Sumber Daya Melimpah, Wanita Sukabumi Ini Ubah Gedebog Pisang Jadi Keripik Kriuk dan Lezat

- Redaksi

Rabu, 5 Juli 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Putri Ela Sari. l sukabumiheadline.com

Putri Ela Sari. l sukabumiheadline.com

sukabumiheadline.com l PALABUHANRATU – Berawal dari coba coba bikin cemilan, Putri Ela Sari warga Desa Cikadu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat berhasil mengubah kulit batang pisang atau gedebog menjadi kreasi kuliner kriuk dan lezat.

Meskipun bukan yang pertama, namun upaya Putri ini tergolong terobosan untuk di wilayah Sukabumi, mengingat pohon pisang sangat mudah ditemukan, namun di sisi lain sebagian besar masyarakat masih menganggap pohon pisang sebagai sampah yang tak berguna.

Gedebog yang terdiri dari beberapa lapis kulit pohon pisang, memiliki banyak serat di dalamnya. Putri kemudian mengubahnya menjadi produk kuliner yang bisa dinikmati dalam varian rasa original, balado dan keju.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tentu saja, seperti diceritakan oleh Putri, keripik gedebog pisang olahannya bisa dikonsumsi setelah melalui sejumlah proses. Namun demikian, kata dia, proses pembuatan keripiknya terbilang singkat serta tidak membutuhkan banyak bahan tambahan.

Diketahui, wanita Sukabumi berusia 23 tahun ini merupakan sebagai salah seorang palaku UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) di Desa Cikadu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Baca Juga :  Bukan di Sukabumi, Ibu Soed ciptakan lagu Tanah Airku saat ditugaskan Bung Karno ke luar negeri

Menurut Putri, keripik gedebog pisang yang dibuatnya sudah lama diproduksi, namun karena adanya pandemi Covid-19 dan keterbatasan biaya, ia baru bisa kembali mengolah cemilan tersebut sejak satu bulan ke belakang.

Dijelaskan Putri Ela Sari, keripik gedebog pisang tersebut berasal dari dalaman kulit pohon pisang, pada bagian putihnya atau biasa disebut pelepah.

“Produksi sudah satu bulan lalu. Dulu pernah bikin pas pameran hari jadi Kabupaten Sukabumi sekarang baru nyoba lagi. Kebetulan kemarin ada pesanan, jadi sekalian bikin,” ujarnya kepada sukabumiheadline.com.

Screenshot 2023 07 01 01 13 59 01 726cd6915a5bbed5e00093b2e2a7609b
Keripik dari gedebog pisang. l sukabumiheadline.com

Lebih jauh, Putri menjelaskan bahwa inspirasi awal dirinya membuat keripik gedebog pisang, adalah saat Kepala Desa Cikadu ketika itu, Neng Elva Yulianti, hendak memasak jantung pisang.

“Lalu nyari ke kebun. Tiba tiba terpikirkan membuat cemilan dari batang pisang. Berbekal sedikit pengalaman kemudian mengajak ibu ibu pelaku UMKM mengolahnya jadi keripik,” ungkap Putri.

Alhasil, batang pisang bagian dalamnya setelah melalui proses di iris- iris tipis. Selanjutnya, irisan gedebog pisang tersebut direndam air selama sehari semalam dengan campuran kapur sirih yang telah dicampur bumbu masak. Setelah ditiriskan, kemudian digoreng hingga matang.

Baca Juga :  Wanita Sukabumi, ini 5 outfit monokrom simpel, stylish dan wudhu-friendly

Baca Juga: Jadi Miliarder dari Jual Foto Selfie, Akhirnya Ghozali Everyday Dicolek DJP

“Rasanya kriuk, gurih, renyah, gak ada rasa pahit atau kesat, soalnya sebelum di goreng, di rendam pakai air kapur selama sehari semalam, lalu dicuci bersih, jadi rasa kesat dan pahit hilang,” jelasnya.

“Kemarin untuk penjualan kita kirim ke Bogor dan Sukabumi karena ada pesanan. Ini pembuatan dan pemasaran masih terbatas, makanya belum bisa banyak produksi,” sambungnya.

Putri Ela Sari menerangkan saat ini kemasan dari keripik gedebog pisang buatannya masih sangat sederhana. Karenanya, satu paket kemasan dihargai hanya Rp5 ribu dengan area pemasaran di wilayah Kabupaten Sukabumi.

Putri mengharapkan jika nanti ia memproduksi dalam jumlah banyak, kreasinya itu bisa diterima dan digemari masyarakat.

“Mudah mudahan ke depan lebih ramai lagi peminatnya. Sekarang memang masih keterbatasan biaya untuk produksi, masih sederhana, kalau misalnya nanti ada biaya lagi mungkin kita akan beli pengering. Kalau ada alat pengering, minyaknya bisa benar benar kering, jadi pengemasannya bisa lebih rapih,” terangnya.

“Saat ini kita mengolah tidak banyak. Kalau ada pesanan, baru bisa produksi banyak. Pengemasannya ini bisa lihat masih sederhana lah,” ucapnya.

Berita Terkait

Satu di Sukabumi! Satgas ESDM, Danantara & Setkab finalisasi kajian 18 proyek hilirisasi
Menteri UMKM sayangkan pedagang lokal lebih pilih jual barang China
Alasan resign dan 15 ide bisnis buat yang bosan jadi karyawan + 4 tips sukses
Dony Oskaria: KRL nyambung hingga Sukabumi
11 ide bisnis untuk ibu rumah tangga yang cuan, dari warung pagi hingga voice over
Dibuka pendaftaran PPPK BGN 2025 Tahap 2, cek syarat daftar online di sini
Syarat dan daftar mitra BGN untuk Program MBG di sini, warga Sukabumi minat?
Perlindungan Merek penting bagi UMKM Sukabumi agar tidak dibajak, cara dan daftar di sini

Berita Terkait

Jumat, 12 Desember 2025 - 20:37 WIB

Satu di Sukabumi! Satgas ESDM, Danantara & Setkab finalisasi kajian 18 proyek hilirisasi

Rabu, 10 Desember 2025 - 04:00 WIB

Menteri UMKM sayangkan pedagang lokal lebih pilih jual barang China

Rabu, 10 Desember 2025 - 01:20 WIB

Alasan resign dan 15 ide bisnis buat yang bosan jadi karyawan + 4 tips sukses

Selasa, 9 Desember 2025 - 15:10 WIB

Dony Oskaria: KRL nyambung hingga Sukabumi

Selasa, 9 Desember 2025 - 04:00 WIB

11 ide bisnis untuk ibu rumah tangga yang cuan, dari warung pagi hingga voice over

Berita Terbaru

Tiga perempuan Sunda di perkebunan teh - sukabumiheadline.com

Kultur

5 fakta dan keunikan suku Sunda

Minggu, 14 Des 2025 - 00:53 WIB

Elang Jawa - Kemenhut RI

Nasional

Wamenhut lepas liar Elang Jawa dilengkapi GPS di Sukabumi

Sabtu, 13 Des 2025 - 19:24 WIB