Satu Tewas, 2 Korban Jembatan Gantung Lapuk Penghubung Kalapanunggal-Kabandungan Sukabumi

- Redaksi

Rabu, 11 Oktober 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jembatan gantung Muara Lio sudah lapuk dan rawan ambruk. l sukabumiheadline.com

Jembatan gantung Muara Lio sudah lapuk dan rawan ambruk. l sukabumiheadline.com

sukabumiheadline.com l Aliran Sungai Citarik yang membelah Kecamatan Kalapanunggal dengan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mengalir perlahan ketika musim kemarau. Bahkan, airnya terlihat surut drastis di saat musim kemarau panjang seperti saat ini.

Namun, aliran air sungai di perbatasan Kampung Batu Gajah, Desa Walagsari, Kecamatan Kalapanunggal dengan Kampung Lio, Desa Tugubandung, Kecamatan Kabandungan tersebut, seketika berubah beringas dan mengancam keselamatan jiwa ketika musim penghujan dan terjadi bah.

Sementara di atas sungai, Jembatan Gantung Muara Lio yang terbuat dari bambu dan papan kayu yang sudah lapuk, membentang sepanjang 24 meter menyeberangi Sungai Citarik.

Jembatan tersebut terbilang vital karena setiap hari digunakan untuk menyeberangi sungai oleh sekira 100 KK warga Walagsari dan 45 KK warga Tugubandung.

Menurut tokoh warga setempat, Ade Rahmat, air sungai bisa tiba-tiba meluap dan nyari rata dengan daratan. Sedangkan, jembatan lapuk tersebut setiap hari juga digunakan oleh pengendara sepeda motor untuk menyeberang.

“Ya wajar lapuk, karena seingat Abah sih memang sudah sepuluh tahun lebih tidak diperbaiki,” kata pria 61 tahun yang biasa dipanggil Abah Ade itu kepada sukabumiheadline.com, Rabu (11/10/2023).

Abah Ade menambahkan, seingat dirinya sudah ada dua warga yang menjadi korban setelah terjatuh dari Jembatan Gantung Muara Lio ke aliran Sungai Citarik.

Baca Juga :  Aktivis Perempuan Sukabumi Dukung Permendikbud 30 yang Dinilai Kontroversial

Bahkan, dari dua korban jatuh tersebut, salah seorang di antaranya langsung meninggal dunia sebab langsung terseret arus sungai yang saat itu sedang meluap.

“Seingat Abah sudah dua orang menjadi korban. Satu orang meninggal dunia karena terbawa arus sungai yang meluap,” jelas pria yang aktif sebagai pegiat Seni dan Budaya Sunda itu.

“Jasadnya bahkan baru ditemukan setelah empat hari dilakukan pencarian karena memang arusnya deras banget waktu itu,” pungkas Abah Ade.

Diketahui, lokasi jembatan gantung lapuk tersebut berada tidak jauh dari lokasi PLTP Salak. Baca lengkap: Mengintip Dana Bagi Hasil dan Bonus Produksi PLTP Salak untuk Kabupaten Sukabumi

Berita Terkait

Kisah gadis belia asal Sukabumi ditipu bos RM sup kaki kambing, dipaksa prostitusi online
Hari Aids Sedunia 2025, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi: Perkuat kolaborasi
Rumah warga jebol, dua musibah longsor di Nagrak Sukabumi
Oknum guru di Surade Sukabumi jadi tersangka kasus asusila
Daftar 19 RW di RT Kota Sukabumi diterjang banjir dan longsor
78 honorer Sekretariat DPRD Kabupaten Sukabumi dilantik jadi PPPK Paruh Waktu
Kronologis dua gadis di bawah umur asal Sukabumi dipaksa jadi PSK
Bahaya medsos! 4 remaja Sukabumi dipaksa lakukan prostitusi anak

Berita Terkait

Minggu, 7 Desember 2025 - 01:54 WIB

Kisah gadis belia asal Sukabumi ditipu bos RM sup kaki kambing, dipaksa prostitusi online

Sabtu, 6 Desember 2025 - 22:00 WIB

Hari Aids Sedunia 2025, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi: Perkuat kolaborasi

Sabtu, 6 Desember 2025 - 04:54 WIB

Rumah warga jebol, dua musibah longsor di Nagrak Sukabumi

Sabtu, 6 Desember 2025 - 03:51 WIB

Oknum guru di Surade Sukabumi jadi tersangka kasus asusila

Sabtu, 6 Desember 2025 - 01:16 WIB

Daftar 19 RW di RT Kota Sukabumi diterjang banjir dan longsor

Berita Terbaru

Ilustrasi anak jalanan dan lansia - sukabumiheadline.com

Nasional

Anak jalanan dan lansia bakal dapat makan bergizi gratis

Minggu, 7 Des 2025 - 00:01 WIB