24.9 C
Sukabumi
Sabtu, April 20, 2024

Di utara Sukabumi macet, pantai selatan gelombang tinggi

sukabumiheadline.com - Arus kendaraan pada musim libur...

Smartphone dengan Peforma Mewah, Spesifikasi Xiaomi 13T Dilengkapi Kamera Leica

sukabumiheadline.com - Xiaomi selalu menjadi incaran bagi...

5 Pengusaha Sukses Indonesia, Muda dan Inspiratif

Nasional5 Pengusaha Sukses Indonesia, Muda dan Inspiratif

SUKABUMIHEADLINE.com – Bagi para calon pebisnis, jangan mudah putus asa dan selalu manfaatkan setiap peluang usaha yang ada. Lima pengusaha muda ini memiliki kisah inspiratif yang bisa ditiru para calon pengusaha di Sukabumi.

Untuk menapak jalan menuju kesuksesan, Anda hanya harus fokus pada hal-hal positif dan mendukung ketimbang reaksi negatif dari sekitar.

Sebagai contoh, Anda bisa melihat kisah sukses yang inspiratif untuk memotivasi diri. Dengan belajar dari pengalaman dan kisah mereka dalam merintis bisnis, Anda juga bisa memulai bisnis dengan percaya diri.

Berikut lima pengusaha sukses Tanah Air yang perjalan bisnisnya bisa dijadikan inspirasi.

1. William Tanuwijaya (Tokopedia)

William Tanuwijaya, Penjaga Warnet yang Sukses Jadi Bos Tokopedia - Bisnis Liputan6.com

William Tanuwijaya dilahirkan pada tanggal 11 November 1981. Setelah tamat SMA, ia merantau ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikan. William kemudian mengambil kuliah jurusan Teknik Informatika, sambil bekerja sampingan sebagai penjaga warnet. Sejak itulah William pertama kali mengenal internet lebih dalam.

Perjalanan hidupnya berlanjut saat ia bekerja di beberapa perusahaan software developer dan game developer, bahkan di perusahaan jual beli online KafeGaul.

Dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah diperolehnya, William mengajak salah seorang rekannya, Leontinus Alpha Edison, merintis Tokopedia.com pada 6 Februari 2009, dan dirilis pada 17 Agustus 2009.

Tanpa memakan waktu lama, Tokopedia mendapatkan suntikan investasi pada tahun pertamanya dan dinobatkan sebagai startup e-commerce terbaik di Indonesia oleh Bubu Awards.

Kini, Tokopedia menjadi satu platform terbesar yang menghubungkan penjual dan pembeli dengan proses jual beli yang aman, nyaman dan praktis.

2. Achmad Zaky (BukaLapak)

Profil dan Biografi Achmad Zaky - Pendiri Bukalapak - BIOGRAFI TOKOH TERNAMA

Pria yang lahir pada 24 Agustus 1986 di kota Sragen, Jawa Tengah, ini lulus kuliah dari jurusan teknik informatika. Ketertarikannya dengan dunia informatika tampak sejak bangku SD, dan terbukti dari kemenangannya di berbagai kejuaraan dan olimpiade selama mengenyam pendidikan.

Setelah lulus kuliah, Achmad Zaky mendirikan perusahaan jasa konsultasi teknologi bernama Suitmedia. Zaky juga membuat sebuah website yang menjadi proyek internal perusahaan. Proyek tersebutlah yang menjadi asal kesuksesan Achmad Zaky pendiri Bukalapak.com.

Setelah menyelesaikan pengembangan Bukalapak.com yang diselesaikan hanya dalam kurun dua bulan, Achmad Zaky mengajak para pedagang mall dan UMKM untuk bergabung di Bukalapak.com. Tak disangka ajakan ini memperoleh respon positif, dan menjadikan Bukalapak.com tenar dalam sekejap.

Seiring pertumbuhan yang sangat pesat, pendanaan dari investor kerap berdatangan. Beberapa investor yang tertarik mendanai Bukalapak.com antara lain adalah 500 Startups, Batavia Incubator, IMJ Investment, dan juga Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTEK Group).

3. Ferry Unardi (Traveloka)

Kisah Bos Traveloka Masuk Daftar Orang Terkaya di Indonesia - Tekno Liputan6.com

Setelah menyelesaikan pendidikan di sekolah menengah, Ferry memutuskan untuk melanjutkan pendidikan tinggi di jurusan Computer Science and Engineering. Setelah menyelesaikan pendidikan S1, ia memutuskan bekerja di Microsoft, Seattle, Amerika Serikat.

Dengan tingkat persaingan yang tinggi, Ferry menilai bahwa kariernya di Microsoft akan sulit naik. Ia kemudian memutuskan untuk berhenti bekerja dan melanjutkan studinya.

Ferry Unardi kemudian tertarik untuk mengembangkan perusahaan rintisan (startup). Beliau memilih bidang mesin pencari tiket pesawat. Karena ide inilah, lahir Traveloka, startup di bidang reservasi tiket yang tergolong baru dan langsung menarik perhatian para investor.

Sejauh ini, Traveloka sudah mendapatkan pendanaan dari beberapa perusahaan modal ventura (venture capital). Pendanaan pertama berasal dari East Ventures pada tahun 2012 dan Global Founders Capital pada tahun 2013.

Untuk menjadi seorang pengusaha terutama untuk startup, sangat diperlukan kemampuan untuk memahami pengelolaan keuangan.

4. Nadiem Makarim (Gojek)

EKSKLUSIF - Bos GoJek: Ngapain Nunggu Pemerintah? - Bisnis Tempo.co

Dibalik kesuksesan GoJek, ternyata ada sosok pendiri yang bernama Nadiem Makarim yang lahir pada 4 Juli 1984.
Ia sempat menjalani pendidikan SMA di Singapura, pendidikan sarjana di International Relations di Amerika Serikat, serta pendidikan master di Harvard Business School.

Dengan latar pendidikan yang luar biasa, ia bekerja di sebuah perusahaan konsultan Mckinsey & Company, Managing Editor di Zalora Indonesia, terakhir sebagai Chief Innovation officer di Kartuku.

Namun, tidak puas sampai di sana, Nadiem mendirikan PT GoJek Indonesia, penyedia jasa transportasi ojek di Indonesia yang berkembang pesat setelah aplikasi ponselnya diluncurkan pada awal 2015.

Awal mula berdirinya GoJek adalah ide Nadiem yang melihat permasalahan utama pengendara ojek, yaitu tidak produktifnya tukang ojek karena kerap mangkal menunggu penumpang. Hal ini terjadi karena adanya giliran dalam melayani penumpang.

Dari situlah Nadiem menghasilkan inovasi yang mampu menghubungkan penumpang dan pengendara ojek sehingga bisa menerima order kapan saja dimana saja tanpa harus mangkal.

Saat ini, GoJek telah membuktikan prestasi yang luar biasa, setidaknya ada lebih 10 ribu supir ojek yang tergabung dalam GoJek. Salah satu sumber peningkatan yang drastis karena adanya aplikasi berbasiskan Android.

Harapan Nadiem Makarim pendiri GoJek adalah, perusahaannya PT GoJek Indonesia dapat terus membantu serta melayani seluruh masyarakat Indonesia di mana pun mereka berada.

5. Hendy Setiono (Baba Rafi)

Peluang Manis dari Merk- Merk Usaha BabaRafi Enterprise dan Hendy Setiono Foundation - InfoBrand.id

Kebab Baba Rafi didirikan sejak tahun 2007 dan berpusat di Jakarta, dengan jumlah outlet yang semula hanya 2 kini telah berkembang mencapai 1.200 outlet di seluruh dunia.

Hendy Setiono, pria asal Surabaya tersebut memperoleh ide kuliner ala timur tengah ini saat tengah berkunjung ke Qatar. Dia melihat banyaknya kedai kebab disana, dan berpikir bahwa kuliner tersebut memiliki potensi besar untuk berkembang di Indonesia.

Untuk merealisasikannya, dia bekerja sama dengan Hasan Baraja untuk mengembangkan usaha kuliner itu dengan modal awal sebesar Rp 4.000.000 saja.

Setelah berjalan selama 14 tahun, kini Baba Rafi sudah mengembangkan sayapnya hingga ke luar negeri, seperti Malaysia, Filipina, China, dan Sri Lanka. Hendy mengungkapkan bahwa dia masih ingin memperluas usahanya ke berbagai negara lainnya di seluruh dunia.

Perkembangan Kebab Baba Rafi tidak berhenti sampai disitu, terbukti dari terbentuknya perluasan bisnis Hendy Setiono, yaitu Babarafi-online.com. Babarafi-online.com merupakan bagian dari PT Baba Rafi Indonesia yang bergumul dalam bisnis Kebab Turki Baba Rafi.

Dengan perluasan ini, kini muncul peluang bisnis waralaba Baba Rafi yang terbuka bagi para calon pebisnis yang ingin memulai usahanya.

Dengan demikian, Hendy Setiono sudah menjadi salah satu pelopor waralaba asal Indonesia yang sukses mendunia.

+1. Johnny Andrean (Johnny Andrean Salon, J.CO, Bread Talk)

Johnny Andrean, Apresiasi Dunia Tata Rambut Dengan Gelar Award & Seminar Kecantikan - Lifestyle Fimela.com

Siapa yang tidak tahu dengan waralaba J.CO dan Bread Talk? Kedua bisnis ini ternyata dimiliki oleh pendiri Johnny Andrean Salon, yaitu Johnny Andrean sendiri.

Bisnis awal Johnny Andrean adalah salon. Salon itu dibuat pertama kali pada tahun 1980-an di bagian ujung Jakarta Utara. Usaha salon dipilihnya karena bekal skill yang diajarkan oleh ibunya.

Setelah Johnny Andrean Salon sukses berjalan, ia membuka franchise di bidang kuliner yaitu BreadTalk. Perusahaan roti asal Singapura tersebut dipilihnya karena rasa dan peminat yang tinggi, sehingga bukan tidak mungkin BreadTalk akan menjadi primadona roti Indonesia.

Usaha tersebut dimulai sejak bulan Maret 2003 pada gerai pertama di Mall Kelapa Gading, Jakarta. Belajar dari bisnis waralaba BreadTalk, Johnny Andrean merasa ingin mengembangkan bisnis sendiri di bidang kuliner.

Namun, berbeda dengan BreadTalk yang dibeli dari perusahaan lain, J.CO Donuts & Coffee benar-benar asli rintisannya.

Setelah melakukan berbagai riset dan keilmuannya di bidang membuat roti yang diperoleh sebelum membuka gerai BreadTalk, Johnny Andrean akhirnya memutuskan untuk membuka J.CO Donuts & Coffee dengan gerai pertama pada tahun 2005.

Hingga saat ini, jumlah gerai J.CO Donuts & Coffee di Indonesia sudah mencapai lebih dari 100 gerai. Padahal, jumlah tersebut belum termasuk gerai yang dibuka di negara tetangga yaitu Malaysia, Singapura, China, serta Filipina.

Bukan tidak mungkin perusahaan donat yang telah merambah negara tetangga itu akan mengambil hati konsumen di dunia.

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer