Termasuk Cikakak Sukabumi, 90% Potensi Panas Bumi RI Belum Digarap, Mau Diekspor?

- Redaksi

Kamis, 21 September 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PLTP Gunung Salak. l Star Energy Geotermal Salak

PLTP Gunung Salak. l Star Energy Geotermal Salak

sukabumiheadline.com l Indonesia memiliki potensi energi panas bumi atau geothermal sebesar 23 gigawatt (GW). Namun yang saat ini terpakai baru 2,3 GW atau sekira 10 persen dari potensi yang ada.

Hal itu diungkapkan Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Yudo Dwinanda Priadi, di sela acara The 9th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (20/9/2023).

“Kita itu potensinya 23 gigawatt kan, yang baru dipakai kira-kira 2,3 gigawatt. Jadi baru 10%,” kata Priadi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, sejauh ini baru tenaga panas bumi di Gunung Salak yang dimanfaatkan. Sementara, di Kecamatan Cikakak potensi yang sama baru rencana akan digarap pemerintah.

Seperti diketahui, Gunung Salak yang berada di perbatasan Sukabumi dengan Kabupaten Bogor merupakan salah satu gunung berapi yang terletak di Jawa Barat, terdapat proyek geothermal yang sedang berjalan di wilayah tersebut.

Baca Juga :  Kabandungan Sukabumi masih lumbung kemiskinan, BREN: Proyek panas bumi Salak Binary melebihi ekspektasi
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi di Gunung Salak. l Star Energy
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi di Gunung Salak. l Star Energy

Proyek ini bertujuan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang terbarukan dan ramah lingkungan, yaitu panas bumi, untuk menghasilkan energi listrik. Proyek geothermal di Gunung Salak merupakan salah satu proyek energi terbarukan terbesar di Indonesia.

Dikelola oleh PT Pertamina Geothermal Energy dan Star Energy Geotermal Salam Ltd. (SEGS) proyek ini berfokus pada pengembangan potensi panas bumi yang ada di wilayah Gunung Salak. Salah satu alasan utama memilih Gunung Salak sebagai lokasi proyek geothermal adalah potensi panas bumi yang melimpah di daerah tersebut.

Gunung Salak memiliki aktivitas vulkanik yang tinggi, menghasilkan suhu dan tekanan yang memadai untuk menghasilkan energi panas bumi.

Potensi Panas Bumi di Cikakak Sukabumi

Untuk mencapai target pengembangan tersebut, Kementerian ESDM mencanangkan quick wins program eksplorasi panas bumi oleh Pemerintah (government drilling).

Hal ini adalah upaya menurunkan risiko hulu sehingga diharapkan dapat meningkatkan keekonomian proyek PLTP dan menambah daya tarik investasi di sektor energi baru dan terbarukan dengan harga yang semakin kompetitif.

Baca Juga :  5 fakta Kecamatan Kabandungan, daerah kaya yang jadi lumbung kemiskinan di Sukabumi

Baca Juga: Eksplorasi Panas Bumi di Cisolok-Cisukarame Sukabumi Disoal

Konfirmasi cadangan melalui penambahan data survei geosains hingga pengeboran eksplorasi pada prospek Cisolok-Cisukarame di Desa Sirna Rasa, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, menjadi momentum dan lokasi pertama pelaksanaan program pengeboran panas bumi oleh Pemerintah.

Untuk informasi, potensi panas bumi di Cikakak terletak di kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Halimun Salak.

90% Potensi Panas Bumi untuk Ekspor?

Terkait potensi energi panas bumi Indonesia bakal diekspor, Yudo Dwinanda Priadi menyebut pemerintah masih mengutamakan kebutuhan dalam negeri.

“Lalu apakah bisa diekspor? Nanti kita lihat. Yang jelas pemerintah selalu mengutamakan kepentingan dalam negeri duku baru kita bisa ekspor. Jadi geothermal kita masih fokuskan dari 2,3 gigawatt naik ke 23 gigawatt,” jelasnya.

Sebagai informasi, pemerintah berkomitmen untuk mencapai target 23% energi baru dan terbarukan (EBT) pada bauran energi di tahun 2025. Hal tersebut didukung dengan potensi Indonesia sebagai salah satu negara dengan panas bumi terbesar di dunia yang memiliki potensi suplai energi lebih dari 23,9 GW.

Berita Terkait

Penghubung Sukabumi senilai Rp7,7 triliun jadi jalan tol pertama diresmikan Prabowo 2026
Mau gaji Rp55 juta per bulan? Jepang butuh 40 ribu naker asal RI
Uang pensiun Jokowi Rp30,2 juta per bulan, tagihan listrik dan kesehatan ditanggung
KRL Bogor mau lanjut ke Sukabumi? Ini komentar Kemenhub terbaru
Profil Tasya Farasya, beauty influencer berdarah Sukabumi dan kehidupan pribadi
Resensi buku-buku karya motivator bisnis asal Sukabumi dan profil Dewa Eka Prayoga
Sukabumi ke berapa? Adu besar UMK 2025 se-Jawa Barat
Rencana jalur KRL Commuter Line hingga ke Sukabumi, ini penjelasan KAI

Berita Terkait

Senin, 6 Oktober 2025 - 14:15 WIB

Penghubung Sukabumi senilai Rp7,7 triliun jadi jalan tol pertama diresmikan Prabowo 2026

Minggu, 5 Oktober 2025 - 17:20 WIB

Mau gaji Rp55 juta per bulan? Jepang butuh 40 ribu naker asal RI

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 19:04 WIB

Uang pensiun Jokowi Rp30,2 juta per bulan, tagihan listrik dan kesehatan ditanggung

Jumat, 3 Oktober 2025 - 16:53 WIB

KRL Bogor mau lanjut ke Sukabumi? Ini komentar Kemenhub terbaru

Rabu, 1 Oktober 2025 - 19:23 WIB

Profil Tasya Farasya, beauty influencer berdarah Sukabumi dan kehidupan pribadi

Berita Terbaru

Hikmah

Keselamatan dan kesehatan kerja menurut Islam

Rabu, 8 Okt 2025 - 02:30 WIB

SDN Suradita Kabupaten Sukabumi - sukabumiheadline.com

Headline

Ribuan ruang kelas SD di Kabupaten Sukabumi rusak

Rabu, 8 Okt 2025 - 01:19 WIB