Ponpes Nihayatul Amal Curugkembar Sukabumi, Beribadah dalam Bangunan Lapuk

- Redaksi

Jumat, 3 September 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bangunan Ponpes Nihayatul Amal. l Eka Lesmana

Bangunan Ponpes Nihayatul Amal. l Eka Lesmana

sukabumiheadline.com l TEGALBULEUD – Pesantren Nihayatul Amal berdiri sejak Maret 2014, berada di Kampung Cinangka 004/003, Desa Mekar Tanjung, Kecamatan Curugkembar, Kabupaten Sukabumi. Sebuah Ponpes Salafi, yang masih mempertahankan kitab kuning sebagai salah satu materi pengajaran kepada para santrinya yang berjumlah sekira 50 orang.

Saat ini, santriawan dan santriwati yang menuntut ilmu di ponpes tersebut, sebagian terpaksa harus dipulangkan, tidak bisa mondok, mengingat bangunan pesantren yang sudah tidak mampu menampung lebih banyak santri karena sudah tua dan lapuk.

Namun demikian, hal tersebut tidak mengurangi kekhusyukan saat beribadah menuntut ilmu agama. Hanya saja, jumlah santri yang modok terus berkurang sebab khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Menurut pengasuh Ponpes Nihayatul Amal, Ustadz Hamidi, saat ini jumlah santri yang ditampung di pondok ini hanya tersisa 12 orang karena bangunan sudah tua dan rapuh.

Pesantren Nihayatul Amal 2
Bangunan Pesantren Nihayatul Amal

“Kalau dihuni banyak orang takut roboh, dikhawatirkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi,” ujarnya kepada sukabumiheadlines.com, Jumat (3/9/2021).

Ia menambahkan, dengan sangat terpaksa sebagian santri harus dipulangkan sebab banyak kerusakan pada struktur bangunan Ponpes Nihayatul Amal, seperti genting bocor dan tiang yang sudah lapuk dan reyot. Akibatnya, jika hujan turun disertai angin besar, kadang bangunan pesantren terguncang.

Baca Juga :  Dari Irisan Sayur hingga CD Pria, Sampah Menumpuk di Pinggir Jalan Nasional Cicurug Sukabumi

“Keinginan kami pengasuh beserta santriawan dan santriwati tidak banyak, hanya ingin bangunan pesantren yang layak, agar bisa mengaji dan belajar dengan nyaman tanpa perlu khawatir dan takut,” pungkas dia.

Dengan demikian, ustadz berusia 42 tahun tersebut mengungkapkan, santri yang dipulangkan bisa kembali ke pondok pesantren untuk mengaji dan belajar agama lagi.

“Juga agar santri yang dipulangkan bisa kembali ke pondok pesantren untuk mengaji dan belajar agama lagi di sini,” pungkas dia.

Berita Terkait

16 manfaat mandi air pandan, relaksasi bukan sekadar pewangi alami
5+5 film Indonesia paling banyak ditonton 2025, genre horor mendominasi
Mengenal 5 bagian istilah dalam dunia film, dari pra hingga pascaproduksi
5+2 Box Office Hollywood 2025 dan empat fakta menarik lain
5+3 camping ground dekat Stasiun Cicurug Sukabumi, pilih naik Kereta Wisata Jaka Lalana
Khasiat daun pandan untuk kesehatan, bukan sekadar pewangi masakan
Daftar tarif hotel di Sukabumi mulai Rp114 ribu, plus rating, fasilitas dan lokasi
5+1 destinasi wisata di Sukabumi yang cocok dikunjungi ketika musim hujan

Berita Terkait

Minggu, 28 Desember 2025 - 15:00 WIB

16 manfaat mandi air pandan, relaksasi bukan sekadar pewangi alami

Minggu, 28 Desember 2025 - 14:00 WIB

5+5 film Indonesia paling banyak ditonton 2025, genre horor mendominasi

Minggu, 28 Desember 2025 - 04:01 WIB

Mengenal 5 bagian istilah dalam dunia film, dari pra hingga pascaproduksi

Sabtu, 27 Desember 2025 - 23:27 WIB

5+2 Box Office Hollywood 2025 dan empat fakta menarik lain

Sabtu, 27 Desember 2025 - 13:00 WIB

5+3 camping ground dekat Stasiun Cicurug Sukabumi, pilih naik Kereta Wisata Jaka Lalana

Berita Terbaru

Regulasi

Sukabumi masuk 15 daerah dengan UMK tertinggi 2026

Senin, 29 Des 2025 - 21:41 WIB

Konten

Bantahan Aura Kasih soal tudingan jadi peliharaan gadun

Senin, 29 Des 2025 - 17:23 WIB

Headline

5 tantangan dan ancaman sektor pertanian di Sukabumi

Senin, 29 Des 2025 - 16:42 WIB