23.2 C
Sukabumi
Selasa, April 16, 2024

Kubu Anies dan Ganjar mohon Pilpres ulang dan Gibran Didiskualifikasi, ini kata Tim Prabowo

sukabumiheadline.com - Permohonan pasangan Capres/Cawapres nomor urut...

MUI dan Muhammadiyah Minta Pangkostrad Perbaiki Ucapan `Semua Agama Benar`

NasionalMUI dan Muhammadiyah Minta Pangkostrad Perbaiki Ucapan `Semua Agama Benar`

SUKABUMIHEADLINES.com I JAKARTA – Ketua PP Muhammadiyah, Dadang Kahmad angkat bicara soal pernyataan Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurrachman yang menyebut bahwa semua agama itu benar di mata Tuhan. Untuk itu, hindari fanatik yang bersifat berlebihan terhadap suatu agama.

“Pernyataan beliau dalam konteks kebangsaan, maksudnya baik supaya para prajurit hidup rukun damai dan toleransi,” kata Dadang, Kamis 16 September 2021.

Namun, kata Dadang, pernyataan Letjen Dudung perlu diperbaiki. Menurut dia, mungkin semua agama benar menurut kepercayaan masing-masing penganutnya. “Yang bagus sih (pernyataan) begitu. Kalau Tuhan kan, Tuhannya berbeda-beda,” ujarnya.

Selain itu, Dadang mengatakan fanatik juga sebenarnya boleh karena memang agama perlu fanatik cuma penuh kasih sayang kepada orang lain dan menghormati orang lain.

“Kalau beragama harus fanatik, tidak merendahkan, tidak melecehkan, tidak menyebabkan orang terhina, oleh kita ya toleransi,” jelas dia.

Sebelumnya, dalam arahan yang diberikan Pangkostrad kepada jajarannya, dia mengingatkan kepada para prajurit agar cermat dalam menyikapi berita yang beredar di media sosial.

Pangkostrad meminta jajarannya tidak mudah mengirim berita yang belum bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya dan jangan mudah terprovokasi oleh berita hoax, hindari fanatik yang berlebihan terhadap suatu agama.

“Bijaklah dalam bermain media sosial sesuai dengan aturan yang berlaku bagi prajurit. Hindari fanatik yang berlebihan terhadap suatu agama.  Karena semua agama itu benar di mata tuhan,” kata Pangkostrad Letjen Dudung.

Pernyataan Dudung juga disentil Ketua MUI KH Cholil Nafis. Dia menyebut menilai pernyataan ‘semua agama benar’ yang diucapkan Pangkostrad bisa jadi dalam konteks kedudukan agama dalam bingkai Pancasila untuk hidup bersama di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Tapi dalam keyakinannya masing-masing pemeluk agama tetap yang benar hanya agama saya. Nah, dalam bingkai NKRI kita tak boleh menyalahkan agama lain apalagi menodai. Toleransi itu memaklumi bukan menyamakan,” kata Kiai Cholil Nafis dikutip dari akun twitternya, Rabu (15/9/2021).

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer