5 Fakta Pusat Gempa di Sukalarang Sukabumi, Kerusakan Parah di Cianjur

- Redaksi

Senin, 28 November 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bangunan hancur di Kabupaten Cianjur akibat gempa bumi. l Istimewa

Bangunan hancur di Kabupaten Cianjur akibat gempa bumi. l Istimewa

SUKABUMIHEADLINE.com l SUKALARANG – Bencana gempa bumi yang mengguncang wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, telah menimbulkan kerusakan dahsyat, Senin (21/11/2022) sekira pukul 13.20 WIB.

Meskipun kerusakan parah melanda wilayah Cianjur, namun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan jika pusat gempa berada di wilayah Kabupaten Sukabumi.

Berikut 5 fakta gempa bumi Cianjur dirangkum sukabumiheadline.com dari berbagai sumber:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

1. Pusat Gempa di Kabupaten Sukabumi

BMKG memperbarui informasi soal gempa bumi magnitudo 5,6 yang mengguncang Cianjur. BMKG menyebut gempa sebenarnya terjadi di Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi.

Menurut Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6,86° LS ; 107,01° BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Sukalarang pada kedalaman 11 km.

“Senin 21 November 2022 pukul 13.21.10 WIB wilayah Sukabumi, Jawa Barat diguncang gempa tektonik,” kata Daryono, Senin (21/11/2022).

2. Gempa Bumi Jenis Dangkal Aktivitas Sesar Cimandiri

Daryono menjelaskan, jika melihat lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis dangkal akibat adanya aktivitas sesar Cimandiri.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser atau strike-slip.

3. Kerusakan yang Ditimbulkan dan Ratusan Kali Gempa Susulan 

BMKG mencatat sudah terjadi 276 kali gempa susulan per Ahad pagi 27 November 2022, pukul 6.00 WIB, setelah gempa M5,6 yang terjadi pada Senin lalu.

Baca Juga :  Perang Sarung, Puluhan Remaja di Jampang Kulon Sukabumi Diamankan Polisi

Frekuensi kejadian gempa susulan di Cianjur semakin jarang. Walau demikian, BMKG akan terus memonitor aktivitas kegempaan pada seluruh jalur sesar aktif di Jawa Barat,” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangan yang disampaikannya via akun media sosial Twitter dikutip sukabumiheadline.com, Senin (28/11/2022) pagi.

Daryono juga memperlihatkan grafik tren magnitudo gempa susulan Cianjur. Tampak angka yang fluktuatif tetapi secara umum mengecil atau melemah. Jika pada hari-hari sebelumnya muncul angka hingga magnitudo 4, data terbaru berkisar antara 2,0 – 2,5.

BMKG juga mencatat gempa terkini menggoyang wilayah Kota Sukabumi sampai Bogor pada Ahad pagi, pukul 07.21 WIB. Gempa berkekuatan Magnitudo 3,5 terukur menggetarkan terkuat wilayah Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, pada skala III MMI, setara getaran yang dirasakan di dalam rumah seakan ada truk melintas.

Data BMKG menyebutkan pusat gempa ini berada di darat, 15 kilometer barat daya Sukabumi. Kedalamannya 10 kilometer.

Sesaat sebelumnya, pukul 4.20 dan 6.18 WIB, gempa susulan terekam masih terjadi di Cianjur. Magnitudonya 2,4 dan 2,7 dengan guncangan terkuat yang terukur pada skal II-III MMI.

Sementara, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada sebanyak 318 jenazah korban gempa Cianjur itu yang sudah berhasil ditemukan dan teridentifikasi hingga Ahad, 27 November 2022.

Baca Juga :  Sebulan 2 kali kasus keracunan di Sukabumi, korban ratusan orang, terbaru dua meninggal

Korban hilang yang masih dalam pencarian sebanyak 14 dengan perincian 12 orang pelintas dan dua warga Desa Cijedil.

Gempa Cianjur tidak hanya merengut ratusan nyawa, tapi juga merusak 58.049 rumah. Selain juga 363 sekolah, 144 tempat ibadah, 16 bangunan perkantoran dan gedung.

4. Terasa Hingga Jakarta dan Banten

Gempa bumi yang terjadi di Sukabumi ini dirasakan di Kota Cianjur dengan skala intensitas V-VI MMI. Artinya, getaran dirasakan oleh semua penduduk, mayoritas terkejut dan lari keluar rumah.

Getaran juga terasa di Garut dan Sukabumi dengan skala IV-V MMI, guncangan dirasakan hampir semua penduduk, banyak orang terbangun usai merasakan gempa. Kemudian di Cimahi, Lembang, Kota Bandung, Cikalong Wetan, Rangkasbitung, Bogor, Tangerang dan Bayah dengan skala intensitas III MMI.

“Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu,” jelasnya.

Guncangan juga terasa di Rancaekek, Tangerang Selatan, Jakarta dan Depok dengan skala intensitas II-III MMI, getaran dirasakan nyata dalam rumah dan seakan ada truk berlalu. Namun, gempa bumi tidak menimbulkan tsunami.

5. Wilayah Utara Kabupaten Sukabumi Terdampak

Meskipun menimbulkan kerusakan parah di wilayah Cianjur, namun tak urung wilayah bagian Utara Kabupaten Sukabumi juga terdampak parah.

Diperoleh informasi, kerusakan yang ditimbulkan memberi dampak kepada warga di 17 kecamatan di Kabupaten Sukabumi. Salah satu yang terdampak cukup parah, adalah Kecamatan Nagrak. Baca lengkap: 198 Rumah dan 4 Mushala di Nagrak Sukabumi Rusak Terdampak Gempa Cianjur

Berita Terkait

Membanding volume panen tanaman perkebunan di Sukabumi, teh tak lagi juara dunia
Membanding jumlah Wanita Sukabumi menurut jenis pekerjaan
Ini lho daftar kecamatan juara nyampah di Kabupaten Sukabumi
Kasepuhan Adat Banten Kidul: Dari Lebak ke Sukabumi, Aki Buyut Bao Rosa hingga Abah Asep Nugraha
Profil Lauw Lanny Farida dan PT GPI: Tambang emas di Sukabumi picu banjir lumpur dan gagal panen
Kecamatan mana terbanyak? Membanding penderita kusta dengan jumlah penduduk Kabupaten Sukabumi
Membanding jumlah investor asing dan dalam negeri menurut jenis usaha di Kabupaten Sukabumi
5 kota/kabupaten berpenduduk terbanyak 2025 dibanding 2024, Sukabumi nambah berapa?

Berita Terkait

Rabu, 23 April 2025 - 16:47 WIB

Membanding volume panen tanaman perkebunan di Sukabumi, teh tak lagi juara dunia

Selasa, 22 April 2025 - 00:33 WIB

Membanding jumlah Wanita Sukabumi menurut jenis pekerjaan

Senin, 21 April 2025 - 03:02 WIB

Ini lho daftar kecamatan juara nyampah di Kabupaten Sukabumi

Kamis, 17 April 2025 - 00:49 WIB

Kasepuhan Adat Banten Kidul: Dari Lebak ke Sukabumi, Aki Buyut Bao Rosa hingga Abah Asep Nugraha

Jumat, 11 April 2025 - 15:08 WIB

Profil Lauw Lanny Farida dan PT GPI: Tambang emas di Sukabumi picu banjir lumpur dan gagal panen

Berita Terbaru