Pesona Curug Luhur Ciambar Sukabumi, Bisa Camping Dekat Air Terjun

- Redaksi

Sabtu, 17 Juli 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Curug Luhur Ciambar Sukabumi. l Istimewa

Curug Luhur Ciambar Sukabumi. l Istimewa

SUKABUMIHEADLINE.com l CIAMBAR – Suasana sejuk nan menyegarkan langsung terasa begitu memasuki Curug Luhur Ciambar. Apalagi curug ini berada di kaki Gunung Gede Pangrango.

Wisata air terjun yang memiliki ketinggian sekitar 30 meter ini berada di Kampung Genteng, Desa Ambarjaya, Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Di bawah curug ada kolam alami sehingga siapapun yang datang bisa berenang, menikmati air gunung. Selain itu area sekitar curug yang luas sangat representatif untuk dipakai camping alias berkemah.

Salah satu warga sekitar, Ujang Saeful (27 tahun) mengatakan, curug tersebut saat ini dikelola oleh warga sekitar. “Dikelola sama warga yang ada di kampung sini saja,” kata Ujang kepada sukabumiheadlines.com, Jumat 16 Juli 2021.

Screenshot 2022 09 10 11 29 26 22 726cd6915a5bbed5e00093b2e2a7609b
Area Curug Luhur Ciambar Sukabumi. l Istimewa

Untuk bisa menuju ke curug ini ada dua jalan umum yang bisa di tempuh, yaitu melalui jalan Desa Ciambar Parungkuda dan melalui jalan Gang Koramil Cicurug.

Baca Juga :  Drainase sempit, tiga desa di Cidahu Sukabumi diterjang banjir

Jika pengunjung membawa kendaraan aksesnya hanya bisa sampai di Kampung Genteng. Lalu lanjutkan dengan jalan kaki menuju lokasi. Tapi untuk pesepeda yang ingin merasakan sensasi trek pegunungan, jalan menuju Curug Luhur Ciambar ini sangat cocok untuk dilintasi.

“Untuk masuknya tidak bayar, hanya dikenakan biaya parkir Rp 5 ribu. Itung-itungan jaga motor saja,” ucapnya.

“Kalau mau menginap bisa aja, tapi bawa tenda sama perlengkapannya sendiri dari rumah. Bisa mendirikan tenda tepat di depan curug,” pungkas Saeful.

Berita Terkait

Sejumlah kemungkinan dialami Syakira, gadis belia asal Sukabumi derita penyakit langka
Tren baju Gen Z 2026: Personalisasi DIY dan genderless uniforms si paling sadar lingkungan
Sahara asal Parakasalak Sukabumi, mahasiswi IPB University termuda baru berusia 15 tahun
7 perawatan kulit ala Wanita Sukabumi zaman dulu: Dari kunyit madu hingga lidah buaya
8 inspirasi model gamis outer batik kekinian untuk Hijabers Sukabumi
8 khasiat daun salam untuk jantung, gula darah hingga cegah batu ginjal dan cara konsumsi
Pilih KA Jaka Lalana, trik liburan Tahun Baru ke Sukabumi bebas macet versi Dirlantas Polri
5 penyakit paling mematikan di dunia versi WHO: Tak ada Aids, posisi 2 banyak diderita warga Sukabumi

Berita Terkait

Kamis, 4 Desember 2025 - 14:21 WIB

Sejumlah kemungkinan dialami Syakira, gadis belia asal Sukabumi derita penyakit langka

Kamis, 4 Desember 2025 - 02:05 WIB

Tren baju Gen Z 2026: Personalisasi DIY dan genderless uniforms si paling sadar lingkungan

Selasa, 2 Desember 2025 - 22:52 WIB

Sahara asal Parakasalak Sukabumi, mahasiswi IPB University termuda baru berusia 15 tahun

Selasa, 2 Desember 2025 - 02:00 WIB

7 perawatan kulit ala Wanita Sukabumi zaman dulu: Dari kunyit madu hingga lidah buaya

Selasa, 2 Desember 2025 - 00:53 WIB

8 inspirasi model gamis outer batik kekinian untuk Hijabers Sukabumi

Berita Terbaru

Hikmah

Fikih rekreasi: Islam menganjurkan piknik

Jumat, 5 Des 2025 - 16:47 WIB