Keyakinan Jusuf Kalla, Janji Taliban dan Tak Ada Lagi Sebutan Teroris dari Barat

- Redaksi

Selasa, 17 Agustus 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Taliban setelah menguasai Kabul. l Istimewa

Taliban setelah menguasai Kabul. l Istimewa

SUKABUMIHEADLINES.com – Taliban telah mengambil kendali di Afghanistan dan dalam satu pekan terakhir merebut wilayah-wilayah yang dikuasai pemerintah negara itu.

Taliban menyatakan perang di Afghanistan sudah berakhir, dan menegaskan tidak ada pemerintahan transisi, serta memastikan penyerahan kekuasaan sepenuhnya jatuh kepada mereka.

Dari Indonesia, Jusuf Kalla (JK) yakin, Taliban saat ini lebih moderat karena telah mempelajari Islam yang terbuka dari banyak negara Islam, termasuk Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

JK yang merupakan juru runding konflik di Afghanistan mewakili Indonesia, saat menjabat Wakil Presiden, 2014-2019, berbicara langsung dengan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, serta petinggi Taliban. Keduanya, secara bergantian, diundang makan di kediaman dinas Wakil Presiden RI, Jalan Diponegoro Menteng, Jakarta Pusat.

“Saya undang dua kali dua pemimpin Taliban ke Indonesia untuk melihat Islam di Indonesia, saya yakin bahwa perubahan Taliban yang konservatif dari 1996-2001 ada pada Taliban untuk lebih moderat,” ujar JK, saat memberi pengarahan kepada media secara virtual, Senin (16/8/201).

Baca Juga :  Diserang Pasukan Taliban Membabi-buta, Jenderal NRF Jadi Mayat

Kekinian, Taliban tidak merisak dan tidak membunuh orang. Hal tersebut menurut JK merupakan pertanda mereka lebih moderat dibanding 1996-2001. Taliban juga sudah berjanji, sebut JK, menyampaikan tidak akan mengusik kantor-kantor kedutaan besar negara asing di Afghanistan, apalagi Kedubes RI di negara tersebut.

Janji Taliban kepada Kaum Wanita Afghanistan

Kekhawatiran bahwa Taliban akan kembali bertindak represif seperti pada 1996 hingga 2001 terus bermunculan. Saat itu, terdapat interpretasi ketat syariah atau hukum Islam, membuat adanya eksekusi publik, rajam, perempuan tidak diizinkan bekerja, dan anak perempuan tidak diizinkan bersekolah umum.

Perempuan harus menggunakan burka yang menutup seluruh bagian wajah dan tubuh mereka. Kaum hawa juga harus ditemani oleh kerabat laki-laki jika ingin keluar dari rumah.

Tetapi kini, Taliban mengeklaim akan bersikap lebih moderat, dengan menjanjikan perubahan dari aturan-aturan pemerintahan terdahulu. Di antaranya adalah menghormati hak-hak perempuan.

Baca Juga :  Terlibat Pembangunan PLTA, Lulusan SMK di Sukabumi Dipuji JK

“Kami akan menghormati hak-hak perempuan. Kebijakan kami adalah bahwa perempuan akan memiliki akses ke pendidikan dan pekerjaan, serta untuk memakai jilbab,” ujar juru bicara Taliban, Suhail Shaheen kepada BBC.

Tak Ada Lagi Sebutan Teroris

Sebutan teoris mulai menghilang, Kabul didukuki Taliban. Lewat tayangan di saluran CNN dan Al Jazeera, tudingan media barat bahwa Kabul akan jadi ladang pembantaian ketika Taliban menguasainya, tidak terbukti.

Bahkan, tak ada satu satu peluru pun menyalak ketika mereka menguasai Kabul. Mereka hanya duduk-duduk santai di dalam istana. Sementara itu, Presiden Afghanistan Asraf Ghani telah lari ke Tajiskaan, asal sukunya yang dari Tajik itu.

Larinya Asraf Ghani ke Tajikistan membuat media di Afghansitan, Pakistan dan India mengecamnya sebagai pengecut karena melarikan diri sebelum perundingan penyerahan Kabul ke Taliban usai. Bahkan, Al Jazeera menulis nyinyir perilaku Gani dengan mengecam aksinya sebagai: Unpatriotic’ (tidak patiotik).

Berita Terkait

Anak PM Israel memaki kasar Presiden Prancis Emmanuel Macron usai akui negara Palestina
Tolak Proposal Gencatan Israel, Hamas: Mustahil
Israel akan kirim 100 warga Gaza kerja bangunan di Indonesia
Prabowo kunjungi 5 negara ini, minta dukungan evakuasi 1.000 warga Gaza ke Indonesia
Wapres Iran di pecat karena Liburan mewah bareng istri
RS Pusat Pasukan Bela Diri Jepang akan rawat warga Gaza yang sakit dan terluka
Pasukan Israel bersumpah kuasai lebih luas wilayah Gaza
Profil Paetongtarn Shinawatra, PM Thailand dekat dengan kelompok Muslim

Berita Terkait

Kamis, 17 April 2025 - 11:46 WIB

Anak PM Israel memaki kasar Presiden Prancis Emmanuel Macron usai akui negara Palestina

Rabu, 16 April 2025 - 18:57 WIB

Tolak Proposal Gencatan Israel, Hamas: Mustahil

Senin, 14 April 2025 - 15:22 WIB

Israel akan kirim 100 warga Gaza kerja bangunan di Indonesia

Kamis, 10 April 2025 - 04:25 WIB

Prabowo kunjungi 5 negara ini, minta dukungan evakuasi 1.000 warga Gaza ke Indonesia

Selasa, 8 April 2025 - 02:34 WIB

Wapres Iran di pecat karena Liburan mewah bareng istri

Berita Terbaru

Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki - Ayep Zaki

Ekonomi

Wali Kota Sukabumi punya utang hampir Rp4 miliar

Sabtu, 19 Apr 2025 - 01:06 WIB

Halal bihalal Bupati Sukabumi dengan Apdesi Kabupaten Sukabumi - Humas Pemkab Sukabumi

Sukabumi

Pemkab rajin giat seremonial, Dewek serukan #SukabumiPesimis

Jumat, 18 Apr 2025 - 14:40 WIB