21.6 C
Sukabumi
Senin, Mei 6, 2024

Thrust Defender 125, Motor Matic Maxi Bikin Yamaha XMAX Ketar-ketir, Cek Harganya

sukabumiheadline.com l Thrust Defender 125, diprediksi bakal...

Ternyata Ini Penyebab Ledakan Tabung CNG di Cibadak Sukabumi, Kepsek SD Korban Tewas

sukabumiheadline.com l Peristiwa pilu meledaknya tabung gas...

Smartphone dengan Peforma Mewah, Spesifikasi Xiaomi 13T Dilengkapi Kamera Leica

sukabumiheadline.com - Xiaomi selalu menjadi incaran bagi...

Siap-siap Warga Sukabumi, 2024 Pertalite Dihapus

EkonomiSiap-siap Warga Sukabumi, 2024 Pertalite Dihapus

sukabumiheadline.com l Warga Sukabumi, Jawa Barat wajib bersiap-siap mengencangkan ikat pinggang. Pasalnya, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan akan mengganti Pertalite, produk bahan bakar mesin (BBM) RON 90, jadi BBM RON 92 mulai tahun depan.

Dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VII DPR, Nicke mengatakan pertalite yang RON-nya dinaikkan akan berganti menjadi Pertamax Green 92. Ini adalah campuran antara RON 90 (pertalite) dengan 7 persen bioetanol (E7).

“Oleh karena itu, 2024 mohon dukungan kami akan keluarkan lagi Pertamax Green 92. Sebetulnya ini pertalite kita campur dengan etanol, naik oktannya dari 90 ke 92,” ujarnya, Rabu (30/8).

Ditambahkannya, penghapusan ini juga sesuai dengan aturan yang dirilis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dengan produk BBM yang bisa dijual di Indonesia minimal RON 91, sementara pertalite masih RON 90.

“BBM subsidi kita naikkan dari RON 90 ke RON 92, karena aturan KLHK oktan number yang boleh dijual di Indonesia minimum 91,” kata Nicke.

Selain itu, Pertamina juga akan merilis Pertamax Green 95 pada tahun depan. Ini adalah campuran antara pertamax dengan 8 persen etanol.

Nicke menekankan dengan peluncuran dua produk baru ini, maka mulai tahun depan produk BBM Pertamina hanya tinggal tiga jenis. Satu lagi yakni Pertamax Turbo.

Hal ini dinilai sangat bagus karena sejalan dengan komitmen Pertamina membantu pemerintah menurunkan emisi karbon dan subsidi energi.

“Jadi ini sudah sangat pas, satu, aspek lingkungan bisa turunkan karbon emisi. Kedua, mandatory bioetanol bisa kita penuhi. Ketiga, kita menurunkan impor gasoline,” pungkas Nicke.

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer