24.7 C
Sukabumi
Kamis, April 25, 2024

Yamaha Zuma 125 meluncur, intip harga dan penampakan detail motor matic trail

sukabumiheadline.com - Yamaha resmi memperkenalkan Zuma 125...

Kisah perjalanan spiritual Philippe Troussier, eks pelatih Timnas Vietnam Mualaf

sukabumiheadline.com - Philippe Troussier, mantan pelatih Tim...

Muhammad Ali: Islam Agama Orang Kuat

InternasionalMuhammad Ali: Islam Agama Orang Kuat

SUKABUMIHEADLINE.com I WASHINGTON DC – Muhammad Ali terbilang salah seorang tokoh besar abad ke-20 di Amerika Serikat (AS).

Ali, digambarkan secara detail dalam film dokumenter epik delapan jam oleh Ken Burns, putrinya Sarah Burns dan suaminya, David McMahon, mulai ditayangkan di PBS.

“Siapa pun yang mengira mereka mengenal Ali akan mempelajari selusin detail baru yang menambah kerumitan baik pada pria maupun mitosnya.  Mungkin Anda tahu bahwa Ali menolak Malcolm X, tetapi tahukah Anda bahwa Elijah Muhammad mengusir Ali dari Nation of Islam dan mencabut nama Muslim yang dia berikan kepada pejuang itu?” Jelas Eboo Patel seorang pendiri dan presiden Interfaith Youth Core dilansir dari Religion News Service 24 September lalu.

Karenanya, ungkap Eboo, Ali tidak pernah mengubah namanya kembali menjadi Cassius Clay, tetapi dia juga tidak pernah menolak pemimpin Nation of Islam.

“Ali tidak pernah mengubah namanya kembali menjadi Cassius Clay, tetapi dia juga tidak pernah menolak pemimpin Nation of Islam, mempertahankan kesetiaannya kepada Elijah Muhammad sampai akhir,” tambahnya seperti dilansir republika.co.id.

Ali digambar sebagai sosok keras kepala dalam segala hal, dalam video itu. Tergambar dari sikapnya terhadap Perang Vietnam.  Dia bahkan kehilangan tiga tahun utama karier tinjunya karena sikap itu dan siap menjalani hukuman lima tahun penjara karena mempertahankan pendiriannya.

Digambarkan juga bahwa lambat laun Ali berubah. “Orang bijak berubah tetapi orang bodoh tidak pernah berubah.  Dan saya telah berubah karena saya menjadi lebih bijaksana,” kata Ali dalam wawancara dengan mitra sparring verbal utamanya.

“Peran keyakinan Muslimnya dalam perubahan itulah yang menurut saya paling mengharukan.  Ada lebih dari sekadar bau hipermaskulinitas dalam konversi Ali ke Islam sebagai seorang pemuda, bahkan maskulinitas beracun yang mungkin Anda katakan. Bagi Ali tahun 1960-an, Islam bukan hanya agama orang kulit hitam, melainkan agama orang kuat,”ungkapnya.

Ketika karier tinjunya berakhir, ketika pernikahannya, satu demi satu, gagal, Islamlah yang menopang Ali dan membimbingnya. Ali sholat secara teratur, mempelajari puisi sufi, berpartisipasi dalam pameran untuk membangun masjid.

“Jika Anda kejam, itu dapat membantu Anda menjadi lembut. Jika Anda munafik, itu dapat membantu Anda jujur. Jika Anda gemetar saat Anda berdiri, itu bisa meluruskan jiwa Anda, jika bukan tulang belakang Anda,”ujarnya.

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer