23 C
Sukabumi
Kamis, April 25, 2024

Yamaha Zuma 125 meluncur, intip harga dan penampakan detail motor matic trail

sukabumiheadline.com - Yamaha resmi memperkenalkan Zuma 125...

Thrust Defender 125, Motor Matic Maxi Bikin Yamaha XMAX Ketar-ketir, Cek Harganya

sukabumiheadline.com l Thrust Defender 125, diprediksi bakal...

Rayuan Maut Bung Karno kepada 5 Wanita yang Berhasil Dinikahinya

Gaya hidupRayuan Maut Bung Karno kepada 5 Wanita yang Berhasil Dinikahinya

SUKABUMIHEADLINE.com l Bung Karno dikenal memiliki istri lebih dari satu, bahkan salah satu istrinya berasal dari Jepang, yang kemudian berganti nama Indonesia, Ratna Sari Dewi.

Untuk menaklukkan hati seorang wanita, Bung Karno selalu memilih kata kata puitis dan romantis, namun tetap terkesan tegas.

Berikut adalah 5 kata kata puitis dan romantis Bung Karno untuk menaklukkan pujaan hatinya.

1. Rayuan untuk Siti Oetari

Siti Oetari Tjokroaminoto yang merupakan anak dari gurunya, yakni HOS Cokroaminoto, adalah istri pertama Bung Karno.

Saat mengutarakan perasaannya, Bung Karno berkata:

“Orangnya dekat sini, kau tak usah beranjak, karena orangnya ada di sebelahku,” kata Bung Karno.

Ketika menyatakan perasaannya terhadap Siti Oetari, Bung Karno memiliki keberanian untuk menyatakan niatnya menikahi Oetari.

“Lak, tahukah engkau bakal istriku kelak? orangnya tidak jauh dari sini, kau ingin tau?” kata Soekarno.

Siti Utari menjawab, “Boleh.”

Namun, usia pernikahan mereka terbilang singkat. Keduanya menikah pada 1921 di Surabaya dan bercerai tak lama kemudian.

2. Merayu Inggit Garnasih

Istri kedua Bung Karno, adalah wanita bersuami asal Bandung bernama Inggit Ganarsih. Inggit kemudian bercerai dari suaminya, seorang tokoh syariat Islam H. Sanusi, lalu menikah dengan Bung Karno pada 24 Maret 1923.

Usia Inggit lebih tua 20 tahun dari Soekarno. Namun, karena kedewasaan dan kepintaran Inggit, Bung Karno akhirnya terpesona.

Meskipun publik tidak sepakat dengan pernikahan ini Soekarno dan Fatmawati, tapi keduanya kadung sama sama suka.

“Tuhan telah mempertemukan kita Tien, dan aku mencintaimu, ini adalah takdir,” ucap Bung Karno.

Sayangnya, pernikahan dengan Inggit juga tidak lama karena setelah itu, Bung Karno memilih menikah dengan Fatmawati. Meskipun Bung Karno tidak ingin bercerai dengan Inggit, tapi Inggit kukuh menolak dimadu.

Saat hendak menceraikan Inggit, Bung Karno menyampaikannya dengan bahasa yang halus.

“Aku tidak bermaksud menyingkirkanmu, merupakan keinginanku untuk menetapkanmu dalam kedudukan paling atas dan engkau tetap sebagai istri pertama,” terang Bung Karno.

3. Rayuan kepada Fatmawati

Bung Karno menikahi Fatmawati ketika gadis itu masih berusia 16 tahun. Sedangkan, Bung Karno sudah 37 tahun. Menurut kabar, Bung Karno menikahi Fatmawati karena terdorong keinginan memiliki anak.

Fatmawati kemudian menjadi ibu negara karena Bung Karno ditetapkan menjadi presiden pertama Indonesia.

Saat menyatakan perasaannya kepada Fatmawati, Bung Karno mengatakan:

“Dari ribuan dara dunia, kemuliaan engkau sebagai dewiku, ku puja dengan nyanyian mulia, kembang dan setinggi dupa hatiku,” ucap Bung Karno.

4. Kata kata Puitis untuk Kartini Manopo

Kartini Manopo adalah istri Bung Karno yang berikutnya. Dia bertemu dalam sebuah acara pameran lukisan. Kartini sendiri seorang pramugari cantik ketika itu. Keduanya menikah secara sirri.

Ketika mengutarakan perasaannya pada Kartini, Bung Karno berkata tegas untuk meminta kepastian.

“Aku mencintai kamu, aku ingin kau membalas cintaku. Sekarang juga minta kepastian darimu, ya atau tidak,” pinta Bung Karno.

5. Rayuan Maut untuk Ratna Sari Dewi

Setelah menikah dan untuk menunjukkan kesetiaannya pada Ratna Sari Dewi, Bung Karno berkata:

“Kalau aku mati, kuburkan aku di bawah pohon yang rindang. Aku mempunyai seorang istri yang aku cintai dengan segenap jiwaku. Namanya Ratna Sari Dewi, kalau ia meninggal kuburlah ia di dalam kuburku. aku menghendaki ia selalu bersama aku,” terang dia.

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer