5 fakta Konghucu dan jumlah pemeluknya di Sukabumi

- Redaksi

Minggu, 14 Desember 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi pemeluk Konghucu - sukabumiheadline.com

Ilustrasi pemeluk Konghucu - sukabumiheadline.com

sukabumiheadline.com – Khonghucu adalah agama yang ada dengan mengambil nama Sang Nabi Khongcu (Kongzi/Kong Fuzi). (bahasa Inggris: Confusius) memiliki nama lahir Kong Qiu adalah seorang guru atau cendekiawan yang terkenal dan juga filsuf sosial, sekaligus pendirian agama Konghucu asal Tiongkok.

Kong Hu Cu lahir pada 28 September 551 SM di Qufu, Dinasti Zhou, dan meninggal dunia pada 479 SM (usia 71–72).

Filsafahnya mementingkan moralitas pribadi dan pemerintahan, dan menjadi populer karena asasnya yang kuat pada sifat-sifat tradisonal Tionghoa. Oleh para pemeluk agama Konghucu, ia diakui sebagai utusan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pengaruh Konghucu dalam sejarah Tiongkok

Pengaruh Kong Hu Cu terhadap sejarah Tiongkok sangat besar. Ajarannya telah menyebar ke Jepang, Korea dan Vietnam, khususnya melalui agama Konghucu, doktrin yang dikembangkan murid-muridnya.

Ajarannya bahkan mencapai Dunia Barat sebagai Neo-Konfusianisme dan kemudian sebagai Konfusianisme Baru. Dari masa dinasti kuno hingga masa kini, ajaran Konghucu telah melekat ke dalam tatanan sosial dan gaya hidup rakyat Tiongkok.

Buku Analek adalah sebuah karya singkat yang berisi diskusi dan pembicaraannya dengan murid-muridnya. Karyanya tersebut disusun setelah ia wafat yang berisi inti-inti ajarannya.

Awalnya agama ini bernama Rujiao yang berarti ‘yang diperlukan orang’. Maka Rujiao adalah ajaran untuk menjadikan manusia berperilaku berbakti dan lembut budi pekertinya, yang mengutamakan perbuatan baik, selaras dan berkebajikan.

Rujiao sudah ada jauh sebelum Sang Nabi Kongzi lahir. Dimulai dengan sejarah Nabi-Nabi suci Fu Xi (2952 – 2836 SM), Shen Nong (2838 – 2698 SM), Huang-di (2698 – 2596 SM), Tang Yao (2357 – 2255 SM), Yu Shun (2255 – 2205 SM), Da-yu (2205 – 2197 SM), Shang Tang (1766 – 1122 SM), tiga Nabi Wen Wang, Wu Wang, dan Zhou-gong pada Era Dinasti Zhou (1122 – 255 SM), sampai Nabi Agung Kongzi (551 – 479 SM) dan Mengzi (371 – 289 SM).

Para nabi inilah peletak Rujiao. Sedangkan Nabi Kongzi (Konghucu) adalah penerus, pembaharu dan penyempurna. Oleh sebab itulah maka Rujiao disebut juga Kongjiao.

Mengingat sejak zaman Sam Kok (San-guo Shidai) yang berlangsung sekira abad ke-3 Masehi, Agama Khonghucu telah menjadi salah satu di antara Tiga Agama Besar di China waktu itu. Sehingga, sejak zaman dinasti Han, atau 136 sebelum Masehi, dijadikan Agama Negara.

Baca Juga: Termasuk Revisi AlQuran, Daftar Kebijakan Aneh Presiden China, Xi Jinping

1. Konghucu di Indonesia

Ilustrasi pemeluk Konghucu sedang melakukan ritual keagamaan - sukabumiheadline.com
Ilustrasi pemeluk Konghucu sedang melakukan ritual keagamaan – sukabumiheadline.com

Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (disingkat MATAKIN) adalah sebuah organisasi yang mengatur perkembangan agama Khonghucu di Indonesia. Organisasi ini didirikan pada tahun 1923 Khong Kauw Tjong Hui setelah melalui proses yang panjang sejak akhir abad ke-19.

Keberadaan umat beragama Khonghucu beserta lembaga-lembaga keagamaannya di Nusantara atau Indonesia ini sudah ada sejak berabad-abad yang lalu, bersamaan dengan kedatangan perantau atau pedagang-pedagang Tionghoa ke tanah air kita ini.

Kehadiran Khonghucu di Indonesia telah berlangsung berabad-abad lamanya, Kelenteng Ban Hing Kiong (Wanxing Gong) di Manado didirikan pada 1819. Di Surabaya didirikan tempat ibadah Agama Khonghucu yang disebut mula-mula: Boen Tjhiang Soe (Wenchang Ci), kemudian dipugar kembali dan disebut sebagai Boen Bio (Wenmiao) pada 1906.

Sampai dengan sekarang Boen Bio yang terletak di Jalan Kapasan 131, Surabaya masih terpelihara dengan baik di bawah asuhan Majelis Agama Khonghucu (MAKIN) “Boen Bio” Surabaya.

Di Solo didirikan Khong Kauw Hwee (Kongjiao Hui sebagai Lembaga Agama Khonghucu pada 1918. Pada 1923 telah diadakan Kongres pertama Khong Kauw Tjong Hwee (Kongjao Zonghui Lembaga Pusat Agama Khonghucu) di Yogyakarta dengan kesepakatan memilih kota Bandung sebagai Pusat.

Baca Juga :  Apakah Hari Besar Konghucu? Warga Sukabumi Wajib Tahu 5 Hal tentang Cap Go Meh

Pada 25 September 1924 di Bandung diadakan Kongres ke dua yang antara lain membahas tentang Tata Agama Khonghucu agar supaya seragam di seluruh kepulauan Nusantara.

Baca Juga: Leluhur Adrian Zecha, Karena Sim Keng Koen Perayaan Cap Go Meh di Sukabumi Dimundurkan

2. Pemeluk Konghucu di Sukabumi

Ilustrasi pemeluk Konghucu sedang beribadah - sukabumiheadline.com
Ilustrasi pemeluk Konghucu sedang beribadah – sukabumiheadline.com

Mengutip data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 2024, Kabupaten Sukabumi pada 2023, berikut adalah jumlah penduduk menurut agama yang dipeluknya: Perbandingan jumlah pemeluk muslim dan non-muslim di Kabupaten Sukabumi per kecamatan

Sedangkan di Kota Sukabumi, berikut rincian pemeluk agama: Sebaran pemeluk agama dan jumlah tempat ibadah di Kota Sukabumi per kecamatan

Pada 2024, Kabupaten Sukabumi yang menjadi rumah bagi 2.812.768 jiwa Muslim dari total jumlah penduduk sebanyak 2.828.024 jiwa, atau lebih dari 94 persen. Sedangkan sisanya, 15.256 jiwa adalah non-Muslim. Jumlah tersebut tersebar di 47 kecamatan dan 386 desa dan kelurahan. Baca selengkapnya: 10 kecamatan terbanyak dan sedikit dihuni penduduk non-Muslim di Kabupaten Sukabumi

Pemeluk Konghucu asal Sukabumi, Jawa Barat, yang kemudian memeluk Islam, adalah Muhammad Syafii Antonio, seorang pakar ekonomi syariah Indonesia.

Syafii Antonio lahir pada Jumat, 12 Mei 1967 di Sukabumi, dengan nama Tionghoa Nio Cwan Chung dari ayah bernama Nio Sem Nyau.

Nio Cwan Chung dibesarkan dalam keluarga yang menganut agama Konghucu. Diketahui, sang ayah bukanlah orang sembarangan, ia adalah pendeta agama Konghucu. Baca selengkapnya: Kisah mualaf Nio Cwan Chung asal Sukabumi, kini Komisaris Independen Bank BUMN

Selain itu, Wakil Bupati Sukabumi Andreas, juga seorang mualaf. Sebelumnya, ia merupakan pemeluk Konghucu. Baca selengkapnya: Profil, agama dan biodata Andreas, pengusaha jadi Wakil Bupati Sukabumi

3. Lembaga-lembaga agama Khonghucu di Indonesia

  • 1883: Boen Tjhiang Soe (Wenchang Ci), dan kemudian menjadi Boen Bio (Wenmiao) Jl. Kapasan No. 131 Surabaya. Dewasa ini sebagai tempat ibadah umat Agama Khonghucu Indonesia. Dibina oleh MAKIN – Majelis Agama Khonghucu Indonesia Surabaya.
  • 1886: diterbitkan kitab Hikayat Khonghucu, disusun oleh Lie Kim Hok (Li Jinfu).
  • 1900: terjemahan Kitab Thay Hak (Daxue, Ajaran Besar) disusun oleh Kwik Hong Hie dan Tjioe Tik Hing, dan Tiong Yong (Zhongyong, Tengah Sempurna) disusun oleh Tan Ging Tiong.
  • 1897: SoeSie (Sishu, Empat Kitab) terjemahan Toean Njio Tjoen Ean dicetak di Ambon.
  • 23 April 1900: 20 pemimpin dan aktivis masyarakat Tionghoa mendirikan lembaga sosial kemasyarakatan Khonghucu yang disebut Tiong Hoa Hwee Koan (Zhonghua Huiguan) yang bermaksud memurnikan Agama dan menghapuskan sinkretisme.
  • 1918: Diresmikan Khong Kauw Hwee (Kongjiao Hui) di kota Surakarta, menyusul pula kota-kota lainnya.
  • 1920: Kongjiao Hui Surabaya menerbitkan majalah Djiep Tek Tjie Boen (Ru De Zhi Men).
  • 1923: Mulai dilakukan musyawarah untuk membentuk badan pusat yang dinamakan Khong Kauw Tjong Hwee (Kong Jiao Zong Hui) di Yogyakarta. Bandung dipilih sebagai kedudukan pusat organisasi dan Poei Kok Gwan terpilih sebagai ketua umum.
  • 23 September 1924: diadakan Kongres di Bandung, membahas lebih lanjut penyeragaman tata ibadah di seluruh Tanah Air.
  • 23 November 1938: Diadakan konferensi di Surakarta dan kedudukan pusat dialihkan ke kota Surakarta, dengan ketua umum Tio Tjien Ik, sekretaris Auw Ing Kiong dan diterbitkan majalah bulanan Bok Tok Gwat Po (Mu Duo Yue Bao).
  • 23 Agustus 1939: diadakan perayaan Tahun Baru Imlek bersama di Surakarta.
  • 23 April 1940: diadakan konferensi KongJiao Zonghui di Surabaya yang hasil antara lain:
    • 1941: Diselenggarakan Konferensi di Cirebon. Semua sekolah Khong Kauw Hwee diberi pelajaran agama Khonghucu. Upacara pernikahan dan kematian supaya diselidiki dan disesuaikan dengan keadaan zaman, tapi tetap berpatokan pada nilai-nilai Ru Jiao.
    • 1942: Imbas perang dunia II dan masuknya bala tentara Jepang ke Indonesia, Khong Kauw Tjong Hwee yang dianggap anti-Jepang dibekukan.
    • 1942-1945: Pada masa itu, Litang (tempat ibadah umat Khonghucu) banyak menampung pengungsi tanpa memandang ras. Hal ini sesuai dengan prinsip “Di Empat Penjuru Samudera Semua Umat Bersaudara” ( Si Hai Zhi Nei, Jie Xiong Di Ye). Lun Yu 12:5.
    • Masa Kemerdekaan: Pada awal-awal kemerdekaan NKRI, kegiatan Khong Kauw Hwee lebih banyak bersifat lokal.
    • Desember 1953: Diselenggarakan konferensi tokoh-tokoh agama Khonghucu untuk persiapan membangun kembali Khong Kauw Tjong Hwee.
    • 23 Agustus 1955: Dibentuk PKCHI (Perserikatan Khung Chiao Hui Indonesia/Perserikatan Kong Jiao Hui Indonesia) sebagai penjelmaan kembali Khong Kauw Tjong Hwee dengan kedudukan pusat di Solo dengan Ketua umum: Dr. Kwik Tjie Tiok. Sekretaris: Oei Kok Dhan.
Baca Juga :  Apakah Hari Besar Konghucu? Warga Sukabumi Wajib Tahu 5 Hal tentang Cap Go Meh

Di dalam Anggaran Dasar MATAKIN Bab XIII pasal 21.2 dengan tegas disebutkan bahwa,” MATAKIN bersifat independen, dan tidak berafiliasi dengan/ atau kepada organisasi sosial-politik manapun, baik di dalam dan di luar negeri”.

Baca Juga: Apakah Hari Besar Konghucu? Warga Sukabumi Wajib Tahu 5 Hal tentang Cap Go Meh

5. Tahun Baru Imlek

Generasi muda pemeluk Konghucu sedang melakukan ritual keagamaan - sukabumiheadline.com
Generasi muda pemeluk Konghucu sedang melakukan ritual keagamaan – sukabumiheadline.com

Imlek adalah religi dan tradisi Konfucian (Rujiao/Kongjiao). Di Tiongkok terdapat dua jenis kalender: kalender tradisional yang biasa disebut agricultural calendar” (nónglì) dan kalender Gregorian yang biasa disebut kalender umum (gōnglì), atau kalender Barat.

Nama lain dari kalender Tionghoa adalah kalender “Yin” (yīnlì), yang dihitung atas dasar perhitungan bulan. Sedangkan kalender Gregorian disebut kalender “Yang” (yánglì) yang dikaitkan pada perhitungan matahari. Kalender Tionghoa disebut kalender lama (jìulì) sedangkan kalender Gregorian disebut kalender baru (xīnlì). Kalender Imlek (Yinli) adalah kalender yang dihitung mulai dari tahun lahirnya Nabi Kongzi tahun 551 SM.

Jadi misalnya tahun 2007 ini berarti tahun 551+2007= 2558 Imlek. Karena awal tahunnya dimulai dari awal kelahiran Sang Nabi, maka kalender Imlek juga disebut Khongcu-lek.
Kalender Imlek pertama kali diciptakan oleh Huang Di, seorang Nabi/Raja agung dalam agama Rujiao/Khonghucu.

Lalu kalender ini diteruskan oleh Xia Yu atau Da Yu seorang raja suci/nabi dalam agama Khonghucu pada Dinasti Xia (2205-1766SM). Dengan jatuhnya dinasti Xia dan diganti oleh Dinasti Shang (1766-1122 SM), maka system kalendernya juga berganti.

Baca Juga: Ngaku Adik Dajal dan Pernah Pesta dengan 25 Nabi, 5 Fakta Pelajar Sukabumi Hina Muhammad SAW

Tahun barunya dimulai tahun 1 dan bulannya maju 1 bulan sehingga kalau kalender yang dipakai Dinasti Xia tahun baru jatuh pada awal musim semi, maka pada Dinasti Shang tahun barunya jatuh pada akhir musim dingin. Dinasti Shang lalu diganti oleh Dinasti Zhou (1122-255 SM), dan bergantilah system penanggalannya juga.

Tahun barunya jatuh pada saat matahari berada di garis 23,5 derajat Lintang Selatan yaitu tanggal 22 Desember saat puncak musim dingin. Dinasti Zhou lalu diganti Dinasti Qin (255-202SM) yang singkat itu. Berganti pula sistemnya. Begitu pula ketika Dinasti Qin diganti oleh Dinasti Han (202SM-206M).

Pada zaman Dinasti Han, Kaisar Han Wu Di yang memerintah pada tahun 140-86 SM lalu mengganti sistem kalendarnya dan mengikuti anjuran Nabi Kongzi untuk memakai system Dinasti Xia.

Dan sebagai penghormatan atas Nabi Kongzi, maka tahun kelahiran Nabi Kongzi 551 SM ditetapkan sebagai tahun ke-1. Dengan demikian penanggalan Imlek adalah perayaan umat Khonghucu.


Dilarang republikasi artikel kategori Headline dan Rubrik Headline tanpa seizin Redaksi sukabumiheadline.com

Berita Terkait

Shalat sunnah Isyraq pahalanya setara haji dan umrah sempurna, penjelasan waktu dan tata cara
Bukan azab, 4 alasan Allah SWT turunkan bencana alam kepada manusia
Hari ini 80 tahun silam: Pertempuran sengit di Bojongkokosan Sukabumi
Mengapa Allah SWT memberiku tiga anak perempuan semua?
Hukum memakai parfum dalam Islam bagi wanita: Haram, tapi…
Ada pesan Tuhan di balik rambut beruban menurut Islam
5 penemuan di Sukabumi, dari koin kuno hingga bunker dan guci berisi emas
Fikih rekreasi: Islam menganjurkan piknik

Berita Terkait

Minggu, 14 Desember 2025 - 17:01 WIB

5 fakta Konghucu dan jumlah pemeluknya di Sukabumi

Sabtu, 13 Desember 2025 - 04:18 WIB

Shalat sunnah Isyraq pahalanya setara haji dan umrah sempurna, penjelasan waktu dan tata cara

Kamis, 11 Desember 2025 - 04:26 WIB

Bukan azab, 4 alasan Allah SWT turunkan bencana alam kepada manusia

Selasa, 9 Desember 2025 - 19:20 WIB

Hari ini 80 tahun silam: Pertempuran sengit di Bojongkokosan Sukabumi

Selasa, 9 Desember 2025 - 17:22 WIB

Mengapa Allah SWT memberiku tiga anak perempuan semua?

Berita Terbaru

Ilustrasi pemeluk Konghucu - sukabumiheadline.com

Khazanah

5 fakta Konghucu dan jumlah pemeluknya di Sukabumi

Minggu, 14 Des 2025 - 17:01 WIB

Tiga perempuan Sunda di perkebunan teh - sukabumiheadline.com

Kultur

5 fakta dan keunikan suku Sunda

Minggu, 14 Des 2025 - 00:53 WIB