Satu dari 4 Ekor Kumbang Tanduk di Cagar Margasatwa Cikepuh Sukabumi Mati Ditembak

- Redaksi

Senin, 23 Januari 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Suaka margasatwa. l Istimewa

Suaka margasatwa. l Istimewa

SUKABUMIHEADLINE.com l CIRACAP – Cagar Margasatwa Cikepuh yang terletak di Desa Pangumbahan, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mengabarkan jika salah seekor dari empat Kumbang Tanduk mati ditembak pemburu liar.

Kabar tersebut di-posting Yayasan Cikananga di akun media sosial (medsos) mereka. Padahal, pihak Cagar Margasatwa Cikepuh menyebut bahwa dalam enam pekan terakhir mereka telah belajar banyak tentang perilaku dispersal Kumbang Tanduk.

“Dalam enam pekan terakhir kami telah belajar banyak tentang perilaku dispersal mereka, seperti perilaku mencari makan dan kemampuan penerbangan yang mengesankan,” tulis Cikananga dikutip sukabumiheadline.com, Senin (23/1/2022) dinihari.

“Hanya dua minggu setelah pembebasan mereka, mereka sudah mampu terbang hampir 5 kilometer hanya dalam 10 menit, yang berarti mereka terbang 29 km/jam!,” tambahnya.

Kumbang Tanduk
Kumbang Tanduk. l Istimewa

Namun, salah seekor Kumbang Tanduk ditemukan mati dengan cara mengerikan, yakni ditembak sebanyak dua kali.

“Tetapi kenyataannya juga bahwa sayangnya kita telah kehilangan satu individu dalam 6 minggu ini dengan cara yang paling mengerikan, karena ditembak dua kali. Kami bisa dievakuasi kembali ke Cikananga tetapi kerusakannya terlalu parah dan Wreathed Hornbill Jim dengan sedih meninggal,” tulisnya lagi.

Baca Juga :  Cicurug Etalase Sukabumi, H-6 Lebaran Jalan Alternatif Masih Rusak

Meskipun mengaku patah hati atas kejadian tersebut, namun petugas Cagar Margasatwa Cikepuh bertekad untuk merawat tiga ekor Kumbang Tanduk yang terseisa.

“Tim kami patah hati tetapi pada saat yang sama bertekad untuk menjaga burung-burung yang tersisa tetap aman,” keluhnya.

“Peristiwa-peristiwa ini menunjukkan pentingnya pengawasan pasca rilis intensif terhadap satwa liar yang telah direhabilitasi. Namun, penting untuk disadari adalah juga bahwa tingkat kelangsungan hidup satwa liar yang dilepaskan tidak pernah 100 persen, jadi jika kita dapat mempertahankan 75 persen kita menuju kesuksesan,” pungkasnya.

Berita Terkait

Didominasi perempuan, ini jumlah TKI asal Sukabumi 5 tahun terakhir
Ketahui Visi, Misi dan 11 Proyek Prioritas yang keren dari Bupati/Wabup Sukabumi
Hitung luas wilayah, jumlah penduduk Kabupaten Sukabumi Utara dan calon ibu kota
Catatan kritis 100 Hari Kerja Bupati/Wabup Sukabumi, LKK beri nilai 2 dari 10
Ini 9 Program 100 Hari Bupati/Wabup Sukabumi finish 31 Mei, mana sudah terwujud?
Kilas balik 1995: 3 kecamatan di kabupaten disetujui Soeharto gabung Kota Sukabumi
Pengertian dan perbandingan besar APBD kota dan kabupaten di Jawa Barat, Sukabumi berapa?
Brigjen TNI Maulana Ridwan, jenderal bintang satu asal Sukabumi atasan Letkol Teddy

Berita Terkait

Rabu, 4 Juni 2025 - 13:00 WIB

Ketahui Visi, Misi dan 11 Proyek Prioritas yang keren dari Bupati/Wabup Sukabumi

Selasa, 3 Juni 2025 - 01:24 WIB

Hitung luas wilayah, jumlah penduduk Kabupaten Sukabumi Utara dan calon ibu kota

Senin, 2 Juni 2025 - 01:37 WIB

Catatan kritis 100 Hari Kerja Bupati/Wabup Sukabumi, LKK beri nilai 2 dari 10

Sabtu, 31 Mei 2025 - 00:01 WIB

Ini 9 Program 100 Hari Bupati/Wabup Sukabumi finish 31 Mei, mana sudah terwujud?

Jumat, 30 Mei 2025 - 01:54 WIB

Kilas balik 1995: 3 kecamatan di kabupaten disetujui Soeharto gabung Kota Sukabumi

Berita Terbaru