sukabumiheadline.com l Sianida adalah senyawa kimia yang sangat beracun bagi manusia dan banyak hewan jika dikonsumsi dalam jumlah yang banyak.
Bicara tentang sianida, warga Sukabumi, Jawa Barat tentunya langsung ingat kasus Jessica Kumala Wongso dan Wayan Mirna Salihin yang sempat menggegerkan Tanah Air.
Namun jangan abaikan, ternyata ada 5 makanan yang biasa dikonsumsi warga Sukabumi juga mengandung sianida dalam bentuk senyawa yang dikenal sebagai glikosida sianogenik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Untuk informasi, glikosida sianogenik ini adalah senyawa yang mengandung gugus sianida dan dapat dilepaskan sebagai sianida hydrogen (HCN) ketika tanaman ini dihancurkan atau diolah.
Berikut adalah ulasan mengenai 5 makanan yang biasa dikonsumsi oleh manusia mengandung glikosida sianogenik atau sianida. Berikut ulasannya dirangkum sukabumiheadline.com dari berbagai sumber:
1. Singkong
Singkong mengandung glikosida sianogenik, seperti linamarin dan lotaustralin, yang dapat menghasilkan sianida jika tidak diolah dengan benar.
Oleh karena itu, singkong harus dimasak dengan benar sebelum dikonsumsi untuk menghilangkan sebagian besar sianidanya.
2. Almond Bitter atau Almond Pahit
Bitter almond mengandung amigdalin, sebuah glikosida sianogenik.
Ini adalah alasan mengapa almond pahit tidak boleh dikonsumsi mentah dan harus diolah atau dikeringkan dengan benar untuk menghilangkan sianidanya.
3. Dedalu atau Cherry
Beberapa varietas ceri mengandung glikosida sianogenik seperti prunasin.
Jika biji ceri atau daunnya dikunyah, mereka dapat melepaskan sianida, sehingga sebaiknya tidak dikonsumsi.
4. Aprikot
Biji aprikot mengandung amigdalin, yang dapat menghasilkan sianida jika dikonsumsi dalam jumlah yang cukup besar.
Oleh karena itu, biji aprikot sebaiknya tidak dimakan.
5. Pisang Raja Bulu
Pisang jenis ini mengandung senyawa sianogenik, dan beberapa bagian tanaman, seperti batangnya, mengandung glikosida sianogenik.
Dalam banyak kasus, bahaya dari sianida dalam tanaman dapat dihindari dengan memproses atau memasak tanaman tersebut dengan benar.
Namun, sangat penting untuk memahami dan mengikuti petunjuk pengolahan yang aman, terutama jika Anda berurusan dengan tanaman-tanaman ini.
Selalu konsultasikan dengan ahli botani atau pakar pertanian yang kompeten jika Anda memiliki pertanyaan atau ketidakpastian tentang tanaman tertentu.
Untuk mengingatkan, pada tanggal 6 Januari 2016, Wayan Mirna Salihin (27), meninggal dunia setelah meminum es kopi Vietnam di Olivier Cafe, Grand Indonesia, Jakarta Pusat.
Saat kejadian, Mirna diketahui sedang berkumpul bersama kedua temannya, Hani dan Jessica Kumala Wongso.
Menurut hasil autopsi pihak kepolisian, ditemukan pendarahan pada lambung Mirna disebabkan adanya zat yang bersifat korosif masuk dan merusak mukosa lambung.
Belakangan diketahui, zat korosif tersebut berasal dari asam sianida. Sianida juga ditemukan oleh Puslabfor Polri di sampel kopi yang diminum oleh Mirna. Berdasarkan hasil olah TKP dan pemeriksaan saksi, polisi menetapkan Jessica Kumala Wongso sebagai tersangka.
Jessica dijerat dengan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.