Korban Bencana Dikagetkan Bunyi Dentuman, Ternyata Atap SDN Ciherang Sukabumi Ambruk

- Redaksi

Minggu, 10 Maret 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Seorang warga menunjuk bagian atap yang ambruk di ruang kelas 5 SD Negeri Ciherang, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (9/3/2024) sekitar pukul 17:00 WIB. l Budiyanto

Seorang warga menunjuk bagian atap yang ambruk di ruang kelas 5 SD Negeri Ciherang, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (9/3/2024) sekitar pukul 17:00 WIB. l Budiyanto

sukabumiheadline.com – Sejumlah korban bencana terperanjat kaget mendengar bunyi seperti dentuman dan gemuruh di lokasi bencana gerakan tanah Dusun Ciherang, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (9/3/2024) 16:50 WIB.

Awalnya di antara penyintas bencana tersebut menduga bunyi dentuman itu berasal dari ambruknya salah satu rumah atau tanah longsor di pinggiran permukiman. Namun setelah dicek, ternyata bunyi dentuman berasal di lingkungan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Ciherang.

“Saya lagi duduk bersama kakak di rumah, tiba-tiba mendengar bunyi seperti dentuman. Kami sempat kaget mendengarnya,” kata salah seorang warga Linda (33) saat ditemui sukabumiheadline.com di sekitar lingkungan SDN Ciherang, Sabtu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Selain bunyi seperti dentuman itu kami juga merasakan getaran, namun terasanya kecil. Kami awalnya menduga ada rumah tetangga di pinggiran lerengan ambruk terbawa longsor,” sambung dia.

Baca Juga :  Antisipasi Lonjakan Wisatawan di Kawasan Pantai Sukabumi, Ini yang Dilakukan Polisi

Setelah itu, lanjut Linda, karena penasaran berusaha mengecek ke sumber bunyi dengan berjalan ke arah lebih rendah dari rumahnya.
Saat di depan SD Negeri Ciherang, sejumlah warga lain sudah berkerumun karena juga mendengar bunyi dentuman.

Lokasi rumahnya dengan SDN Ciherang itu berjarak sekitar 100 meter.

“Sumber bunyi itu ternyata berasal dari ambruknya bagian atap ruang kelas paling belakang hingga ke lantai,” ujar dia.

Ketua Komite SD Negeri Ciherang Kiki Hermansyah menjelaskan bunyi dentuman dan gemuruh memang berasal dari adanya bagian atap bangunan kelas yang ambruk. Saat kejadian sudah tidak ada proses kegiatan belajar mengajar.

“Bagian atap ruang kelas 5 ada yang ambruk. Beberapa genting menimpa plafon sehingga jatuh menimpa lantai. Saat itu ruang kelas dalam kondisi tertutup, sudah sore,” jelas Kiki setelah meninjau ruang kelas ambruk.

Baca Juga :  Biodata dan Agama Lania Fira, 5 Fakta Model asal Sukabumi Lengket dengan Ariel NOAH

Penyebab ambruk, lanjut dia, selain memang bangunannya sudah tua dan rapuh, juga hampir sepekan ini hujan mengguyur Ciherang dengan intensitas kecil hingga deras.

“Yang ambruk beberapa genting dan reng atau kayu-kayu yang rapuh lalu menimpa plafon hingga membentur lantai,” kata Kiki.

Kiki berharap SD Negeri Ciherang ini secepatnya dibangunkan kembali di tempat lebih aman. Karena saat ini, tempatnya berada di lingkungan lokasi bencana gerakan tanah yang terjadi sejak Desember 2020. Hingga kini tanah di Ciherang masih terus bergerak apalagi musim hujan.

“Kami sangat berharap secepatnya sekolah ini dipindahkan ke lokasi lebih aman. Karena kami para orangtua murid juga khawatir, apalagi bila hujan terus-menerus mengguyur,” harap Kiki.

Dia menambahkan untuk seratusan rumah warga yang terdampak dan terancam sudah disiapkan lahan relokasi di Kampung Baru Cibuluh, Desa Cijangkar. Lahan relokasi ini disiapkan seluas 4,2 hektar oleh Pemerintah Kabupaten Sukabumi.

“Lohan relokasinya sekitar 600 meter dari lokasi SD Negeri Ciherang,” tambah Kiki.

Berita Terkait

Pengakuan Ramdani, pria asal Simpenan Sukabumi dibekuk polisi di Sulawesi Selatan
Innalillahi, rumah ustadz di Surade Sukabumi ludes terbakar
Miris, sebab jalan rusak parah, warga Sukabumi sakit harus ditandu
Masa depan Sukabumi Utara menurut Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi dan Wamendagri
Terima masukan KDM, DPRD Kabupaten Sukabumi tetapkan Perubahan APBD 2025
4 pejabat DLH Kabupaten Sukabumi ditahan di Rutan Kebonwaru dan Lapas Sukamiskin
Banjir rusak bangunan dan fasilitas Ponpes Al-Masthuriyah Sukabumi
KDM kritik pedas postur anggaran Kabupaten Sukabumi: Nepi ka kiamat moal anggeus!

Berita Terkait

Rabu, 17 September 2025 - 01:30 WIB

Pengakuan Ramdani, pria asal Simpenan Sukabumi dibekuk polisi di Sulawesi Selatan

Senin, 15 September 2025 - 14:32 WIB

Innalillahi, rumah ustadz di Surade Sukabumi ludes terbakar

Minggu, 14 September 2025 - 00:52 WIB

Miris, sebab jalan rusak parah, warga Sukabumi sakit harus ditandu

Sabtu, 13 September 2025 - 00:16 WIB

Masa depan Sukabumi Utara menurut Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi dan Wamendagri

Jumat, 12 September 2025 - 18:42 WIB

Terima masukan KDM, DPRD Kabupaten Sukabumi tetapkan Perubahan APBD 2025

Berita Terbaru

OKI adalah organisasi internasional yang terdiri dari 57 negara anggota. OKI rutin menggelar pertemuan setiap tahun. Sejarah berdirinya OKI berawal dar pembakaran Masjid Al-Aqsa di Yerusalem - AFP PHOTO / YASIN AKGUL

Internasional

Respons Israel, OKI akan bentuk NATO versi negara Muslim

Rabu, 17 Sep 2025 - 16:49 WIB