Survey Penanganan Covid-19 LSI, Demokrat: Presiden Salah Identifikasi Masalah

- Redaksi

Kamis, 22 Juli 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PPKM Darurat di Jalan Ahmad Yani Kota Sukabumi. | Foto: Dokpim Kota Sukabumi

PPKM Darurat di Jalan Ahmad Yani Kota Sukabumi. | Foto: Dokpim Kota Sukabumi

SUKABUMIHEADLINE.com l Hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) terbaru tentang rendahnya angka kepuasan kinerja Jokowi menangani pandemi Covid-19.

Dalam hasil sigi yang dilakukan kajian LSI terbaru menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan publik kepada Presiden Joko Widodo dalam penanganan pandemi Covid-19 hanya 43 persen. Angka tersebut diketahui paling rendah selama pandemi Covid-19 berlangsung.

“Tingkat kepercayaan pada Presiden untuk menangani wabah selama empat bulan terakhir turun dari 56,5 persen menjadi 43 persen,” kata Djayadi dalam rilis survei, Minggu, 18 Juli 2021.

Sementara itu, Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani, menilai hal itu terjadi karena presiden salah mendelegasikan menteri yang tangani covid-19.

Penunjukan Menko bidang Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Panjaitan dan Menko bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebagai koordinator PPKM Darurat disebut Kamhar sebagai kesalahan mengidentifikasi masalah.

“Padahal isu Covid-19 adalah isu kesehatan yang berada di bawah koordinasi Menko PMK Pak Muhadjir Effendy,” kata Kamhar, Selasa, 20 Juli 2021, seperti dikutip dari republika.co.id.

Ditambahkan Kamhar, pendelegasian tersebut menunjukan pemerintah menempatkan isu kesehatan menjadi subordinasi isu ekonomi. Padahal, masalah ekonomi yang terjadi hanyalah akibat dari masalah kesehatan.

Baca Juga :  Polemik Covid-19 Pemain Persebaya, PT LIB Sebut Positif tapi PCR Mandiri Negatif

“Pemerintah gagal mengidentifikasi mana asap mana api sehingga kebijakan-kebijakan yang dirumuskan pun menjadi bias, tak efektif,” ujarnya.

Lebih kauh, Kamhar memandang pemerintah terlalu ‘economic minded‘ menyikapi Covid-19. Akibat gagal fokus tersebut membuat ekonomi dan kesehatan sama-sama terpukul

“Kekecewaan ini yang terekam sebagai ekspresi publik melalui survei LSI,” ucapnya.

Berita Terkait

Kader senior Partai Golkar Kabupaten Sukabumi: Gaduh dan tidak kondusif, saya prihatin
Nasib Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi setelah Surat Instruksi DPP terbit hari ini
Polemik dana Wakaf Abadi Kota Sukabumi mereda, PDIP: Karena sarat muatan politik
Biodata dan profil Ono Surono: Politikus PDIP, teman yang kini berseberangan dengan KDM
Pencopotan Marwan Hamami dari Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi bisa batal
Soal boikot Paripurna DPRD, Dewek: Asep Japar Bupati Sukabumi terlemah sepanjang sejarah
Diultimatum 25 PK Golkar se-Kabupaten Sukabumi, ini jawaban tegas DPD Jabar
25 PK Golkar se-Kabupaten Sukabumi ultimatum DPD Jabar: Jangan mentang-mentang!

Berita Terkait

Jumat, 16 Mei 2025 - 08:32 WIB

Kader senior Partai Golkar Kabupaten Sukabumi: Gaduh dan tidak kondusif, saya prihatin

Kamis, 15 Mei 2025 - 21:11 WIB

Nasib Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi setelah Surat Instruksi DPP terbit hari ini

Senin, 12 Mei 2025 - 00:01 WIB

Polemik dana Wakaf Abadi Kota Sukabumi mereda, PDIP: Karena sarat muatan politik

Sabtu, 10 Mei 2025 - 21:18 WIB

Biodata dan profil Ono Surono: Politikus PDIP, teman yang kini berseberangan dengan KDM

Sabtu, 10 Mei 2025 - 01:34 WIB

Pencopotan Marwan Hamami dari Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi bisa batal

Berita Terbaru

Ilustrasi hijab Muslimah - Pinterest

Ekonomi

Gubernur BI: Indonesia masih impor hijab dari China

Jumat, 16 Mei 2025 - 15:22 WIB