Modal Rp3 Ribu, Omzet Usaha Layangan di Gunungpuyuh Sukabumi Rp400 Ribu Sehari

- Redaksi

Rabu, 9 November 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Produk layangan dari Kota Sukabumi. l Tubagus Aryani

Produk layangan dari Kota Sukabumi. l Tubagus Aryani

SUKABUMIHEADLINE.com l GUNUNGPUYUH – Layangan, permainan yang cukup legendaris dan tak kejang oleh waktu. Setiap anak dari setiap generasi banyak yang menyukai permainan ini. Bahkan, kini layangan juga digemari masyarakat berbagai kalangan. Dari mulai kalangan bawah hingga atas.

Tak heran jika kini layangan juga kerap diperlombakan, dari mulai antar komunitas hingga antar daerah. Seperti halnya digelar di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, beberapa waktu lalu. Baca lengkap: Seru, Ratusan Peserta dari Bodebek Ikuti Lomba Layangan Adu di Palabuhanratu Sukabumi

Namun, siapa sangka jika di balik hobi permainan layangan ada usaha kecil yang terbilang cuan untuk digarap. Bahkan, hanya dengan modal Rp3 ribu saja, bisa menghasilkan keuntungan berlipat-lipat.

Hal itu diakui oleh salah seorang perajin layangan di Jl. Bhayangkara, Gank Merak RT 03/03, Kelurahan/Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Tubagus Aryani (47) atau biasa dipanggil Yani.

“Iya, dengan modal tiga ribu bisa jadi sekira 20 buah layangan,” kata pria yang melabeli produk layangannya dengan nama Yani, itu kepada sukabumiheadline.com, Selasa (9/11/2022).

Dalam sehari, tambah Yani, ia bisa membuat sekira 60 buah hingga 200 layangan yang ia jual untuk pehobi permainan layangan di Sukabumi.

Namun, jika mendapat pesanan besar dari luar daerah, Yani biasa bekerjasama dengan perajin lainnya yang tergabung di grup pehobi dan perajin layangan.

Baca Juga :  Innalillahi, Rumah Warga Cijangkar Sukabumi Ludes Terbakar

“Tapi layangan produk saya sudah punya nama, makanya sering mendapat pesanan dari luar daerah juga,” ungkap Yani.

“Pesanan dari luar daerah, biasanya dari Bekasi, Jakarta, sampai Manado,” tambahnya.

Yani menambahkan, kendala usahanya hanya satu, yakni cuaca. Karenanya, jika musim penghujan, pesanan langsung drop. “Ya kendalanya memang cuma faktor cuaca aja. Kalau lagi musim hujan seperti sekarang, langsung berhenti produksi.”

Hal sebaliknya, justru berbalik menjanjikan fulus ketika musim kemarau. Menurut Yani, ia bisa meraup omzet penjualan Rp400 ribu sehari saat musim kemarau.

“Omzet itu bisa meningkat lagi kalau saja juga menjual produk-produk pendukungnya, seperti benang nilon dan gelasan,” tambah dia.

“Kalau pesanan dalam jumlah besar, biasanya saya minta bantuan teman-teman perajin lain,” pungkas Yani.

Berita Terkait

Daftar lengkap UMK Kota dan Kabupaten se-Jawa Barat, Sukabumi berapa?
Tips memulai bisnis ala Aura Kasih
10 kecamatan di Sukabumi dengan IKM Agro terbanyak
Menghitung jumlah nasabah dan pinjaman KUR di Sukabumi di 5 bank penyalur
Kelebihan cabai gerombol dan cara menanam, lebih pedas lebih tahan hama
Kereta Wisata Jaka Lalana belum jelas, KRL Sukabumi kapan? Ini kata Kemenhub
5+5 merek dan jenis mobil terlaris di Indonesia 2025
Daftar merek HP terlaris di Indonesia 2025, didominasi produk China, iPhone urutan 7

Berita Terkait

Rabu, 24 Desember 2025 - 22:46 WIB

Daftar lengkap UMK Kota dan Kabupaten se-Jawa Barat, Sukabumi berapa?

Rabu, 24 Desember 2025 - 22:29 WIB

Tips memulai bisnis ala Aura Kasih

Rabu, 24 Desember 2025 - 18:31 WIB

10 kecamatan di Sukabumi dengan IKM Agro terbanyak

Rabu, 24 Desember 2025 - 00:26 WIB

Menghitung jumlah nasabah dan pinjaman KUR di Sukabumi di 5 bank penyalur

Minggu, 21 Desember 2025 - 18:21 WIB

Kelebihan cabai gerombol dan cara menanam, lebih pedas lebih tahan hama

Berita Terbaru

Inspirasi

Tips memulai bisnis ala Aura Kasih

Rabu, 24 Des 2025 - 22:29 WIB