnya.

Untuk informasi lengkap mengenai Ponpes Yatim dan Dhuafa Miftahul Hidayah, bisa menghubungi nomor WhatsApp: 081586194631

Berita Terkait

Berlabel halal tapi 9 produk jajanan ini mengandung babi, Bunda Sukabumi wajib waspada
Ruben Onsu jadi imam shalat Desy Ratnasari dan Nasywa, disebut sudah nikah siri
Foto-foto Ruben Onsu shalat di Sukabumi untuk pertama kali usai mualaf
Hukum menikah bulan Syawal, awalnya dinilai sial sebab unta mengangkat ekornya
Reinwardt pendaki pertama Gunung Gede, sekarang ditutup karena aktivitas vulkanik meningkat
Fatimah Al-Fihri, pendiri universitas tertua di dunia dan pengaruhnya di bidang pendidikan
Alasan Ruben Onsu mualaf, Shalat Ied bareng Igun dan bangun mushala di Sukabumi
Muslim Sukabumi mau puasa Syawal? Ini tanggal, fadhilah dan panduan lengkapnya

Berita Terkait

Selasa, 22 April 2025 - 14:15 WIB

Berlabel halal tapi 9 produk jajanan ini mengandung babi, Bunda Sukabumi wajib waspada

Jumat, 11 April 2025 - 07:26 WIB

Ruben Onsu jadi imam shalat Desy Ratnasari dan Nasywa, disebut sudah nikah siri

Selasa, 8 April 2025 - 01:15 WIB

Foto-foto Ruben Onsu shalat di Sukabumi untuk pertama kali usai mualaf

Sabtu, 5 April 2025 - 14:00 WIB

Hukum menikah bulan Syawal, awalnya dinilai sial sebab unta mengangkat ekornya

Kamis, 3 April 2025 - 00:01 WIB

Reinwardt pendaki pertama Gunung Gede, sekarang ditutup karena aktivitas vulkanik meningkat

Berita Terbaru

Gubernur Jawa Barat, Dedy Mulyadi - Facebook

Jawa Barat

Dedi Mulyadi diancam akan dibunuh, Polda Jabar pantau

Rabu, 23 Apr 2025 - 19:06 WIB