sukabumiheadline.com – Pungutan liar (pungli) oleh diduga anggota ormas ke pedagang kaki lima (PKL) di Lapang Merdeka (Lapdek) Kota Sukabumi, Jawa Barat, digunjing warganet.
Dalam video diunggah akun TikTok @., disebutkan bahwa pungli dilakukan oleh salah seorang anggota ormas Pemuda Pancasila (PP). Meskipun demikian, tidak terlihat jelas di video seragam ormas yang dikenakan.
Selain itu, akun @. juga tidak menjelaskan alasan dipungut dan besaran uang yang dipungut anggota ormas tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ormas Pemuda Pancasila melakukan pungutan liar di daerah Lapang Merdeka, mereka melakukan pungutan liar ke setiap pedagang kecil, merek juga melakukan hal tersebut setiap hari,” tulisnya, dikutip sukabumiheadline.com, Jumat (11/7/2925).
“Tolong pak gubernur (Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi – red) pak Wali Kota Sukabumi (Ayep Zaki – red) tindakannya, kasihan pedagang kecil untuk gak seberapa harus diperas pula,” lanjutnya seraya mention akun @H.AyepZaki dan @pemkotsukabumi.

Hingga berita ini ditulis, Jumat malam pukul 19.25 WIB, video telah mendapatkan 2.000 lebih Suka dan sekira 500 komentar. Banyak warganet menyesalkan aksi tersebut, namun ada juga yang menilainya wajar.
“Kami ormas sudah banyak berjasa untuk bangsa bos, jadi tdk ada salahnya kalau berbagi sedikit rezeki ke ormas sebagai bentuk apresiasi,” tulis akun @kaelyn.
“Laknat dararia ormas nu malak pedagang kecil, duit japrem dipake mabok jeung dongdot bae dararia,” timpal akun Muhammad Bayu Satrio.
“Saling introspeksi saja bang, lihat di Peraturan Wali Kota Sukabumi Pasal 1 ayat (2) Nomor 4 Tahun 2017 tentang kegunaan lapang merdeka,” kata akun @sundanese.e.
“Sampai kapan BANGSA ini akan BEBAS dari PENJAJAHAN ORMAS,” sesal akun Arief.
“Bekingana kuat nyampe boga sekret samping GOR, padahal itu fasilitas umum. dibangun dari pajak rakyat dipake ormas yang ‘malak’ rakyat,” ungkap akun Kang Fatih TI.
Untuk informasi, redaksi masih menunggu konfirmasi dari pengurus MPC Pemuda Pancasila Kota Sukabumi, hingga berita ini ditulis belu merespons pertanyaan sukabumiheadline.com.